17. The Only One

465 69 6
                                    

Hyunjin mengantarkan yeji tepat didepan unitnya, ia menyodorkan sup kepiting milik yeji yang mereka beli diperjalanan pulang.

"makanlah, pastikan sup ini habis" ucap hyunjin.

"bantu aku" pinta yeji.

"apa?" Tanya hyunjin ia takut ia salah dengar.

"masuklah" yeji membuka pintunya dengan sidik jarinya.

Hyunjin membantu yeji untuk duduk di sofa panjangnya, ini permintaan yeji karena ia akan makan.

Hyunjin sibuk menyiapkan makanan, sementara yeji hanya memejamkan matanya.

"ini" ucap hyunjin menyodorkan sup kepiting di meja tepat dihadapan yeji.

"ini" ucap hyunjin menyodorkan sup kepiting di meja tepat dihadapan yeji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji pun bangkit dari sandarannya dan mulai memakan supnya.

Hyunjin dengan sigap menyiapkan beberapa obat yang harus yeji makan.

Sementara yeji mengamati hyunjin.

"ini adalah penyakit paru paruku" ucap yeji tiba tiba.

Hyunjin pun menghentikan kegiatan dan menatap yeji dengan tatapan terkejut.

Fakta apa lagi ini?
Apa yeji menutupi sakitnya?

"apa?" Tanya hyunjin menatap yeji yang ada di kanannya, hyunjin yang terkejut hingga duduk lemas disebelah yeji.

"ani, paru paruku pernah sakit saat usiaku delapan tahun, dan jika alergiku kambuh kadang efeknya seperti ini" jelas yeji.

"ah" hyunjin kembali bernafas lega, ternyata hanya kambuh.

"jangan mengatakan pada siapapun! Hanya kau yang tau, aku tidak ingin semuanya khawatir" ucap yeji sembari melanjutkan kegiatan makannya.

"hanya aku?" hyunjin menatap yeji, ia memproses kata kata itu.

Sekarang, hal yang ada difikiran hyunjin adalah

Yeji mulai mempercayainya lagi!

"hanya aku?!" Tanya hyunjin ulang.

"iya" yeji mengangguk.

Reflek hyunjin langsung memeluk yeji senang, ia memeluk gadis itu dengan erat.

"ugh!" yeji hampir tersedak.

"ah maaf" ucap hyunjin sembari melepaskan pelukannya.

"ada apa, kenapa tiba tiba memelukku?" Tanya yeji.

"aku tau, kau akan membuka hatimu lagi untukku sebentar lagi" ucap hyunjin percaya diri.

Yeji hanya terkejut.

"entahlah" jawaban yeji yang menggantung itu tetap saja membuat hyunjin senang.

Lebih baik daripada kata kata 'tidak'

Traitor ♤ [ Hyunjin x Yeji ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang