Songfict by iggacumi
WARNING! Song fiction ini diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas! Jika Anda di bawah umur, tolong jangan dilanjutkan. Harap cerna baik-baik konten di dalamnya! Segala adegan buruk tidak untuk ditiru, melainkan menjadi pelajaran. Terima kasih.
이 제로의 세계 속 I know you're my 1 & only 이 끝이 없던 어둠 속 Like oh my god so holy
(Di dunia yang kosong ini, aku tahu hanya kaulah milikku satu-satunya. Dalam kegelapan ini, kau hadir seperti keajaiban.)
"Qar, lo nggak pergi?"
Aku hanya menarik senyum tipis. Menatap gundukan tanah bahas di hadapan. Kakiku gemetar tidak karuan, berusaha menahan netra yang terasa panas. Sial, aku malu. Tidak mungkin seorang pria menangis, 'kan? Oh ya, perempuan yang mengajakku bicara bernama Dara. Teman sekelas yang cukup dekat dengan sosok yang kini sudah terbaring damai di bawah tanah. Semuanya pergi, lari menjauh dari ujung genggam jariku.
"Ke mana? Ini rumah gue," jawabku enteng.
Dara memelotot. "Lo nggak ada niat nyusul Lyta, 'kan?"
"Makasih, mungkin bakal gue pertimbangin saran lo barusan."
Dara melayangkan sebelah tangan, tatapannya nyalang. "Lo jangan gila! Lyta nggak bakal mau liat lo kayak gini, Qar! Lo harus kuat!"
My life before you was a mess.
(Sebelum kau hadir, hidupku begitu berantakan.)
Aku hanya menghela napas pendek lalu merogoh kantung, mengambil pemantik api dan sekotak rokok. Teman setia sejak sebulan lalu, sebelum menjadi pecundang. Aku tidak salah bicara. Rumahku adalah Elyta. Bukan berbentuk fisik, tetapi tempat berpulang.
언제나 단 한 판 이길 수 없던 체스.
(Tidak bisa memenangkan satu pun permainan hidup.)
"Makasih udah ingetin, tapi Elyta adalah alasan gue masih bertahan hidup sampe sekarang. Kalo Elyta nggak ada, maka gue juga udah bukan Faqar lagi. Gue udah kehilangan jati diri."
Itu adalah kalimat penutup yang membuat Dara memilih angkat kaki dari makam Elyta. Mungkin sadar diri. Dibanding dirinya, aku jauh lebih terluka.
무저갱의 바닥에서 넌 유1하게 빛나던 gold.
(Dalam jurang tidak berujung ini, hanya kaulah yang bersinar layaknya emas.)
Elyta adalah separuh jiwaku. Bak oksigen, air, matahari, atau apalah. Aku membutuhkan Elyta. Hanya Elyta saja. Tidak ada yang lain.
뭐든 내 두 손끝에선 부리나케 도망가 멀리.
(Dari ujung jari kakiku, segalanya berubah jadi gelap gulita.)
Meski hari ini bertepatan dengan peresmian perceraian orang tuaku, aku tidak peduli. Kematian Elyta jauh lebih menusuk duri berkali lipat dibanding dua manusia egois yang kini duduk di pengadilan agama itu.
My life before you was trash.
(Sebelum kau hadir, hidupku begitu memuakkan seperti sampah.)
KAMU SEDANG MEMBACA
Songfiction Project
Short StoryKumpulan songfiction Family CPBS berdasarkan lagu kesukaan mereka ♡