Sentuhan

638 99 21
                                    

Jan lupa votkom dulu ya gaes biar saia jadi smngaat nuliis😁😇

.
.

"Mau apa kau mengikutiku tiap hari?!" tanya si pemilik asap hitam terdengar tidak nyantuy. Matanya tajam memelototi Sakura yang kini lagi salting.

"Ti-tidak kok. Siapa juga yang mau mengikutimu, kau pikir aku stalker?" kata Sakura mencoba mengubah ekspresinya agar terlihat tidak begitu mencurigakan.

"Jangan salah paham yah.. kebetulan saja jalan menuju rumahku searah denganmu. Dahlah, minggir.. aku sedang buru-buru," lanjut Sakura lagi langsung kabur.

Padahal jalan menuju rumahnya tidak searah dengan pemuda itu. Sakura terpaksa memutar arah.

Dan pemuda itu terus menatapnya keheranan sampai si gadis ping menghilang di persimpangan jalan.

...
..
...

"Sakuraa jidaaaat!" seru Ino dengan suara memekakan telinga memasuki kelas Sakura.

Sakura hanya rolling eyes melihat tingkah sang kawan.
"Apa, babi?" jawab Sakura ketus.

Ino tidak protes mendapati panggilan itu. Dia langsung mendudukkan diri di atas meja Sakura. Wajahnya terlihat berseri-seri, tanda-tanda mau menggibah lagi.
"Sakura kau harus tahu kalau adiknya kak Itachi itu namanya Sasuke. Kalau diperhatikan dia lebih tampan daripada kakaknya loh. Sabenarnya aku naksir sih sama dia, tapi aku takut untuk sekedar menyapa, soalnya dia kelihatan galak, ya trus udah gitu bla bla bla.."

Sakura sudah tak begitu mendengar apa kata Ino yang kalau sudah bicara suka gak ada remnya. Sebab matanya tidak sengaja melihat pemuda yang diduga bernama Sasuke baru saja lewat dari depan pintu kelasnya.

Tapi bukan itu juga yang membuat Sakura tertarik. Melainkan ketika ada salah seorang siswa tidak sengaja menyenggol bahu Sasuke, asap yang ada di bahu Sasuke seperti menular mengenai bahu siswa barusan.

Dan kali ini Sakura berpaling mengikuti si siswa yang kini memasuki kelasnya. Asap hitam itu masih ada di bahu siswa tersebut. Sebentar lagi pasti orang itu akan mengalami kecelakaan pada bahunya.

"..asdffghj Sakura kau dengar aku tidak sih?!" protes Ino baru sadar kalau sedari tadi ia diabaikan.

"Ah, aku harus pergi ke wc sebentar, aku sudah kebelet." Sakura mendadak pergi meninggalkan Ino yang cemberut.

...
..

Dalam kepala si gadis pink tengah sibuk memikirkan kasus yang baru dilihatnya. Dari asap hitam Sasuke yang berbeda dengan kebanyakan orang, maupun saat kejadian barusan. Rupanya asap hitam dalam tubuh si Uchiha itu dapat menular hanya dari sentuhan.

'Bagaimana itu bisa terjadi? Sasuke itu sabenarnya siapa?' batin Sakura kebingungan.

Tanpa sadar kakinya melangkah mengikuti arah perginya Sasuke. Selama mengintai pemuda apatis itu, Sakura tidak mendapati Sasuke memiliki satu pun teman. Pemuda itu terkesan menghindar ketika ada beberapa siswa mencoba untuk berteman dengannya. Tidakkah pemuda itu merasa kesepian?

Jangan-jangan Sasuke tahu mengenai kondiri tubuhnya! Itu bisa jadi. Hal ini membuat Sakura jadi sangat penasaran.

Saat istirahat tiba, Sakura memberanikan diri mencoba berinteraksi dengan Sasuke. Ia mengikuti arah perginya pemuda tersebut yang berjalan menuju belakang gedung olahraga.

"Sabenarnya ada urusan apa kau mengikutiku terus, Haruno?" tanya Sasuke menghentikan langkahnya sambil menoleh kesal pada Sakura yang kini mengekorinya dengan terang-terangan.

Sakura dengan tanpa rasa berdosanya malah nyengir.
"Sabenarnya aku penasaran.. " Sakura menghentikan kata-katanya. Ia terlihat ragu untuk berbicara. Ingatan tentang teman-teman di masa lalu yang mengatainya aneh mulai berputar-putar dalam kepala.

Sakura tidak ingin mendengar kata-kata menyakitkan itu lagi saat ia ingin membahas tentang asap hitam.

"Penasara dengan apa? Katakan cepat?!" Sasuke mulai tak sabar.

"Uhh, itu.. " Sakura masih terlihat ragu untuk bicara.

Sasuke jadi geregetan sendiri. Sasuke itu bukan tipe orang sabaran. Makanya ia suka sebal melihat orang yang bertele-tele ketika sedang bicara dengannya.

"Oh iya anu, aku penasaran mengapa kau selalu sendiri?" tanya Sakura pada akhirnya.

Sayang sekali ia salah mengatakan hal itu, karena Sasuke yang emosional langsung tersinggung mendapati pertanyaan memuakan itu.

Pemuda itu mendengus kesal dan berniat pergi, namun dengan cepat Sakura langsung menangkap lengannya. Detik itu juga Sasuke menghempaskannya dengan kasar.
"Bodoh, jangan menyentuhku!!"

Mendapati bentakan itu Sakura mengabaikan. Ia malah fokus dengan telapak tangannya. Asap hitam Sasuke tidak menular padanya. Mata Sakura beralih pada lengan Sasuke yang sempat disentuh. Dan betapa terkejutnya Sakura saat mendapati asap di lengan bekas sentuhan itu memudar, tapi hanya sesaat dan kembali berasap hitam lagi.

"Ah, asapnya.. " gumam Sakura sempat di dengar Sasuke.

"Hah? Asap apa?" tanya Sasuke membuat Sakura menutup mulutnya setelah sadar kalau ia baru saja keceplosan bicara.

"Uh, tidak. Bukan apa-apa," kata Sakura gugup.

Sedangkan Sasuke sempat menatapnya bingung, sebelum kemudian mengalihkan matanya ke telapak tangan Sakura dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan.

"Sebentar lagi tanganmu pasti akan terluka," gumamnya Sasuke membuat Sakura sadar kalau Sasuke sepertinya tau tentang asap hitam ditubuhnya yang bisa menular.

Sakura mengukir senyuman lebar, ia yakin kalau Sasuke tau dengan kondisi tubuhnya. Sasuke cuma tidak tahu kalau asapnya tidak berefek padanya. Sabenarnya Sakura juga tidak mengerti mengapa bisa begitu.

Sakura pun berkata, "Apa karena hal ini alasan kau begitu cuek terhadap orang lain? Kau pasti tahu setiap orang yang menyentuhmu, mereka pasti akan terluka, iya kan?"

Ya pasti karena itu Sasuke bersikap tidak ramah terhadap orang-orang yang mendekatinya. Dibalik keapatisannya, Sasuke sabenarnya tak ingin orang lain terluka karena bersentuhan dengannya.

Sasuke menatap Sakura. "Bagaimana kau bisa tahu?"

"Itu karena asapnya."

"Hah? Asap? Apa maksudmu?"

Senyuman Sakura tak kunjung hilang. Meski sekarang eskpresinya terlihat khawatir dengan kondisi Sasuke.
"Mungkin ini terdengar aneh, tapi aku dapat melihat asap hitam di tubuh beberapa orang dan salah satunya adalah kau. Hanya saja kau memiliki kasus yang berbeda. Dan juga asapmu terlalu banyak."

Sakura menunduk. Mungkin kali ini Sasuke akan mengatainya aneh.

"Aa, begitukah?" lirih Sasuke seperti mempercayainya begitu saja.

Sakura langsung mendongak. Agak tidak percaya dengan respon Sasuke. "Kau mempercayai tentang asap hitam yang kukatakan tadi begitu saja?"

Pandangan mereka bertemu. Tatapan Sasuke pun tak setajam yang biasanya. Kali ini terlihat meneduh. "Kalau keanehan dalam tubuhku saja bisa terjadi, mengapa aku tidak memercayai perkataan tidak masuk akal itu?"

Sakura terdiam. Agak tertegun. Memorinya berputar pada seseorang. Seorang anak kecil. Dulu ketika ia masih kecil juga. Sakura ingat, ada salah satu teman yang percaya dengan penglihatannya.

...
..

..
...







Tbc

Btw, follow²an di Ig kuy.. aku baru bkin akunnya. Khusus buat sasusakulove aja sih

Nama igku Bettybear30 😁

Asap HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang