1.

34.8K 3.7K 282
                                    

I came here to drop some money
Dropping all my money
Drop some money
All this bread so yummy, yeah....

Dengan gembira, Lina berjalan sambil bersenandung keras. Di kedua tangan nya sudah ada dua kantong plastik, di kiri berisi gorengan dan dikanan berisikan roti panggang rasa keju susu.

"Lina, apa tidak sebaiknya anda mengganti pakaian dulu sebelum bertemu cogan dan mengerjakan tugas?"

Suara sistem yang tiba-tiba muncul itu mengagetkan Lina.

"Anjerlah, kalo mau ngomong bilang dulu dong. Terkejot nih gue," ketusnya kesal.

Lina lalu melirik pakaian compang camping yang dia kenakan, masih dengan pakaian yang sama sejak dua hari yang lalu.

"Sayang uangnya kalo cuman beli baju doang, mendingan gue beli makan. Lagian ni baju oke juga. Sistem, lu ngerti fashion kagak sih?"

Dia mengangkat tangannya keatas, memperlihatkan sebuah lobang besar disana. "Liat noh, ini namanya fashion. Keren kan ada robekan di keteknya. Untung ketek gue putih, mulus, bersih, terus bening," cerocos Lina membanggakan ketiaknya.

"Terserah anda saja."

Sepertinya sistem sudah pasrah menghadapi Lina. Merasa tidak ada suara lagi, Lina terkikik geli. Ada untungnya juga dia berada di dunia ini.

Saat sedang asik memakan pisang goreng, sebuah hologram muncul di hadapan Lina. Gadis itu sudah mulai terbiasa dan tidak kaget lagi. Hanya saja saat suara sistem muncul yang kadang membuat nya jengkel karena kaget, dan berakhir memaki sistem yang muncul tiba-tiba.

Task¹
Segera selamatkan pemeran figuran yang berada disekitar anda, dan dapatkan hadiah spesial!

"Selamatin pemeran piguran yang mana sih? Perasaan damai-damai aja," ucap Lina kesal. Gadis itu menyapu pandangannya keseluruh tempat. Lalu tatapan Lina jatuh pada gang sempit yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.

"Di situ kali ya?" tanyanya pada diri sendiri. Masa bodo dianggap gila dengan orang yang berada disekitarnya, karena berbicara sendiri.

Lina melangkah menuju gang sempit itu, namun baru beberapa langkah dia kembali lagi ke tempatnya semula. Bukannya takut, hanya saja gadis itu kembali untuk mengambil plastik gorengan dan rotinya yang tadi sempat terjatuh. Setelah itu kembali berjalan mendekati gang.

"Omaygat, ada mayat cogan!"

Lina menutup mulutnya terkejut. Saat dia sampai di gang, gadis itu melihat seorang laki-laki tergeletak di tanah dengan wajah penuh lebam. Tapi tentu saja hal itu tidak bisa menghilangkan ketampanannya di mata Lina.

"Aduh, gue harus ngapain? Bangun dong ganteng, jangan mati disini. Nanti ganteng nya hilang loh," ucap Lina sambil menepuk-nepuk pipi laki-laki itu.

"Bangun dong, nanti Lina yang imut ini bakal ngasi kiss. Bang- Ahhkk."

Tangan laki-laki itu terangkat mencengkram pergelangan tangan Lina, membuat Lina melototkan mata.

"Sa-ya, be-lum, ma-ti," ucap laki-laki itu terbata-bata, lalu kembali pingsan. Membuat Lina panik sendiri.

"Loh, hah? Heh!"

"Oke, tenang Lina. Jangan panik, nanti kalo panik gak di sayang Suho EXO," ucap Lina menenangkan diri.

"Sekarang gimana caranya gue bawa ni cogan." Lina menaruh tangannya di dagu, dia mengedarkan pandangannya mencari hal apa yang bisa membantu mengangkut laki-laki itu.

Saat sudah menemukan objek yang cocok, bibir Lina melengkung keatas tersenyum lebar. Gadis itu mengambil sebuah gerobak sampah tak terpakai yang kebetulan berada dekat dengan mereka. Kemudian Lina mengangkat laki-laki itu dengan seperempat tenaga, untuk masuk ke dalam gerobak.

Dengan tidak punya tujuan, Lina mendorong gerobak menuju sebuah hotel terdekat. Kenapa ke hotel? Alasan nya simpel, ya karena dekat.

Saat Lina ingin memasuki hotel, seorang satpam menghentikannya.

"Neng, itu cowoknya kenapa gak dibawa ke rumah sakit?" tanya pak satpam bingung.

Lina terdiam. Bodoh, kenapa tidak kepikiran sih?

"Itu pak, si cowok tadi pas pingsan ngigau. Katanya mau bangun dikamar hotel. Ya, saya cuman mau bantu nurutin aja," jawab Lina asal.

Alasan konyol Lina memang sulit dipercaya, tapi karena dia good looking jadi baiklah. Akan pak satpam percaya.

"Oh begitu, ayo neng saya bantu bawain cowoknya ke dalam," tawar pak satpam.

"Sip, makasih ya pak. Nanti saya teraktir rokok, kalo inget tapi," ucap Lina dengan senyum tulus, membuat si bapak terpesona.

Pak satpam mengangkat laki-laki itu dari gerobak, lalu berjalan memasuki hotel diikuti Lina di belakangnya.

***

Task¹ telah selesai
Silahkan ambil hadiah mu!

Setelah kepergian pak satpam, saat ini Lina hanya diam sambil menatap laki-laki yang sejak tadi masih nyaman pingsan di atas kasur.

"Sistem, sekarang gue harus ngapain?" tanya Lina.

"Karena tugasnya sudah selesai, sekarang terserah anda saja. Saya tidak peduli."

Lina mendengus mendengar jawaban dari sistem. Dia melirik kotak P3K yang isinya sudah tercecer dimana-mana, akibat ulahnya sendiri saat ingin mengobati luka laki-laki itu.

Ya memang karena pada dasarnya kecerdasan Lina yang hanya 10%, jadi harap dimaklumi saja.

Sebuah ide tiba-tiba muncul diotak Lina. Gadis itu tersenyum lebar, dia mengambil banyak tisu dan satu botol obat cair bewarna merah. Kemudian menggunakan kedua benda itu untuk membuat sesuatu.

Setelah dirasa rangakaian kata-katamya sudah bagus dan bisa dibaca, Lina menyusun tisu-tisunya dengan rapi di atas meja dekat kasur.

Kemudian pergi.

***

Ga habis thinking woakwo

GEMBEL KAYA RAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang