"Lihatlah si pinky itu. Kemarin dia dipepet duo orang cowok sekaligus.. si Sasuke sama cowok pirang dari sekolah sebelah. Ternyata Sakura itu diam-diam play girl yak?" bisik salah seorang siswi yang tidak perlu disebutkan namanya karena cuma tokoh figuran tidak penting di cerita ini. :v
"Iya, njir. Maksudnya apa coba? Si pinky itu pengin caper*?" bisik dari si tokoh figuran lainnya.
"Mungkin dia ngerasa dirinya itu sok cantik. Dih, kayak jalang aja.. ihh, alergi gue deketin orang kek gituh," sahut yang lain sambil mengupil dan melirik-lirik jijik pada Sakura.
Sakura menulikan telinganya. Ia terus berjalan melewati koridor kelas dengan wajah menunduk. Namun, bisikan-bisikan dari mereka seolah bertambah keras. Membuat telinganya sakit.
Suasana dalam koridor itu pun jadi begitu suram mengikuti perasaan Sakura yang muram. Meski sudah berusaha mengabaikan, tapi tetap saja bikin sebal. Mereka bahkan tak peduli dengan perasaannya.
"Hei hentikan itu!" kata seorang pemuda dengan suara lantang. Nada suaranya pun terdengar penuh intimidasi. Bisikan-bisikan dari mereka langsung lenyap begitu saja.
"Bener tuh. Lebih baik kalian urus saja urusan kalian sendiri. Lagipula Sakura-chan itu memang cantik. Iri ya kalian!" Sahut pemuda lain yang punya rambut pirang.
Sakura mendongak. Mendapati punggung kokoh Sasuke dan Naruto yang tampak bersinar. Memecahkan suasana menyebalkan tadi. Sakura tertegun. Di matanya, kedua cowok itu seperti seorang pahlawan.
"Sasuke, Naruto," gumam Sakura penuh kekaguman.
Sasuke menoleh. Melempar senyum tipis. Begitu juga dengan Naruto yang memberikan cengiran lebar. "Sakura-chan kau tidak apa?"
Sakura terharu. Ia mengangguk. Mereka saling bertatapan dengan ukiran senyum indah.
Semenjak adegan ciuman kemarin, Sasuke dan Sakura pada akhirnya pacaran.. tapi Naruto yang waktu itu gak terima pun ikutan jadi pacarnya Sakura.
Iya.. jadi Sakura berpacaran dengan kedua lelaki tersebut.
Makanya warga sekolah jadi pada gitu. Punya dua orang cowok sebagai seorang kekasih itu memang langka. Ada yang liatnya biasa aja, ada yang keheranan dan ada pula yang suka nyinyir seperti para siswi tadi.
"Sakura-chan, habis lulus sekolah nanti.. kita bertiga langsung saja menikah. Trus malam pertamanya nanti aku sama kamu dulu. Lupakan saja si Sasuke kunyuk yang gak bisa ngeseks itu," kata Naruto memancing emosi Sasuke.
"Brisik Naruto usuratonkachi. Sakura mana mau tidur denganmu. Kau terlalu brisik. Kasihan sakuranya tau!"
Sakura menatap mereka berdua dengan bingung. "Eh, sudah, sudah.. kalian berdua jangan bertengkar dong."
"Kalau begitu. Sakura-chan, ntar malam pertamanya mau pilih sama aku dulu atau Sasuke?" Tanya Naruto kemudian.
Sakura makin bingung. "Ngh, aduh gimana ya.. "
Sakura tadinya ingin memilih jalan tengah. Yaitu mereka bertiga tidur bareng saja. Threesome gitu. Tapi setelah dipikir-pikir, rasanya mengerikan juga melakukan seks bersama kedua orang itu.
Sakura memucat bagaimana membayangkan kalau mereka bertiga melakukan anuan di atas ranjang. Sakura berpikir kalau dirinya mana kuat.
Kriiing! Kriiing!
Bunyi dering jam beker terdengar menghancurkan mimpi aneh itu, sekaligus menyelamatkan Sakura.
Sakura terbangun dengan ekspresi horor. "Astaga, mimpi apa barusan?! Gila saja aku menikah dengan mereka berdua?! Aaaargh!!" Seru Sakura heboh sendiri.
Pada kenyataannya mereka bertiga tidak pacaran. Itu hanya terjadi di mimpi doang. Lagian itu tidak mungkin terjadi.
Jikapun disuruh memilih, rasanya Sakura lebih ingin memilih satu orang pacar saja. Sasuke gituh contohnya. Kalau Naruto, Sakura merasa Naruto itu cocoknya jadi temen aja.
"Haduh, ya ampun. Mikir apa sih aku ini," gumam Sakura lagi sambil mengacak rambut merah mudanya.
Sekarang ia sedang berada di kamar rumahnya sendiri. Setelah asap hitam Sasuke hilang, Sakura pun kembali pulang ke rumah. Sasuke sabenarnya sempat menyatakan cintanya dengan malu-malu.
Sakura senang sih dapet pernyataan cinta dari Sasuke. Tapi Sakura cuma memberikan senyum doang. Karena itu terlalu mendadak. Meskipun Sakura juga sama-sama menyukai Sasuke.
Sedangkan Naruto semenjak itu belum sempat ngomong apa-apa lagi. Yang biasanya suka chatting tiap malam aja ampleng. Sepertinya Naruto berusaha jaga jarak. Naruto mungkin saja benar-benar mengira kalau Sakura dan Sasuke itu memang sepasang kekasih.
...
..
Di sekolah...
.
"Ohayooo, Saku-jidaaaat!" sapa Ino seperti menjadi rutinitas paginya.
Sakura mendesah bosan. Menyangga sebelah dagunya dengan lengan tangan. "Huh, brisik, InoBabii."
"Hei, kau harus memberitahuku, kata Siti dan temennya.. mereka sempat melihatmu dicium Sasuke ya! Cepat beritahu aku sakura!! Kau pasti sudah berpacaran dengan Sasuke kan! Berani benar berciuman di depan banyak orang!!"
..
.Mengingat pemuda itu, membuat Sakura terbayang akan kejadian kemarin. Sakura menghela napas lelah.
"Lah malah kelihatan lesu begitu. Apa ada hal lain yang mengganggumu? Kau tidak suka dicium di depan banyak orang? Ayo buruan ceritain." Ino bersidekap. Menunggu Sakura bercerita.
"Ah, tidak ada masalah. Semalam aku hanya memimpikan ... eh, Sasuke?" Belum sempat menjelaskan, perhatian Sakura berpaling pada seorang pemuda yang baru saja ada dipikirannya.
Sasuke memasuki kelasnya. Berjalan ke arah Sakura seorang diri. Membuat keheningan dalam kelas yang tadinya lumayan ramai. Menjadikan Sasuke pusat perhatian.
Beberapa menatap penuh tanya dan rasa penasaran.
Ino mengikuti arah pandang Sakura. Gadis pirang itu pun terpekik mendapati seseorang yang selalu digosipinya sudah berdiri tepat di sampingnya, tapi menghadap Sakura.
Dengan wajah datar dan tidak peduli akan sekitar, Sasuke berkata, "Sakura, istirahat nanti apa kau ada waktu? Ada yang ingin kubicarakan."
Sakura berdehem. Kepalanya mengangguk otomatis. Dan Sasuke segera berbalik pergi diiringi bisikan-bisikan heboh dari penghuni kelas.
"Wah, jadi kalian beneran udah jadian!" Pekik Ino heboh sendiri.
Sakura hanya terdiam. Tidak tahu ingin berkata apa.
..
..."Sakura, aku sungguh tidak tenang. Jadi apa jawabanmu?"
Sasuke buka suara ketika mereka ketemuan di belakang gedung olahraga setelah bunyi bell istirahat berkumandang.Sakura memalingkan wajahnya yang bersemu merah. Tidak menduga kalau Sasuke akan menagihnya.
"Ah, jangan bilang kalau kau dan Naruto itu punya hubungan.. "
"Tidak.. bukan. Naruto cuma temen kok," sela Sakura menatap Sasuke lagi.
"Owh, syukurlah," gumam Sasuke sepertinya merasa sangat lega mengetahui Sakura dan Naruto tidak punya hubungan lebih.
"Kalau gitu.. apa jawabanmu?" tagih Sasuke lagi.
Sakura mikir-mikir dulu. Tidak ada salahnya juga menjadi kekasih Sasuke. Lagipula Sakura juga kan suka sama Sasuke.
"Ngh, yaudah deh. Kita pacaran hehe," ucap Sakura pada akhirnya.
Dan begitulah. Pada akhirnya mereka berpacaran beneran.
.
.End.😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Asap Hitam
FanficSakura memiliki sebuah keistimewaan. Matanya dapat melihat sesuatu yang tidak dapat orang lihat. Dan Seorang pemuda misterius membuat hidupnya berubah ... .. SasuSaku Fantasy, romance 🔞 Untuk kata² kasar, adegan berdarah, alkohol, bar & maybe sex...