#19 [ex]

368 44 0
                                    

"Bukannya dulu kamu pernah bilang tidak suka yang rasa pisang? Sampai aku membelikanmu susu rasa strawberry pas itu.." 

Aku menatapnya seketika, lalu terdiam untuk sesaat. 'bagaimana aku bisa menolak pemberian dari idola sendiri..' Kataku dalam hati lalu hendak meminum susu pisang itu seteguk. "Aku sudah mulai suka dengan susu pisang, aku menyukainya saat mencobanya akhir-akhir ini" Aku memberikan alasanku itu padanya, karena tidak mau memberi tahu kenapa aku memiliki susu pisang ini ada padaku. "Apa yang mau kau bicarakan? Sampai harus memanggilku kemari menemuimu?" Yeonjin menatapku dengan tenang sambil menyeruput kopi dingin nya itu. "Aku hanya ingin menemuimu.. Kita sudah lama tidak bertemu, kan?" Ia mengatakan kata-katanya itu tanpa ekspresi dan aku yang mendengar ucapannya hanya mengangkat salah satu alis ku ke atas, tidak percaya atas jawabannya itu.

Aku menghela nafas dan menaruh susu pisang di atas meja lagi. "Apa kau serius? Apa kau tau jarak dari tempatku ke sini jauh? Dan kau memanggilku ke sini tanpa alasan??" Emosi ku mulai naik dan nada bicaraku pun telah berubah membuatnya menatapku semakin serius. "Bukannya aku sudah bilang kalau kamu tidak mau datang juga terserah kamu.. Masalah pulang, aku bisa mengantarmu nanti jadi jangan khawatir" Yeonjin semakin membuatku cukup kesal. "Tsk." Aku mengalihkan pandangan ku ke arah lain dan memasang ekspresi kesal. Yeonjin yang melihat tingkahku yang seperti itu langsung menatapku dengan dalam. "Bisa ga si kita ga kayak gini? Aku tau kalau kita putus secara ga baik baik.. Aku tau. Tapi ini sangat menggangguku, Y/N" Perkataan itu seakan membuatku bingung. Aku menatapnya sambil mengerutkan dahiku. "mengganggu? Kita sudah bukan apa-apa lagi. Apa yang mengganggumu?" 

Yeonjin hanya menghela nafas dan menunduk melihat ke arah bawah. "Masalah itu, kau betul kita sudah bukan apa-apa.. Kalau begitu kenapa kau harus berperilaku seperti ini denganku? Seperti masih ada apa-apa.. Kita sudah dewasa kan? Jadi cobalah untuk tidak membuat suasana seperti ini" Kata Yeonjin padaku. "Kenapa aku seperti ini? Karena aku tidak mau kejadian yang lalu berulang kembali, Yeonjin" Tatapan ku padanya semakin serius, sambil mengingat kembali alasan aku dan Yeonjin putus saat itu. "Lebih baik kau menjaga wanita itu sekarang daripada hanya membuang waktumu disini bersamaku" Yeonjin hanya menyeringai sambil menggeleng gelengkan kepalanya. "Sialan,, kenapa kau harus menyebut wanita itu lagi.. Aku sudah meninggalkannya, demi mengejarmu lagi" Raut wajahku berganti menjadi lebih kesal lagi saat mendengar perkataan tidak masuk akal darinya. Rasanya orang ini sangat tidak memiliki hati dan berpikir bahwa hati wanita hanya untuk dipermainkan. "Aku tidak percaya aku mengenal lelaki seburuk kamu" Aku bergumam pelan namun Yeonjin masi bisa mendengarku. Tiba-tiba ponsel ku berbunyi menandakan ada seseorang yang meneleponku.

ADORA

Nama itu tertera pada layar ponsel ku. Aku langsung mematikan ponselku dan menaruhnya kembali ke saku celanaku. Aku menatap lelaki yang berada di hadapan ku itu sebentar. Aku menghela nafas dengan berat lalu  berdiri dari tempat dudukku. "Aku ternyata tidak bisa lama-lama. Aku harus pergi" Aku yang ingin melangkah berjalan untuk meninggalkan tempat itu, Yeonjin dengan cepat ikut berdiri dari tempat duduknya dan mengatakan sesuatu. "Mau aku antar?" Namun aku dengan dingin menatapnya sebentar. "Tidak usah" Aku tanpa membuang waktu langsung meninggalkan tempat itu dan meninggalkan Yeonjin yang masih berdiri, mematung disana.

[GEDUNG HYBE]

Aku kembali ke sini dengan taksi lagi, mengetahui sepertinya ada sesuatu lagi yang harus aku kerjakan. Aku masuk ke gedung sambil memegang ponselku di tangan kanan, melihat ADORA menyuruhku segera ke kantin. Aku menujukan arah langkahku ke arah kantin untuk menemui dia. Mataku sampai pada perempuan berambut sebahu itu dan langsung menuju kepadanya. ADORA langsung berdiri saat melihatku dan mempersilahkan aku duduk di bangku kosong di samping nya. "Y/N, aku butuh bantuanmu.." ADORA menggeser laptopnya sedikit agar aku bisa melihat pekerjaannya itu. ADORA mulai menjelaskan apa kesulitannya dan menanyakan saran dariku terhadap pekerjaan itu. Namun telingaku teralihkan fokus saat mendengar suara yang tidak asing dari sebelah kanan, agak jauh. Aku melihat ke arah itu dan menemukan Jungkook dan Taehyung sedang makan bersama sambil saling berbicara. Aku juga melihat ada satu handphone di atas tripot yang di letakkan di atas meja depan mereka dengan posisi mendatar. 'Apa mereka sedang live?' Dengan cepat aku langsung mengeluarkan ponselku dan mengecek notifikasi dari aplikasi live. 'Mukbang JK&V... Daebak, aku benar-benar menontonnya secara langsung sekarang' Kataku dalam hati sambil mengembalikan arah mataku ke kedua pria itu.

Tiba-tiba aku merasakan tepukan di lengan kiriku dan mendengar suara ADORA. "Apa kamu daritadi mendengarku? Kamu lihat apa sih?" Setelah aku mendengar kata-kata itu darinya, aku langsung menggelengkan kepalaku padanya. "Tidak, tidak aku hanya melamun.. Kamu bilang apa tadi?" ADORA pun menghela nafas sambil menatapku dengan tatapan datar. Aku menahan tawaku karena ekspresinya. "Apa aku benar-benar harus mengulang semua apa yang aku katakan dari awal?" Kata ADORA dan aku meresponnya dengan tertawa sebentar dan meminta maaf setelahnya.

[Yeonjin POV]

"Jadi sekarang dia bekerja disini..." Aku melihat gedung yang dikenal orang sekitar sebagai gedung HYBE entertainment. Gedung itu sangat besar dan membuat mataku semakin memperhatikannya. "seorang ARMY yang bekerja di agensi Idola nya sendiri? Beruntung sekali.." Saat keheningan kembali masuk menyelimuti mobilku. Aku menaikkan satu alisku saat aku melihat gadis itu keluar dari gedung bersama orang di sebelahnya.

Tbc.

ARMY Producer [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang