Traitor ♤ [ Hyunjin x Yeji ]

7. Lose Control

“saat kau dan aku menari, itu artinya kau adalah milikku dan aku adalah milikmu” ucap hyunjin seraya mendekatkan wajahnya.

Yeji membuka matanya dan menatap mata hyunjin lurus.

“setuju” yeji menyetujuinya.

Hyunjin mendekatkankan wajahnya dan hendak mencium bibir yeji namun yeji menoleh untuk menolak ciuman itu.

“kita tidak sedang menari kan?” tanya yeji diiringi ‘smirk’ andalannya.

Hyunjin pun ikut tersenyum.

Yeji bangkit dari posisinya dan hyunjin memandang gadis hwang ini yang berdiri mendahuluinya.

Yeji mengulurkan tangannya untuk membantu hyunjin berdiri.

Hyunjin menyerngitkan matanya ketika yeji mengulurkan tangannya.

"Sepertinya ada yang tidak sabar" ucap hyunjin menerima uluran tangan itu.

Yeji dan hyunjin kini berdiri berhadapan, hyunjin pun mulai memutar auxchord.

Mereka mulai menari, tatapan hyunjin kali ini, tatapan yeji kali ini, terlihat berbeda seperti

Lebih dekat

Lebih intens

Lebih mendalam

Musik hampir berhenti, saat mereka mengatur nafas mereka, hyunjin akhirnya mencuri ciuman dari bibir yeji.

Benar benar mencium yeji, hyunjin menangkup pipi kanan yeji dan memegang pinggangnya, sementara yeji melingkarkan kedua tangannya di leher hyunjin.

Ciuman itu berlangsung tak terlalu lama, karena mereka harus mendapatkan banyak oksigen jika tidak ingin pingsan.

Ciuman itu ditutup dengan mereka menempelkan dahi dan saling tersenyum satu sama lain.

Tentunya sembari mengatur nafas mereka.

------------------Seaside Field--------------------

Lagi lagi, di siang yang cerah ini saat Hyunjin akan berangkat ke studio ia melihat yeji diantarkan lelaki yang dulu sempat ia tolak.

Hyunjin hanya tersenyum tidak percaya, tidak ada yang bisa mendeskripsikan perasaannya sekarang.

Hyunjin memilih untuk segera bergegas menuju studio dengan berjalan kaki, minggu depan audisi akan dimulai.

Banyak hal yang ia harus persiapkan.

Sesampainya di studio, ia segera berbaur dengan kawan kawan satu teamnya.

Team straykids.

“baik kita mulai dengan pemanasan!” intruksi sang coach.

Hyunjin dan kawan kawannya meregangkan tangan, ia tak mau seseorang terkena tendangannya.