Pemuda Misterius

1K 99 15
                                    

SasuSaku
..
School life, Another Universe, Fantasi

🔞+ Untuk rokok, alkohol, bar, kata² kasar, adegan berdarah.. dll
..
..

Jan lupa votkomnya ya 😉

.

.

.


Menjadi yang berbeda terkadang bukanlah hal yang menyenangkan. 

Semenjak kecil Sakura Haruno dapat melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain. Dia bukan indigo atau seorang cenayang, bukan!

Melainkan mata emerald-nya dapat melihat asap hitam yang keluar dari tubuh pada beberapa orang. Orang lain tak dapat melihatnya. Seperti contohnya jika salah seorang mengeluarkan asap dari tangannya, maka tak lama kemudian akan terjadi kecelakaan yang mengenai tangan tersebut.

Sakura kecil selalu berusaha untuk menolong pada orang-orang yang mengeluarkan asap hitam dari salah satu bagian tubuh mereka. Namun hal itu membuatnya dianggap aneh.

Pernah suatu ketika ia memiliki teman sebaya dan dalam penglihatannya lengan teman sebaya tersebut mengeluarkan asap hitam, Sakura berniat menolong dengan cara memperingati agar temannya berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Bukannya mendapati rasa terimakasih, Sakura malah dijauhi. Meski apa yang dikatakannya terjadi. Hal itu malah membuatnya dituduh mencelakai.

Dan ia beserta Ibunya terpaksa pindah rumah. Mulai saat itu juga, Sakura tak memberitahu apa yang dilihatnya pada orang lain. Ia cukup trauma dikatai aneh dan difitnah yang tidak-tidak.

"Saku-chan, maukah kau membantu Ibu membelikan bumbu dapur instan? Ibu ingin memasak tapi lupa berbelanja bumbunya," kata Ibunya.

Kini usia Sakura sudah menginjak remaja. 

Sakura mendongak ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Sabenarnya ia sedang sangat mager, tapi demi sang ibu tercinta, akhirnya mau tidak mau Sakura menurut. 

"Baiklah Ibu."

Saat itulah, tepatnya usai keluar dari mini market terdekat, ia mendapati asap hitam yang tidak biasa pada seseorang. Biasanya Sakura dapat melihat asap hitam pada bagian-bagian tertentu pada tubuh orang lain. Seperti semisal hanya pada sebelah kaki, atau lengan tangan kiri, maupun salah satu bagian tubuh yang nantinya akan terluka.

Dan kali ini …

'Asapnya keluar dari seluruh tubuh?' batin Sakura merasa agak terkejut. Jangan-jangan orang itu akan mati?

Ini tidak bisa dibiarkan. Meskipun Sakura tak mengenali orang tersebut, tapi ia merasa harus menolongnya.

"Hei, tunggu," kata Sakura menghampiri seorang pemuda berhodie hitam dan mengenakan sebuah topi. Tangannya terulur hendak memegang lengan pemuda itu.

Namun dengan cepat pemuda itu menghindar dan langsung berbalik menghadap Sakura. Sempat menatap Sakura dengan tatapan heran sebelum kemudian memicingkan matanya tajam. Tampak tidak senang mendapati kehadirannya. 

"Eh, hmm.. itu.. " Sakura sendiri jadi bingung ingin berkata apa. Terlebih mendapati tatapan tidak menyenangkan itu. Sepertinya orang tersebut terlihat sangat tidak menyukainya.

Pemuda itu merasa sangat risi. Dia berdecih dan berbalik untuk pergi menjauh. Meninggalkan Sakura yang berdiri dan hanya menatap punggung pemuda itu dalam diam.

Meski tidak mengenali si pemuda berhodie, setelah sampai di rumah, Sakura masih kepikiran. Karena ini kali pertamanya mendapati pemandangan asap yang tidak biasa. 

Saking kepikirannya ia bahkan sampai menunggu berita di televisi. Barangkali akan terjadi kecelakaan besar dengan korban si pemuda berasap tadi. Namun ditunggu sampai tengah malam pun tidak ada satu pun berita yang menyangkut pemuda tersebut.

..

"Hai, Jidaat," sapa Ino Yamanaka dengan ceria. Mereka kebetulan berpapasan ketika hendak memasuki gerbang SMA Konoha.

"Ya." Sakura hanya merespon dengan anggukan kecil. Lalu menghela napas lelah. Gara-gara pemuda semalam ia jadi kurang tidur. Hari ini Sakura merasa tidak semangat.

"Apa kau baik-baik saja? Kenapa menghela napas begitu? Seperti nenek-nenek yang bosan hidup saja." Ino berkomentar kepo, membuat Sakura menyergit kesal.

"Btw, apa kau sudah dengar berita mengenai adiknya kak Itachi?" tanya Ino kemudian, langsung mengganti topik. Matanya berbinar, bersiap untuk menggosip.

Sakura menoleh keheranan. Sabenarnya ia tidak begitu peduli, namun karena ingin menghargai omongan Ino, Sakura pun berkata, "Kak Itachi punya seorang adik?"

Dan Ino mengangguk semangat. "Aku dengar dari para gadis. Dia anak pindahan. Pemain basket. Katanya kepribadiannya kayak setan. Meskipun sudah dipastikan ganteng seperti kak Itachi tapi dia begitu."

"Oh," respon Sakura seadanya.

"Berbanding terbalik dengan Kak Itachi, kalau adiknya itu orangnya agak apatis dan tidak ramah."

"Hm."

"Trus dia juga ..eh, woi, itu dia orangnya," kata Ino menurunkan volume suaranya begitu orang yang digibahinya menunjukkan batang hidung dari persimpangan gedung kelas. 

Terlihat mencolok karena beberapa siswa-siswi langsung menyingkir begitu pemuda itu lewat. Seolah ada tulisan 'senggol, bacok!' di jidat si pemuda. Orang-orang jadi ogah berada di dekatnya. Mereka merasa sangat takut sekaligus segan jika berada dekat dengan pemuda tersebut. Melihat mata hitamnya terlalu lama saja sudah tak sanggup.

Mata Sakura langsung terbelalak. Pemuda itu kan pemuda yang semalam!

Bahkan asap hitamnya masih menguap di seluruh tubuh pemuda itu. Dan dia terlihat baik-baik saja. Seperti tidak mengalami kecelakaan apapun. Membuat Sakura jadi keheranan dan ingin tahu. Bagaimana mungkin dia bisa selamat?

Karena rasa penasaran yang membuncah, Sakura pun memutuskan untuk menjadi stalking dadakan. 

Di tiap pulang sekolah. Sakura diam-diam mengikuti kemana perginya pemuda itu yang katanya adik Kak Itachi.

Kalau diperhatikan ternyata pemuda itu memang mirip dengan Itachi. Tepatnya di bagian rambut hitam dan wajahnya. Tampan.
Hanya saja, benar kata Ino, pemuda itu berbanding terbalik dengan sifat Itachi yang ramah.

Dan rupanya pemuda itu tidak serumah dengan Itachi. Entah kenapa. Tinggalnya di apartemen yang tidak jauh dari sekolah. Dan selama menjadi stalker, Sakura tak mendapati adanya kecelakaan atau hal buruk yang menimpa orang itu.

Yang membuatnya bertanya-tanya adalah mengapa asap itu masih menyelimuti dia. Padahal tidak ada hal apapun yang menimpa si bungsu Uchiha itu.

Pemuda itu kelihatanya tidak menyadari tindak tanduk Sakura hingga tiga hari kemudian ...

"Tch, sampai kapan kau terus mengikutiku?" kata pemuda berambut hitam jabrik itu ketika mereka berada di gang memasuki arah apartemen.

Sakura diam dengan salting. Ternyata ia ketahuan. Padahal Sakura sudah berhati-hati dalam melangkah.

Ini membuatnya gugup, ada perasaan takut juga ketika ditatap penuh intimidasi dari mata onyx pemuda itu.

..
.


.



Tbc

Asap HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang