Tiga puluh tiga

1.5K 208 47
                                    


Lisa duduk dengan bahu lemas di salah satu sofa besar tak jauh dari tempat Ibunda Jiyong berada, Wanita itu tidak terlihat menyeramkan namun tidak juga terasa hangat saat menyambut kedatangan Lisa di rumahnya.



"Kau Lisa..." Tatapan Ibu Jiyong pada Lisa terlihat seperti sedang mengingat sesuatu, "Temannya Jennie, Bukan?" Lanjutnya dengan ekspresi puas kala berhasil menemukan ingatannya.





"Dia Lisa. Kekasihku, Eomma. Aku sudah menceritakan padamu kemarin—" Ucapan Jiyong seketika terhenti kala mendapati sosok yang sangat tidak dia harapkan hadir di rumahnya.





"Annyeong! Wah... Kebetulan sekali kalian mampir kemari! —Eomma, Cake-nya sudah matang, kau mau mengeceknya bersamaku?" Jennie hadir dengan apron di tubuhnya, terlihat seperti seorang anak menantu di keluarga ini.





"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Jiyong dengan tatapan tidak senang.





"Aku? Bukankah memang sudah menjadi kebiasaanku untuk mengunjungi Eomma di setiap waktu senggangku! Apa kau lupa, Oppa?" Jelas Jennie dengan senyuman merekah.





Mendadak suhu ruangan menjadi panas, Jiyong menatap Jennie dengan tatapan geram tidak habis pikir, lalu Ibunda Jiyong yang seakan terjebak situasi dan membuatnya menjadi serba salah, serta Lisa yang hanya bisa diam tidak berdaya.





"Sayang, ajaklah Lisa untuk berkeliling dulu. Eomma akan kembali setelah ini." Ucap Ibunda Jiyong tidak enak hati saat melihat wajah masam anak kesayangannya itu.





"Ayo, Cutie—"





"Lebih baik kalian ikut mencicipi Cake buatanku dan Eomma dulu. Kalian bisa berkeliling setelahnya, —Tenang saja Lisa-ya, rumah Jiyong Oppa tidak sebesar rumahmu di Thailand, jadi tidak akan memakan banyak waktu. Ayo!" Potong Jennie dengan begitu semangat, mengabaikan perasaan tidak nyaman semua orang yang ada di ruangan itu.




"A-ayo! Kami membuat Cake Cokelat kesukaan Ji." Ajak Ibunda Jiyong pada Lisa dengan ekspresi tidak terbaca.





Perasaan Lisa semakin campur aduk saat melihat kedekatan yang ditunjukkan Jennie dengan Ibunda Jiyong. Dirinya entah mengapa tidak menyukai kehadiran Jennie di kediaman orang tua pria itu. Seharusnya Lisa bisa bersikap tidak peduli, mengingat tekadnya yang sudah bulat untuk melepaskan Jiyong tadi. Tadi! Sebelum Jennie kembali menamparnya dengan kehadirannya di rumah pria itu, membuat Lisa seketika mengurungkan niatnya tersebut.






"Kau mau kesana?" Bisik Jiyong bertanya pada Lisa dengan hati-hati.






"Kenapa tidak? Ayo, Aku juga suka Cake Cokelat!" Jawab Lisa lantang, menerima tantangan secara tidak tersirat dari Jennie.





'Apa pun yang sedang kau rencanakan, Itu tidak akan berhasil Eonni!' Bisik batin Lisa menyangsikan senyuman tulus Jennie untuknya.






Saat ini mereka semua sudah berkumpul di Dapur besar milik Ibunda Jiyong, sedang menyaksikan Jennie yang tengah menunjukkan kemahirannya dalam menghias Cake yang begitu dia banggakan sejak tadi. "Frosting ini aku buat sendiri, Eomma. Rasanya lebih smooth dan tidak terlalu manis. Kau pasti menyukainya!" Jelasnya dengan tangan yang masih terlihat sibuk melakukan ini dan itu seorang sendiri.





"Dia sudah seperti Master Chef," Gumam Lisa takjub melihat kelihaian Jennie, hingga tanpa sadar suaranya ternyata cukup lantang untuk bisa di dengar oleh semua orang.





EASY ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang