Pendekatan

498 78 4
                                    

...
..
.

Salah satu situasi yang tidak Sakura sukai adalah berada di dekat orang yang membuatnya canggung. Seperti saat ini. Sakura duduk dengan gelisah. Sesekali melirik Sasuke yang diam dan tampak biasa-biasa saja.

'Duh, ayo dong ngomong,' batin Sakura gemas. Namun pada akhirnya ia memilih untuk buka suara duluan, karena Sasuke tak kunjung bicara.

"Um hai, Sas, apa kabar?" kata Sakura mencoba tersenyum akrab. Sasuke malah menatapnya dengan aneh.

Salah satu sudut bibir Sakura berkedut. Sekarang senyumannya malah terlihat begitu kaku. 

"Se-senang bisa bertemu denganmu lagi, hehe," kata Sakura lagi.

Melihat ekspresi aneh Sakura membuat Sasuke menatapnya bete dan memilih untuk mengabaikan.

Sementara orang lain yang memperhatikan mereka berdua pun kini menatap Sakura dengan kasihan.

Tapi Sakura pantang menyerah. Ia mencoba mengakrabkan suasana. Mengambil gelas kecil. Lalu menuangkan jus jeruk untuk Sasuke. 

"Sasuke, ayo kita bersula.."

Plak!

"Singkirkan tanganmu!" Sasuke reflek menampik tangan Sakura yang hampir menyentuhnya. Hal itu menyebabkan setengah jus jeruk manis yang ada dalam gelas tumpah mengotori tangan Sakura.

'Astaga, ini memalukan. Kenapa Sasuke begini? Uh, aku mengacaukannya,' batin Sakura merasa jadi tersinggung diperlakukan begitu.

"Hei, Sakura, apa kau tidak apa?" bisik Ino segera menghampiri sahabatnya.

"Iya, aku tidak apa-apa, kok."

Setelah itu mulai terdengar bisik-bisik sinis untuk Sasuke dari yang lainnya.

"Tidak seharusnya dia begitu pada Sakura."

"Kasar sekali perlakuannya."

"Apa dia tidak punya hati?"

"Kampret sekali orang itu, ish!"

Mendengar mereka membicarakan Sasuke, entah kenapa membuat Sakura tidak terima. Padahal Sakura yang diperlakukan tidak baik di sini.

Sakura pun langsung bicara, "Eh, aku ga papa, kok. Tadi aku yang salah. Tanganku kepleset dan membuat gelasnya goyah. Trus akhirnya tumpah, deh, hehe."

"Ogitu?"

"Iya, ahaha. Aku kadang memang suka ceroboh."

Di sampingnya, Ino pun berbisik lagi, "Kau tidak perlu membelanya, Sakura. Sasuke itu emang agak kejam."

Sakura cuma mengangguk sambil tersenyum kecil. Ia mengalihkan perhatiannya ke tangannya yang jadi kotor dan lengket.

"Ini."

Sebuah bungkus kecil berisi tisu basah tersedor padanya. Sakura tentu langsung menerimanya dan hendak mengucapkan terima kasih, tapi tidak jadi. Ternyata Sasukelah yang menyodorkan tisu tersebut.

"Maaf ya, tadi itu reflek," kata Sasuke datar.

Membuat Sakura tertegun. 
'Sepertinya Sasuke ga sejahat yang kubayangkan.'

Memang benar kata pepatah yang mengatakan kalau jangan menilai orang dari luar nya saja. Sasuke mungkin terlihat tidak peduli, tapi sabenarnya ia peduli. Kalau saja asap hitam dan keanehan pada tubuhnya itu tidak ada pasti dia akan memiliki banyak teman.

Sakura tau kalau Sasuke tadi reflek menampik tangannya supaya tidak tertular asap hitam dari tubuhnya.

...

Asap HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang