My Youth

51 11 49
                                    

Songfiction by _KaNanna

눈을 감아봐 선명하게 번져 my youth
(Tutup matamu, itu menyebar dengan jelas, masa mudaku)
나를 데려가 기억 한켠 너에게로
(Bawa aku kepadamu)

Malam ini, aku sedang membersihkan kamarku. Sebuah kotak yang tampak tidak asing bagiku tiba-tiba kembali muncul. Senyum kecilku terbit, dengan segera aku mengambil kotak itu lalu memangkunya. Aku menepuk-nepuk kotak itu sebentar guna menghilangkan debu yang menempel. Sudah lama sekali kotak ini aku cari.

Aku membukanya perlahan, di dalamnya terdapat sebuah buku diari berwarna biru dengan hiasan beberapa foto polaroid di sampulnya. Aku menarik napas dalam dan memejamkan mataku sebentar. Membiarkan ingatan-ingatan itu kembali dalam pikiranku. Netraku terpaku pada sebuah foto polaroid. Aku terkekeh kecil saat melihat foto polaroid itu.

"Dia gimana kabarnya, ya?" lirihku.

Aku menatap foto polaroid itu dengan saksama, memperhatikan sepasang kekasih yang sedang tertawa bersama sambil menghadap kamera.

그 눈부신 한때 그날의 우리
(Waktu yang mempesona itu, kita pada hari itu)
뜨거웠던 날 밤하늘에 수놓은 꿈
(Sebuah mimpi tersulam di langit malam di hari yang panas)
너와 나의 빛나는 youth
(Anda dan saya masa muda yang bersinar)

Lelaki yang ada di foto itu adalah Damar. Sosok yang menjadi cinta pertamaku bahkan sampai saat ini. Namun, sayangnya cinta kita harus kandas. Kami berdua memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita, karena kita sama-sama akan pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan. Namun, sayangnya setelah itu kami tidak lagi berkomunikasi.

Kisah cinta kita dimulai sejak bangku SMA. Saat itu Damar adalah ketua OSIS sedangkan aku hanyalah murid biasa. Damar sebenarnya sahabatku dari kecil. Dia adalah cinta pertamaku dan patah hati pertamaku. Damar juga pahlawan untukku, dia adalah sosok pengganti almarhum ayah. Setelah ayahku meninggal saat aku masih SMP, Damar selalu setia menemaniku kemanapun.

Ketika mengingat semua kenangan itu hatiku menghangat, tapi juga terasa sesak. Kenangan yang paling aku ingat adalah ketika aku dan Damar sedang berada di rumah pohon, aku dan Damar yang waktu itu masih SMP saling berjanji untuk selalu bersama baik suka maupun duka. Tapi, setelah hubungan kita kandas, ternyata Damar hilang bagai ditelan bumi. Selama empat tahun lebih tidak ada kabar, tidak pernah pulang ke rumah, atau bahkan menitipkan salam untukku. Tapi semua itu adalah kenangan paling indah yang pernah ada.

넌 지금 뭐 해 어떻게 지내?
(Apa yang kamu lakukan sekarang)
가끔은 너도 내 생각해?
(Apakah Anda kadang-kadang memikirkan saya?)
한여름 태양 같았던 우리
(Kami seperti matahari pertengahan musim panas)
그 반짝임에 잠시 기대
(Saya bersandar pada kilauan itu untuk sementara waktu)

Kadang aku bertanya-tanya, bagaimana kabarmu? Bagaimana kuliahmu di London? Apa kamu sudah menemukan penggantiku? Beribu pertanyaan saling berkecamuk dalam pikiranku. Namun, apa dia juga memikirkanku di sana? Apa dia tahu kalau aku sudah ada di Indonesia? Apa dia merindukanku juga, seperti aku yang selalu merindukannya?

Apakah Damar masih ingat semua kenangan kita? Sejak kecil kita selalu bersama, tidak pernah terpisahkan. Bahkan orang lain mengira kita adalah anak kembar, tapi sayangnya rasa cinta itu muncul. Aku lah yang mencintaimu pertama kali, mencintaimu sebagai laki-laki, bukan sebagai seorang sahabat atau kakak.

Malam ini aku memutuskan untuk bernostalgia bersama kenangan masa kecil dan masa remajaku. Aku menyandarkan tubuhku pada kaki meja, kemudian kembali membuka lembaran buku diari tadi.

Songfiction ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang