Hwang yeji tidak bisa berenang, hyunjin terlalu panik sekarang. Ia kini berada di dermaga danau.
Botol yang seharusnya yeji isi sedang terapung bebas di danau.
'Sialan!'
Tanpa pikir panjang hyunjin segera terjun ke danau.
Beruntung yeji memiliki rambut hilight merah muda terang, hyunjin melihat badan yeji yang jatuh ke dasar perlahan, dari jarak mereka hyunjin bisa mengambil kesimpulan bahwa yeji belum lama tenggelam.
Ia segera berenang mendekati yeji dan meraih yeji dengan cepat, hyunjin pun mengangkat yeji ke permukaan dan membaringkannya di dermaga.
"yeji!" panggil hyunjin menepuk pipi yeji.
Hyunjin segera melakukan gerakan cpr untuk menyelamatkan yeji, ia tidak punya pilihan lain.
Hyunjin memberi yeji nafas buatan.
"yeji!" panggil hyunjin lagi.
Selang lima menit dari nafas bantuan itu yeji pun membuka matanya dan batuk, ia mengeluarkan air yang masuk di paru parunya.
"ugh" yeji mencoba untuk duduk.
"yeji!" kesekian kali hyunjin memanggil namanya, kemudian ia membantu yeji duduk.
"apa yang terjadi?! Kau tidak apa apa?!" tanya hyunjin menangkup pipi yeji.
Yeji nampak kosong, matanya seperti tidak dapat fokus pada hyunjin.
"aku.." yeji bingung dimana ia harus memulaianya.
"ani, gwaenchana, tenangkan dirimu dulu" hyunjin membuka jaket basahnya dan memerasnya, kemudian ia memakaikannya pada yeji.
"aku ada disini, jangan khawatir" hyunjin mengusap pipi yeji.
"maaf" ucap yeji lirih.
"ani, gwaenchana" hyunjin memeluk yeji.
"lain kali kau harus lebih hati hati!, kenapa kau bisa masuk ke dalam air?" tanya hyunjin sembari mengusap punggung yeji.
"aku melihatnya" ucap yeji pelan.
"melihat apa?" tanya hyunjin melepaskan pelukannya dan memegang kedua lengan yeji.
"yunjo oppa" ucap yeji.
Hyunjin terkejut, bagaimana bisa yeji masuk ke danau?
"apa maksudmu yeji?" hyunjin tidak percaya dengan yang ia dengar.
"aku seperti melihat bayangannya di air dan dan aku-" yeji belum sempat menyelesaikan kata katanya hyunjin sudah berteriak.
"APA KAU SUDAH GILA?!!" tanya hyunjin dengan nada tinggi.
Ia bahkan memelototi yeji.
"aku tau, maafkan aku" yeji membuang muka.
"jika kau melihatnya maka kenapa kau masuk?!, harusnya kau pergi saja!" hyunjin tidak bisa menahan emosinya lagi.
Sementara yeji hanya terdiam dan menunduk.
Sekian menit ia terdiam.
Yeji tau, apa yang ia lakukan salah.
Menuruti imajinasinya.
"kau ingat?" tanya yeji tiba tiba.
"ingat apa?" tanya hyunjin ketus.
"saat di pemakaman, aku berkata jika aku kembali bersamamu itu sama dengan mati" jelas yeji
Yeji memberi jeda dengan kata katanya dengan diam kemudian Ia menatap hyunjin tepat dimatanya.
"Yang kulakukan adalah mencoba kembali bersamanya" ucap yeji.
Hyunjin membelalakkan matanya tidak percaya.
Yeji gadis penuh senyum yang ia kenal ingin menyusul mantan kekasihnya yang sudah meninggal.
Hyunjin menggertakan giginya dan memandang yeji dengan tatapan kecewa.
"dengarkan aku dulu hyunjin" yeji ganti memegang lengan hyunjin.
"kau ingin mati menyusulnya?" tanya hyunjin disertai tawa sarkasnya.
"Kalau begitu seharusnya aku tidak menolongmu bukan?!" Hyunjin menyingkirkan tangan yeji.
Yeji menghela nafas, hyunjin saat marah sangat menakutkan baginya.
"aku melakukan pejanjian dengan diriku sendiri hyunjin" yeji kembali memberanikan diri menatap mata hyunjin lurus.
"kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku?!!" bentak hyunjin
"sama sekali, benar kan?!!" bentak hyunjin lagi.
"tentu aku memikirkan perasaanmu" jawab yeji dengan tatapan sedih.
Hyunjin pun kembali tertawa sinis.
Hyunjin sangat kecewa saat ini, ia memilih untuk bangkit dan pergi dari tempat terkutuk ini.
"Aku sangat kecewa denganmu yeji, aku akan pergi" hyunjin membalik badannya untuk kembali ke perkemahan.
Ia mengambil langkah cepat untuk kembali.
Namun suara yeji menghentikannya.
"ini adalah perjanjianku dengan diriku sendiri! jika kau menyelamatkanku dan membuatku tidak bertemu dengan junho oppa, tandanya aku akan menerimamu kembali!" teriak yeji.
Hyunjin terperanjat, ia terkejut dengan apa yang ia dengar.
"Apakah harus dengan membahayakan dirimu sendiri?" Tanya hyunjin tanpa membalik badannya.
"Aku tau kau pasti datang hyunjin, kumohon maafkan aku" ucap yeji dengan nada memohon.
"Lalu?" Tanya hyunjin.
"hyunjin, mulai sekarang kau harus menjagaku dengan baik!" tegas yeji.
Hyunjin membalik badannya.
"Apa?" Tanya hyunjin, ia sebenarnya tau apa maksud yeji sedari tadi. Ia hanya sedang meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia dengar tidak salah.
"Aku" yeji menatap hyunjin yang berdiri empat meter didepannya.
"Ingin kembali kepadamu hyunjin" ucap yeji.
Hyunjin mengerjapkan matanya beberapa kali.
Ia segera kembali di posisi awalnya dan memeluk yeji dengan erat lagi, yeji membalas pelukan itu setelah pelukan hangat itu selesai.
Tanpa pikir panjang yeji mencium bibir hyunjin singkat.
"jadi artinya? Kau, aku?" tanya hyunjin bingung dengan kata katanya, ia tidak bisa mendeskripsikan keadaannya.
"hwang yeji milik hwang hyunjin meskipun kita tidak sedang menari" ucap yeji dengan senyumnya.
Hyunjin tersenyum dan menatap yeji dalam.
Ia menangkup kedua pipi yeji dan menempelkan keningnya pada kening yeji.
Tapi tiba tiba hyunjin melepas tangkupannya dan memegang kedua pundak yeji.
"kau tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini lagi kan?!" tanya hyunjin.
Yeji mengangguk.
"aku berjanji" ucapnya.
Hyunjin kini tersenyum lebar, seperti baru mendengar kabar baik.
"ayo kembali, sebelum kau terkena flu" ucap hyunjin.
Yeji mengangguk lagipula ia mulai kedinginan.
"Mau kugendong?" Tawar hyunjin
Yeji tersenyum memikirkan jawaban tawaran pacarnya ini.
♤TBC♧
Don't forget to click vote ⭐ or leave a comment down below cause your presence are mean so so so much for me ❤
Upload setiap malam around 10-11 PM.
Wishing you guys Health and Wellness
#hyunjin #yeji #2hwang #hyunjinyeji
KAMU SEDANG MEMBACA
Traitor ♤ [ Hyunjin x Yeji ]
Storie d'amore♧COMPLETED◇ Seperti bunga mawar dan peluru, kelopak bunga itu dihancurkan tanpa disentuh. Sayangnya, sang penembak tetap merasakan luka. Salah satu diantara Hyunjin dan Yeji adalah seorang penghianat. "Kendalikan dirimu nona Hwang Yeji" "Bahagial...