Elena menghampiri Farel yang sudah mendengarkan nasihat dari kedua orang tua Farel. Elena tersenyum dan menatap kepergian orang tua Farel.
"Ngapa lo senyum-senyum. Seneng liat gue menderita?!" Kesal Farel yang menyadari keadaan Elena. Elena duduk di samping Farel.
"Orang tua lo kocak juga ya." Ucap Elena terkekeh.
"Nanti lo dipecat jadi anak orang tua lo." Sambungnya
"Lo dengar?"
"Maaf, gue gak sengaja dengar pas mau ke koperasi."
"Puas lo?!" Ketus Farel.
"Makanya, kan udah gue ingetin kemarin, jangan ikut-ikutan. Gimana sih lo." Balas Elena.
"Oh iya, gue kan lagi marah sama lo." Lanjut Elena yang langsung mengubah ekspresinya.
"Lo gak bisa marah sama gue."
"Ya, ya, ya. Gue emang gak bisa marah sama orang lama-lama. Inget ya, bukan cuman lo doang!"
"Gue bingung, siapa sih yang nge-videoin ini." Ucap Farel berpikir.
"Gue juga, meskipun gue gak salah, tapi gue juga malu, apalagi video itu sampe viral." Balas Elena.
"Ok, pulang sekolah, lo ikut gue ke markas."
"Gue? Ogah. Nanti diajak tawuran, nanti tambah viral gue." Tolak Elena.
"Lo mau tau nggak siapa yang memata-matai kita? Gue takut, salah satu diantara kita ada yang dimata-matai."
"Ya mungkin memata-matai lo, yakali gue. Lagian gue baru terkenal sekarang." Balas Elena.
"Mau banget ya lo, gue celaka." Kesal Farel.
"Kan elo, bukan gue." Celetuk Elena.
"Tapi Rel, emang kita bisa menyelidiki mata-mata itu?" Tanya Elena.
"Apa sih yang nggak bisa buat Nigreos? Pokoknya lo ikut ke markas gue nanti."
"Iya pak ketua baru yang dilantik karena abangnya mantan ketua disana." Balas Elena terkekeh.
"Terserah lo, gue badmood."
"Tiap hari juga lo badmood Rel." Balas Elena terkekeh.
Farel pergi begitu saja tanpa pamit. Biasanya Farel akan membalas ucapan Elena tanpa akhir. Mungkin, sekarang Farel memang dalam keadaan tidak baik, ia mendapat hukuman dari sekolah dan juga dimarahi kedua orang tuanya.
Farel menjalani hukuman yang diberikan oleh guru BK, yaitu menghafal beberapa pasal yang ada di Indonesia. Hukumannya tidak terlalu berat, hanya saja, sudah menghafal, ia juga mendapat hukuman untuk membersihkan lapangan basket dan futsal.
Farel menjatuhkan tubuhnya di lapangan futsal yang telah dibersihkan. Ia merasa sangat lelah hari ini. Meskipun bekerja bersama-sama, namun lapangan basket dan futsal bukan lapangan yang kecil.
Elena, Richelle dan Kayla datang ke lapangan futsal dengan membawa beberapa makanan yang mereka beli di kantin.
"Tatang!" Teriak Kayla sambil melambaikan tangannya pada Bintang. Elena yang mendengarnya bergidik geli.
"Halo lala." Balas Bintang.
"Oh ganti, dulu mamih papih, sekarang pake nama khusus?" Goda Elena terkekeh.
"Aku bawain makanan buat kamu, spesial. Kita juga bawain makanan buat anak Nigreos yang lain." Ucap Kayla.
"Ya ampun, baik banget sih kamu." Ucap Bintang.
"Nih makanan buat lo pada. Ambil sendiri ya." Teriak Bintang memanggil teman-temannya yang lain.
"Kamu udah makan? Gimana tadi belajarnya?" Tanya Bintang sambil mengajak Kayla duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGREOS [Tamat]
Teen FictionNigreos, sebuah geng motor yang terkenal. Geng motor tersebut, sebelumnya di nilai tidak baik oleh orang-orang sekitar. Namun, setelah berganti ketua, geng motor tersebut menjadi geng yang terkenal akan kebaikannya. Meskipun, terkadang Nigreos mengi...