Menginap

428 78 11
                                    

Demi keselamatan orang lain, akan lebih baik jika Sasuke tidak keluar rumah.
Namun, itu sangat tidak adil baginya.

Begitu pikir Sakura jadi kasihan pada lelaki tersebut.

'Apa yang bisa kubantu agar Sasuke bisa menjadi seperti kebanyakan orang ya?' batin Sakura sibuk mikirin Sasuke.

..
...
..

Sebelumnya Sasuke menginginkan Sakura untuk tinggal bersama. Tentu saja Sakura menolak. Terlebih mereka berbeda gender dan tidak saling mengenal. Kalau ada apa-apa 'kan bisa bahaya.

Akan tetapi…

"Sakura percayalah, aku berjanji tidak akan berbuat macam-macam. Aku hanya ingin asap hitam seperti yang kau bilang menyelimuti tubuhku cepat pergi. Kau sendiri pernah bilang juga jika kita sering berkontak fisik akan membuat asapnya hilang 'kan?" jelas Sasuke panjang lebar. Ekspresinya terlihat serius.

Sakura terdiam. Kalau dipikir-pikir Sasuke juga tampak tidak seperti cowok kurang ajar. 

Tapi, untuk tinggal bersama sepertinya itu agak ...

Sakura menjawab, "Uh, entahlah, Sasuke. Ini terlalu mendadak juga. Kupikir.."

"Kupikir akan lebih baik kita lihat hasil cepatnya jika kita tinggal bersama," lanjut Sasuke keuh-keuh ingin mereka bersama terus.

Sakura tentu harus mikir dua kali dong. Melihat Sasuke yang menatapnya harap-harap cemas, membuatnya jadi bingung. "Sabenarnya aku tidak kebratan tinggal bersamamu tuk sementara waktu, sih."

Lagipula Sakura sudah berniat mau membantu Sasuke.

"Tapi aku harus mengemas beberapa barang dulu. Seperti buku plajaran, pakaian, laptop dan alat tulis serta peralatan mandi," lanjut Sakura lagi.

"Kamu cukup membawa dirimu saja. Aku akan membelikan smua kebutuhanmu," jawab Sasuke seperti seorang suami saja.

Sakura berdehem salting. Sasuke terlalu menggebu-gebu. "Uh, tidak perlu. Aku juga harus memberitahu pada ibuku dulu."

"Owh gitu. Yaudah."

..

.

Saat itu Sakura tidak berpikir terlalu jauh. Makanya ia mengiyakan begitu saja. Jika pun Sasuke berbuat yang tidak-tidak, Sakura masih bisa bela diri. Ayahnya adalah seorang petinju. Dulu Sakura sering meminta diajari bertinju bersama sang ayah tercinta. Jadi, ketika Sasuke mau mengapa-apakan dirinya nanti, Sakura tidak akan segan menjadikan cowok itu sebagai samsak.

..

..

Sakura pun berbohong pada ibunya bahwa ia akan tinggal di rumah teman perempuannya. Dan langsung mendapatkan ijin dari sang ibu. Ibunya bahkan terlihat senang.

"Oh, akhirnya anakku yang penyendiri ini punya teman juga," kata Ibu Sakura malah bersyukur.

..

..

Malamnya, Sakura membuka hape. Ia nge-chatt Sasuke. 

'Sasuke, apa kau sibuk?' Begitulah ketikan jemari Sakura yang dikirim ke nomor Sasuke.

Tak membutuhkan waktu lama, Sasuke membalas singkat, 'Tidak.'

Sakura kembali mengetik dengan semangat. 'Aku sudah mendapatkan ijin.'

'Yang benar?!' Sasuke membalas tak kalah semangatnya. Pemuda itu menegakkan duduknya. Tangan satunya lagi sibuk menggosokkan rambut basahnya dengan handuk. Ia baru saja selesai mandi.

'Iya. Ibuku bahkan terlihat bersemangat. Aku berbohong mau menginap di rumah teman perempuanku.'

'Owh, bagus kalo gitu.'

"Eh?" Sakura menyergit melihat jawaban Sasuke. Padahal Sakura sempat mengira kalau Sasuke akan mengatakan bahwa gak baik membohongi orangtua. 

'Kita jadi bisa berdekatan dalam waktu yang lama.' Ketikan dari Sasuke lagi. Sukses membuat Sakura menganga. Pipinya merona. Terkadang sifat Sasuke yang polos dan terlalu blak-blakan padanya membuat Sakura sering salah paham.

Sepertinya Sasuke jatuh cinta padanya

Namun, Sakura menggeleng. Menyingkirkan pikiran itu. Barangkali Sasuke hanya menganggapnya teman biasa dan ingin mendapati pertolongan darinya. Sakura tidak mau berharap lebih.

Hanya saja… untuk tinggal dalam waktu yang lama, Sakura merasa agak sedikit keberatan. Terlebih hubungan mereka tak lebih dari teman. Sakura pun kembali mengetik.
'Um, kalo dalam waktu lama sepertinya aku agak .. uh, gimana ya, Sas.. kayaknya gak bisa deh.'

'Kenapa? Apa kau tidak mau?' :(

Sasuke mengetik dengan emot sedih.

Sakura me-rolling eyes. Sasuke emang jago membuatnya luluh. 

'Itu soalnya.. aku orangnya agak berantakan. Aku tidak yakin kau akan betah tinggal dekat denganku dalam waktu lama.' Sakura beralasan.

Dari seberang sana, Sasuke terkekeh melihat ketikan Sakura. 
'Tidak masalah buatku. Selama aku punya temen dekat, kurasa apapun akan jadi menyenangkan.' 

Sakura terdiam dalam beberapa saat. Ia berpikir mungkin ini kali pertama Sasuke memiliki teman. Kasihan sekali Sasuke ini.

Memikirkan hal itu membuat Sakura jadi bersemangat mau membantu Sasuke. 
'Hm, gitu. Enaknya kapan ya aku mulai menginapnya?'

'Besok saja. Lebih cepat lebih baik.'

'Eh, bukannya itu terlalu buru-buru?'

'Bukannya itu akan lebih cepat supaya mengetahui masalah asap hitamku?' tanya balik Sasuke.

'Hmm, kalo begitu aku akan mengemasi barang-barangku dulu.'

'Besok apa perlu aku jemput?'

'Tidak perlu, Sasuke. Cukup berikan saja alamatnya.'

'Oke.'

...
..

Sakura terpaku begitu menginjakkan kakinya di apartemen Sasuke yang besar dan luas, juga mewah. 

"Kau pasti cape. Masuklah." Sasuke menyambut Sakura dengan membukakan pintu apartemennya lebar sekali.

"Ah, tidak kok. Aku tidak cape. Perjalanannya tidak begitu jauh." Begitu jawab Sakura sambil melihat-lihat tiap ruangan apartemen mewah Sasuke. Mengagumi seisi rumah yang begitu memuja mata. 

"Ini dapur.. ini ruang tamu.. yang ini kamar mandi.. di sini kolam renang." Sasuke membawanya ke tiap ruangan seperti seorang tour guide.

"Wah, ada kolam renangnya?" Sakura terkagum-kagum melihat kolam renang besar di bagian belakang apartemen.

"Iya, tapi.. "

"Tapi kenapa, Sasuke?" Sakura mengalihkan perhatiannya pada Sasuke.

"Di sini hanya ada satu kamar tidur."

Sakura kaget. Mengapa Sasuke baru memberitahunya?

"Sebelumnya aku tidak pernah berpikir tinggal bersama orang lain, interior apartemen ini di design untuk dihuni sendiri. Jadi kamar tidurnya hanya ada satu. Untuk sementara kita akan tidur bareng dulu," kata Sasuke dengan wajah datar-datar polos.

Sakura memekik. "Sasuke yang benar saja?!"

Melihat respon Sakura, Sasuke hanya mendengus. "Aku hanya bercanda. Tentu saja kamar ini menjadi milikmu. Aku akan tidur di sofa."










...
..
.

Tbc

Astsgh, Sasu bikin pengin nampol aja😂
Dooh gemes ngtik crita bginian

'Kay, lanjoot 👉

Asap HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang