Dua puluh tiga

1.8K 210 41
                                    

"Kenapa wajahmu tidak seperti orang yang baru saja patah hati?!"


"Memang wajah orang yang patah hati itu yang seperti apa?" Lisa menatap Rosé tidak minat.


"Lihatlah Jennie Eonni. Seperti itulah seharusnya wajahmu." Tunjuk Rosé tanpa beban kearah Jennie yang memang seharian ini terlihat murung.


"Ada apa dengannya?" Bisik Lisa ingin tahu namun takut untuk menanyakan langsung.


"Biasalah. Diacuhkan Jiyong Oppa. Bodohnya Jennie Eonni masih mau bertahan dengan pria yang paling tidak menghargainya. Hah! Kalau itu ada di posisiku, akan aku tinggalkan pria macam itu!" Ucap Rosé lantang sembari menatap sosok yang sedang di bicarakan dengan berani.


"Apakah memang ini saatnya aku harus menyerah?" Bisik Jennie lemas. "Kau tahu, rencanaku untuk menaklukkannya semakin hari semakin tidak menunjukkan hasil. Aku lelah." Lanjutnya dengan helaan napasnya.


"Lepaskan saja kalau hanya sakit yang kau dapat. Berpacaran itu untuk membuat hati kita senang, tenang... Bukan malah menambah masalah di hidup kita." Rosé menepuk-nepuk pundak Jennie lembut, "Lepaskan saja dia, Eonni." Ucap Rosé tegas.


"Akan kupikirkan. Gumawo, Chaeng."


Lisa kembali di dera rasa bersalah karena mungkin karena andil dirinya lah, Jennie semakin kehilangan Jiyong. Kalau saja dulu ia tidak bermain api dengan pria itu, mungkin saja hubungan kontrak Jennie dan Jiyong bisa berkembang ke arah yang lebih nyata dan serius.


"Disini kalian ternyata!" Soonho memasuki studio dan menyapa ketiga member Blackpink tersebut. "Dimana Jisoo?" Tanyanya lagi.


"Masih ada promosi untuk dramanya. Dia akan menyusul nanti, Oppa." Jawab Rosé.


"Hem. Ikutlah denganku. Ji mengajak kalian untuk makan malam" Soonho menatap penuh semangat kearah mereka, berbanding terbalik dengan tanggapan mereka yang dingin mendengar hal itu.


"Ayo! Ada Hyunsuk Sajangnim juga di sana!" Seru Soonho lagi.


"Daddy?!!!" Teriak mereka serempak. Sosok pemimpin YG yang begitu mereka sayangi dan hormati. Sosok lembut namun penuh disiplin itu selalu menempati posisi nomor satu di hati mereka. Tidak ada yang sebaik Hyunsuk Sajangnim.


Melupakan kehadiran Jiyong disana, baik Lisa, Rosé dan Jennie langsung bergegas mengikuti Soonho untuk datang ke Studio milik Gdragon itu.


"Daddy!!!" Teriak mereka bersamaan kala melihat sosok yang begitu dirindukan itu. Satu persatu mereka berganti untuk memeluk tubuh tegap pria yang tidak pernah terlihat tua itu. Menyampaikan kata-kata rindu padanya dan selalu berakhir dengan gelak tawa.


"Ayo duduklah. Hari ini Ji sedang berbaik hati. Dia ingin menjamu kita, girls." Sajangnim tertawa menatap Jiyong yang sedang duduk santai di salah satu sofa panjang yang ada di Studionya. "Soonho, Letakan meja panjang itu lebih ke sudut, biarkan saja Jiyong terjebak di sana." Perintah Sajangnim pada Soonho.


Sofa panjang itu menempel pada dinding di bagian belakangnya, dan di bagian sisi kirinya, tepat dimana Jiyong saat ini berada. Dengan menarik meja panjang semakin dekat dengan Sofa tersebut, membuat Jiyong kini terlihat seperti terjebak di sudutnya.


"Ayo duduklah. Di sebelah Jiyong masih bisa 2 atau 3 orang duduk di sana. Sisanya bisa duduk di sebelahku." Seru Sajangnim riang.



Lisa tentu tidak akan mau duduk tepat di sebelah Jiyong, terlebih ada sosok Jennie yang notabennya adalah kekasihnya. Berniat menjauh dari sofa panjang itu, Lisa mengambil satu kursi yang berada paling terjauh dari posisi Jiyong saat ini.



EASY ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang