"Untuk acara Paris Fashion Week tahun ini semua member Blackpink akan hadir untuk mewakili brand-nya masing-masing, terkecuali Lisa. Celine tidak ikut serta pada Paris Fashion Week tahun ini, Jadi kau tidak perlu datang kesana." Putus Sajangnim yang membuat hampir seisi ruangan meeting seketika terdiam."Sajangnim, Lisa memiliki Bvlgari di Milan yang mengadakan Event, bukan? Seharusnya dia bisa datang kesana." Jennie membuka pembicaraan.
"Dan Andam! Akan ada Dinner meeting di Paris untuk itu. Kurasa Lisa berhak datang mengingat dia adalah salah satu jurinya." Jisoo ikut bersuara.
"Milan... Kurasa itu bukan ide bagus. Bvlgari tidak memiliki kontrak eksklusif seperti Brand kalian yang mengharuskan untuk selalu ikut serta di dalamnya. Kau butuh istirahat, Bukan?" Sajangnim menatap Lisa yang sedari tadi hanya terdiam tanpa minat.
"Aku ingin hadir pada Event Bvlgari di Milan, Aku ingin bergabung dalam acara makan malam dengan para juri Andam, dan aku ingin pulang ke Thailand untuk menjenguk orangtuaku. Apakah itu mungkin untukku?"
"Jangan bercanda, Lisa-ya... Kau tidak bisa seenaknya seperti itu. Meskipun kau adalah perwakilan mereka, tapi kurasa keuntungan yang kau berikan mereka tidak seberapa." Ucap salah satu petinggi YG tak kalah sinis dengan Sajangnim.
"Lisa memberi keuntungan bvlgari berkali-kali lipat dari sebelumnya dan menjadikan brand itu sebagai brand perhiasan mewah nomor satu di dunia. Apakah itu yang anda maksud tidak seberapa?" Sungut Rosé terpancing amarah karena mendengar penuturan salah satu petinggi YG tersebut.
"Rosé, point kita disini bukan siapa yang membawa dampak paling besar bagi masing-masing brand-nya. Kalian semua membawa dampak yang luar biasa, bukan hanya Lisa. Di sini kami hanya ingin menekankan tentang penting atau tidaknya Lisa ikut serta pada event Brand miliknya. Dan kami rasa untuk saat ini, itu tidak perlu. Selain kesibukan Lisa akan Solo-nya yang baru saja selesai, kami rasa Champaign Celine di Nice nanti sudah cukup menyita waktu istirahatnya. Kau mengerti, bukan?" Sajangnim kembali menekan Lisa dengan narasinya.
"Sampai kapan kalian akan seperti ini? Aku tidak akan membiarkan adikku pergi dari sini. Tapi jika memang itu yang terbaik untuknya, maka aku pun tidak akan sungkan untuk ikut pergi bersamanya." Jisoo segera beranjak meninggalkan ruangan tanpa peduli tatapan tidak suka dari para petinggi YG yang bergabung pada meeting siang ini.
"Lisa-ya... Ayo, kita masih harus bekerja agar perusahaan ini tetap bisa berdiri." Jennie menarik tangan Lisa untuk ikut bangkit mengikutinya dan Rosé yang juga sudah bangkit dari duduknya.
Kepergian mereka tentu membawa berita heboh di penjuru YG, tentang member Blackpink yang kembali bersitegang dengan para petinggi YG, dan itu semua karena Lisa; seperti biasa.
"Tidak seharusnya kalian mengatakan hal itu pada mereka" Lisa menuangkan Soju ke gelas para membernya.
"Aku muak dengan mereka yang selalu mendorong kita untuk saling bersaing. Aku ingin seperti girlgrup lain yang hanya mendapatkan job as a grup, bukan individu seperti kita. Aku benci membaca komen-komen Blink yang selalu membanding-bandingkan kita, dan lihat sekarang? Pembenci kita semakin hari semakin banyak. Menyebalkan!" Rosé menenggak habis gelas Soju yang baru saja Lisa tuangkan untuknya.
"Tindakan Sajangnim yang menolak beberapa tawaran pekerjaan untukku, mungkin bertujuan untuk membuat kondisi fandom menjadi lebih baik?" Bisik lirih Lisa.
"Mereka yang menginginkanmu, tapi Sajangnim memberikan pekerjaan itu kepada kami? Apakah kau pikir itu menyenangkan untuk kami, Lisa?" Jennie mengucapkan itu dengan gaya sinisnya. "Kami bukan pengemis yang harus terus diberi makan dari piringmu. Mereka tidak menghargaimu sebagai talent yang di inginkan, dan tidak menghargai kami sebagai talent yang sebenarnya mampu mencari makannya sendiri!" Sungutnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EASY ON ME
FanfictionLisa tidak suka menyerah apalagi kalah. Buatnya kerja keras sudah menjadi makanan sehari-harinya. Mendapatkan apa yang ia inginkan bukanlah hal mudah di dunia Kpop untuknya. Lisa selalu keras pada dirinya. Lisa selalu menuntut lebih akan semua penca...