15.

17.2K 2.4K 100
                                    

Kalo semisal cerita nya gak ngefel ya maap, yang buat aja orang galau.

Oke, selamat membaca 🐔

Kalo ada typo kasi tau, nanti Ais benerin.

***

"Cantik, kok lama. Habis dari mana?" tanya Maxime dengan bibir mengerucut.

"Itu, tadi lagi ngurusin anak ayam yang satu ini," jawab Lina sambil menunjuk Alga yang terus menempelinya. Saat ini mereka sedang berada di kantin.

"Jijik anjir, minggir-minggir. Orang tampan mau lewat," ucap Orion yang tiba-tiba saja muncul dan langsung memisahkan Alga dari Lina. Kemudian duduk dengan santai di kursi yang kosong.

Lina melototkan matanya, ingin sekali dia menonjok wajah menyebalkan Orion saat ini juga.

"Anda harus sabar, Lina. Anggap saja karakter Orion itu makhluk astral yang tiba-tiba saja muncul."

Suara sistem yang tumben sekali muncul membuat mood Lina membaik. Dia tersenyum manis. "Baby Max, ayo pindah ke meja lain. Di meja ini ada orang gila," ucap Lina.

Maxime mengangguk kan kepala nya lalu berkata. "Ayo, cantik. Kita pindah."

"Heh, gak sopan kalian sama kakak kelas," ucap Orion kesal.

"Gila hormat, najis."

Lina menjatuhkan pantatnya di kursi sebelah kanan Orion. Dia tidak jadi pindah, karena meja kantin sudah penuh. Di sampingnya, ada Alga yang ikut duduk. Sedangkan Maxime berada didepan gadis itu.

"Eh Nyil, pulang sekolah temenin gue beli hadiah buat ulang tahun adek gue dong. Dia cewek, jadi gue gak tau seleranya apa," kata Orion sambil melingkarkan lengannya di bahu Lina. Alga yang melihat itu langsung menepis kasar tangan Orion, membuat laki-laki itu mengaduh kesakitan.

Pawangnya Lina galak!

"Gak mau."

"Ayo Nyil. Mau dong, nanti gue traktir makan deh. Mau ya, Nyil," ucap Orion yang lebih mirip rengekan.

Lina mendengus. "Apaan sih, nama gue itu Marchelina, di panggil Lina bukan Nyil."

"Lo kan pendek, ya gue panggil Unyil lah. Kalo lo tinggi ntar gue panggil Hon," balas Orion.

"Hon? Honey?" tanya Lina menautkan alisnya.

"Bukan, tapi pohon!" jawab Orion lalu tertawa sendiri dengan puas.

Lina memasang wajah datar. Alga, dan Maxime hanya diam. Ketiga orang itu saling menatap, memberi kode melalui mata. Seperti mengatakan.

"Ada orang gila, jangan diladenin."

***

"Ini mau dibeliin hadiah apaan dah?" tanya Lina. Saat ini dia sedang berada di mall, dengan masih memakai seragam sekolah. Orion berhasil membawa gadis itu, tentu saja dengan seribu macam bujuk rayuan.

"Ya mana gue tau, makanya gue ajak lo," jawab Orion acuh.

Lina cemberut, tadi dia sudah izin pada Niko. Awalnya memang tidak akan diberi izin, Niko bilang. "Kalo tidak ada kamu di kantor, saya merasa kesepian Lina."

Tapi bukan Lina kalo tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau. Gadis itu kini mengedarkan pandangnnya ke seluruh mall. Tatapan gadis itu berhenti pada sebuah toko pakaian dalam. Sebuah ide muncul di otaknya.

"Yon, beliin adek lo itu."

Orion melihat ke arah yang ditunjuk Lina, mata laki-laki itu melebar. "Ngawur!" sentaknya.

Lina berdecak kesal. "Ck, maunya gimana sih. Lo kan bilang adek lo cewek. Dan lo gak tau seleranya apaan. Beliin aja dalaman, lagian berguna. Cepet lo tanyain ukurannya berapa, sana tanya."

Orion mendengus, walaupun dia tidak mau tapi laki-laki itu tetap akan bertanya pada adiknya. Siapa tau ucapan Lina ada benarnya.

Orion
Lun, ukuran daleman lo berapa?

3L (LuLopeLuna)
Hah?
HEH!!
ABANG MAU NGAPAIN?!
LUNA BILANGIN KE BUNDA YA, ABANG ION MESUMM!! 😭😭💔

"Anjing!" umpat Orion, wajah nya memerah membaca balasan dari adiknya. Dia menoleh pada pelaku yang sudah tidak ada ditempat.

Orion mengusap wajah nya kasar, dia berjalan keluar dari mall tanpa tujuan. Berharap Lina tidak tau jalan, dan kembali kepadanya.

Dan.

Nice.

Harapan Orion terkabul, laki-laki itu tertawa pelan melihat Lina yang datang dengan wajah cemberut.

"Kampret, gue tadi nyasar terus nabrak bapak-bapak galak. Untung bisa kabur," adu Lina.

"Mampus, kena karma kan lo," ledek Orion. Dia menarik tangan Lina menuju parkiran, lalu menyudutkan gadis itu di mobilnya.

"Mau ngapain sih lo?" tanya Lina bingung.

Orion mengerutkan keningnya bingung. "Lo gak deg-deg an gue giniin?"

"Deg-deg an?" beo Lina, Orion mengangguk. Lina tertawa pelan.

"Gue deg-deg an kagak, tertekan iya. Awas lo, minggir," ucap Lina mendorong dada bidang Orion, kemudian masuk kedalam mobil laki-laki itu. Meninggalkan Orion yang masih ngebug diluar.

***

Udah gitu aja, nanti up lagi. Silahkan menghujat-

bluwbrryyy7
NailaAzmiFairuz

Selamat, kalian berdua top komen. Silahkan pilih salah satu dari anak Ais🐔

Ais belom nyari cast yang sesuai, jadi di gambar aja.

(Itu harus nya sugar daddy, kok jadi daddy sugar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Itu harus nya sugar daddy, kok jadi daddy sugar)

Oke, terima ayam🐔




GEMBEL KAYA RAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang