4. Go From This City
Kelompok itu berjalan di jalanan yang ramai dengan benda mati.
"Bisakah kita mengambil mobil atau apalah itu dan berhenti berjalan. Aku sudah tidak kuat!!!"ucap Jade sambil terduduk di lantai.
"Kau pikir karena jalanan ini kosong jadi kita akan aman?"tanya Connor.
"Pasti. Ini cuma jalanan kosong!!!"jawab Jade.
Tiba tiba terdengar suara alarm mobil. Semua menoleh ke arah suara itu.
"Tidak lagi!!!"ucap May yang sudah membuat alarm mobil itu menyala.
"May matikan itu!"suruh Connor.
"What?" May tidak percaya kalau Connor menyuruhnya.
"Michelle?"panggil Connor.
"Ya. Sergeant!"jawab Michelle.
"Matikan alarmnya!!!"ucap Connor.
Michelle membuka kap mobil itu lalu memotong kabel bewarna hitam. Dan suara bising itu berhenti.
"Bisakah kau tidak mengeluh, Jade?"tanya Doyle memancing amarah Jade.
"Shut up!!!"jawab May.
"Stop!!!"sahut Paul. "Bisakah kita berjalan lagi dengan tenang di jalanan kosong?"
"Ok!" Daniel yang dari tadi diam menjawab.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka di jalanan kosong itu. May yang dari tadi berjalan sambil memakan serealnya membuat Daniel merasa... Lapar!
"May!"panggil Daniel.
"Apa?"jawab May tanpa menengok.
"Boleh kuminta serealmu?" Daniel bertanya.
May langsung menoleh. "Apa yang membuatmu berpikir aku akan memberikanmu serealku?"
"Karena aku kelaparan dan kalau aku mati kelaparan kau bingung siapa yang akan kau ganggu nanti!" Daniel menjelaskan.
"Benar juga!"jawab May sambil memberikan Daniel sereal yang tadi dimakannya.
"Jangan kau berikan aku sereal kosong!"ucap Daniel. Dan ternyata May masih menyisakan serealnya untuk Daniel. "Thanks!!!"
"Ya."ucap May sambil mengambil sereal lain dari tas jinjingnya.
"Kalian dengar itu?"ucapan Michelle memecah suasana.
"Apa?"tanya Connor.
"Suara itu!" Michelle berusaha mendengar sesuatu.
Dan, benar. Terdengar suara orang yang sedang merintih kesakitan.
"Dari arah sana!!!"ucap May sambil berlari ke arah jalanan besar yang kosong.
Di jalanan itu ada banyak mall dan toko. "Dari mana sumbernya, May?"tanya Doyle mengejek May.
May berhenti. Dia tidak mendenga suara itu lagi. Tapi, tiba tiba suara itu terdengar lagi. May kembali berjalan didekat toko toko yang tertutup rapat. Yang lainnya hanya berjalan dibelakang May. Sampai akhirnya May berhenti di depan toko buku bertingkat tiga. May mendengar kalau suara itu berasal dari tempat ini. Dan anehnya pintu toko buku itu tidak dikunci.
Connor mengisi pistolnya. May juga melakukan yang sama. Connor membuka pintunya dan May masuk untuk melihat keadaan.
"Aman!"ucap May sambil masuk kedalam tempat itu disusul yang lain.
"Aku mendengarnya!"ucap Jade yang berjalan berdampingan dengan Michelle.
"Kau baru tau?" Michelle mengejek.
"Shut up!!!"suruh Connor.
May menelusuri tempat itu. Ada banyak buku yang masih terbungkus dengan plastik dengan rapi berada di rak rak. Dan semakin lama suara itu terdengar semakin jelas.
"Suara apa sebenarnya itu!!!"gumam Daniel.
"Kau pikir kami tau!"jawab Doyle.
Kelompok itu berjalan diantara lemari lemari buku yang semuanya rapi. Lalu May menuntun mereka naik ke lantai dua. Dilantai ini situasinya sama. Dan suara itu belum begitu dekat. May menuntun mereka ke lantai tiga.
Inilah yang mereka semua takutkan. Hampir semua rak rak buku terbalik dan ada banyak buku berserakan, tapi suara yang mereka cari semakin dekat. May dan Connor berjalan berdampingan memimpin kelompok dibelakangnya. Saat suara itu hampir dekat. Mereka semua melihat banyak darah dimana mana. May berjalan lebih dahulu melewati genangan genangan darah itu. Dan tidak ada yang mengikutinya kali ini.
May melihat sebuah lemari yang hampir ambruk, tapi hanya menjadi miring karena tertahan dinding. May melihat kebagian bawah lemari itu. Seorang wanita yang tertembak di perut sedang menunggu akhir hidupnya.
"Connor!!!"panggil May.
"Ya."jawab Connor sambil mengikuti May saat melewati genangan darah itu.
Saat Connor berada disamping May dan melihat apa yang ada didepannya dia hanya bisa membeku ditempatnya.
James, Michelle, dan Doyle yang penasaran hanya mendatangi May dan Connor. Dan mereka semua membeku ditempatnya tepat seperti Connor.
"Hey... Bantu dia!!!"ucap Michelle.
James dan Doyle berusaha memindahkan lemari itu. Tapi mereka kekurangan tenaga.
"Minggir!!!" May menjatuhkan tasnya ditempat yang tidak ada genangan darah dan menyingkirkan James dan Doyle.
May berusaha menindahkan lemari itu. Dan berhasil dalam sekali percobaan.
"Maleficent!"ucap Daniel kagum dengan May hingga menyamakannya dengan Maleficent.
"Thanks!"wanita itu berterima kasih.
Paul, Jade, dan Daniel yang dari tadi tidak berpindah tempat mendatangi wanita itu. Paul merasa mengenal wanita itu.
"Aunt Mia?"tanya Paul.
"She's aunt Mia?"tanya Jade.
"Astaga! Kami seharusnya menjemputmu kemarin!"ucap May sambil memukul pelan dahinya.
"Ya. Kalian seharusnya menjemputku kemarin dibandara!"jawab wanita itu yang tak lain adalah Mia Lisa, kakak Paul.
"Maaf, kami lupa!" Paul meminta maaf. "Apa yang terjadi sebenarnya?"
"Kalian harus pergi ke Wasington D.C!" Lisa menyuruh mereka.
"Kenapa?"tanya May sambil mengambil tasnya.
"Kalian tidak aman disini!"jawab Lisa. Tapi Lisa tau mereka semua butuh penjaga. Dan orang itu adalah. "Maleficent!"ucap Lisa sambil melihat ke arah May.
Mereka yang ada di tempat itu hanya bisa tertawa dalam hati mendengar panggilan itu. May menoleh dan tertunduk seperti itu adalah panggilan untuknya.
"Ya?"jawab May sambil menatap garang semua yang tertawa.
"Kau harus menjaga mereka!"ucap Lisa sambil menahan rasa sakit di perutnya. "Ada banyak senjata beberapa ratus meter dari sini. Tempatnya ada di kantor polisi. Kalian harus pergi dari kota ini! Kalian harus pergi ke Washington D.C bagaimana pun caranya!!! Kalian tidak akan aman disini!!!" Lisa menjelaskan sambil menekan luka tembak diperutnya.
"Tapi kenapa? Dan bagaimana kau bisa tertembak?"tanya Jade.
Lisa berusaha menahan sakit yang dirasakan. "Lakukan saja!" Lisa menghembuskan nafas terakhirnya.
May mendatangi Lisa. "Lisa!!! Lisa!!!"ucap May sambil mengguncangkan tubuh Lisa yang sudah mati. Lisa termasuk seseorang yang dekat dengan May. Dan May menyerah, dia tau dia tidak punya kekuatan untuk membangkitkan Lisa.
"May!"ucap Paul sambil memegang bahu May.
"Let's go to D.C!"ucap May.
"Bagaimana?"tanya James.
"Bagaimana pun caranya!"jawab May mengikuti kata kata Lisa.
Mereka semua segera keluar dari tempat itu. Dan mengikuti May. Mereka sangat bingung bagaimana caranya bisa pergi dari Los Angeles ke Washington DC. Tapi mereka hanya mengikuti May. Keluar dari Los Angeles.
#ToBeCountinued
KAMU SEDANG MEMBACA
A Place Without Trace (#1 Survivors Trilogy)
Science Fiction'Kalau kau sendirian di jalan seperti ini mungkin kau juga akan lari.' 'Penakut!!!' May dan Daniel bertemu disebuah jalan kosong tanpa jejak. Tapi tak satupun dari May atau Daniel mengetahui mengapa itu terjadi. Dan anehnya lagi, tidak ada tanda tan...