#7 [caught up]

639 65 2
                                    

23:04 KST (BIG HIT ENTERTAINMENT)

Hari sudah begitu malam dan aku membereskan barang-barangku untuk pulang. Gedung ini sangat sepi dan mungkin hanya aku yang tertinggal sendiri disini. Saat aku keluar dari ruang studio musik, aku mendengar samar-samar lagu dari ruang studio dance. 'eoh? Masih ada yang belum pulang?' tanya ku dalam hati. Kaki ku beranjak ke arah ruang tersebut karena penasaran.

Aku mengetuk pintu dan membukanya. Terlihat seorang park Jimin sedang melakukan dance tanpa sadar aku disini. Dia akhirnya menoleh ke arahku setelah melihatku melalui cermin. "Y/N? Belum pulang?" Tanya nya kepadaku yang masih tersenyum ke arahnya. "Aku baru mau pulang tetapi melihat masih ada orang disini. Bagaimana denganmu? Kenapa belum pulang?" Tanya ku balik dan Jimin menjawabku dengan tersenyum.

"Aku masih harus banyak berlatih di lagu utama nanti. Menurutku aku belum terlalu bagus" ungkap Jimin dan aku menganggukkan kepalaku. "Bagaimana tidak dikejar ahjussi jika kamu selalu pulang jam segini,, huh?" Kata Jimin yang mengungkap waktu itu. Aku tertawa malu dan menggelengkan kepala. "Masih jam segini seharusnya tidak ada-" kata kata ku terpotong karena Jimin berkata sesuatu sambil membereskan barang-barangnya. "Apa maksudmu tidak ada.. ayo pulang bersama" Jimin mengambil tas nya dan memegang tanganku untuk keluar dari ruang studio.

Aku dan Jimin berjalan bersama. Angin malam menghembus kencang tepat pada wajahku membuat rambutku tergibas ke belakang. "Tidak dingin?" Tanya Jimin sambil menatap bagian sisiku. "Ti-" tiba-tiba Jimin menarik bahuku untuk tetap menempel disampingnya. "Kamu selalu pulang malam hari? Mengapa kamu tidak membawa jaket? Ini sudah mulai mendekati Desember" Kata Jimin sambil merangkul bahuku. Pipiku memerah dan kurasa ini benar-benar tidak wajar sebagai produser. Aku terdiam dan Jimin peka terhadap itu. "Ah.. mian (maaf)" Jimin melepaskan tangannya dari bahuku dan melepas jaketnya yang ingin dipakaikan untukku. "Ah.. haha tidak usah,, bagaimana denganmu.. kamu pasti juga membutuhkannya" tolakku yang melihat Jimin hanya memakai kaos. "Tidak apa.. produser-nim adalah perempuan,, aku takut imun produser lebih lemah" jelas Jimin dan tersenyum. Aku mengkerutkan dahi dan menatapnya. "Apa-apaan? Kau memandangku lemah?" Tanyaku sedikit cemberut. "Ani- bukan begitu maksudku. Perempuan harus selalu di lindungi dan aku tidak mau produser-nim jatuh sakit" jawabnya tidak lepas dari senyumannya yang menambah keindahan di wajahnya. Aku tertawa kecil dan mengembalikan jaketnya. "Sungguh tidak apa,, lagipula aku memakai lengan panjang,, lihatlah dirimu hanya memakai kaos tipis yang sudah terguyur keringat karena latihan.. kau lah yang akan sakit." Aku menatap Jimin dalam. "Jimin-aa, jangan terlalu mengkhawatirkan orang lain, dirimu sendiri juga penting" pintaku dan membuatnya mengangguk. "Arraseo~ (aku mengerti)"

[Time Skip]

[No One POV]

00:52 KST (BTS Dorm)

"Sudah pulang? Jimin, menurutmu bagusan yang mana?"
Taehyung menghampiri Jimin dengan baju anjing kecil di kedua tangannya. "Mwo.. baju Yeontan sudah menumpuk dan kamu beli lagi?" Kata Jimin dengan raut wajah tidak percaya. Taehyung hanya menyengir memperlihatkan senyum khas nya.

"JIMIN SSI! KAU HABIS DARI MANA??" Jin berteriak dari kejauhan berlari menghampiri Jimin. "Huh? Ada apa hyung?" Tanya Jimin sambil menatap Jin berlari. Jin memperlihatkan ponsel nya dan menunjukkan sebuah berita yang membuat Jimin dan Taehyung membesarkan matanya. Dari berita itu terdapat foto Jimin yang sedang bersama Y/N barusan. "A-andwae, bagaimana mungkin... AISHH!" Jimin mengacak-acak rambutnya sangat kesal. "Mengapa kamu tidak memakai topi atau sebagainya?? Lihatlah apa yang terjadi.. orang-orang akan salah paham. Jika seperti ini apa kata netizen?? Apa tanggapan mereka nanti pagi?? Mengapa kau sangat-"

"YAH! Kalian terlalu berisik!"

Omelan Jin terpotong oleh teriakan Suga yang baru saja terbangun di kamarnya. "Bagaimana aku tahu mereka berada di jam segini dan mengambil foto kami secara diam-diam? Huh" Jimin duduk di sofa dan menutupi wajahnya dengan tangannya menunjukkan ekspresi frustasi.

"Hyung, kenapa kita tidak mengajukan konfirmasi dari Big Hit langsung bahwa yang mereka pikirkan hanya salah paham" Usul Taehyung pada Jin dan membuat Jimin menatap mereka berdua. "Tidak gampang untuk melakukan itu.. sama saja menyusahkan bang PD.. bang PD akan memarahi kita.. dan Y/N juga.." Jin berkomentar dan menunduk.

"Kalian seharusnya tidak boleh terlalu dekat dengannya.. dia hanya produser yang bekerja untuk kita.. jangan terlalu dekat dengannya agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi" Jin meninggalkan Taehyung dan Jimin berdua dan menuju ke kamarnya.
Jimin menunduk dan menutupi wajahnya lagi dengan tangannya. Taehyung duduk disampingnya dan menaruh tangannya di bahu Jimin untuk menenangkan Jimin. "Gwaenchanha,, semuanya akan baik-baik saja.. kita bisa meminta bantuan Big Hit untuk ini.." Kata Taehyung yang sedang menenangkan Jimin.

Taehyung menatap Jimin yang masih menutupi wajahnya. "Mau main game bersama?" Tawar Taehyung dengan senyumannya. Jimin melihat ke arah Taehyung dan tersenyum. "Kaja! (Ayo!)"

------------------------------------------------------

"Woof,, mwoya~ apa ini asli?"

"Ya! Tunggu konfirmasi Big Hit, jangan asal menuduh dulu"

"Uwaaa~ apa Jimin benar-benar sudah memiliki yeochin?? (Pacar)"

"ㅠㅠㅠㅠ Jimin ssi~~"

"Aaa~ gadis yang beruntunggㅠㅠ"

Tbc.

ARMY Producer [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang