Menyakitkan. Itu adalah satu kata yang di rasakan Yaku selama 10 bulan ini, entah bagaimanapun.. rasanya 8 tahun itu benar benar menghantui dan selalu mengejarnya dengan cepat. Dia terus berlari dan berusaha agar waktu berjalan lambat, namun sia sia karena dunia menolak untuk berhenti berputar.
"Yaku-san" Lev menyapa Yaku yang sedang membereskan dokumen di meja ruang tamu, Yaku sekarang bekerja di rumah. Lev sudah berhenti dari dunia model, padahal pekerjaan itu adalah pekerjaan yang sangat dia inginkan. Keluarga Lev sudah mengetahui penyakitnya, Kakaknya sangat syok mendengar berita adiknya itu. Dia juga sempat datang ke tempat tinggal Lev dan Yaku untuk menjenguk nya, dia sangat menyayangi adiknya.
"Ada apa? Kau butuh sesuatu?" Tanya nya, Lev menghampiri nya dan mencium pipinya.
"Aku merindukan mu~" manjanya seperti biasa, Yaku tersenyum, memeluknya dan mengusap rambutnya.
"Aku disini" ucapnya pelan, Lev tersenyum dan seperti biasa, dia memanjakan dirinya selama yang dia mau. Karena sekarang tak akan ada yang pergi dari rumah ini, jadi dia bisa memuaskan dirinya dengan bermanja di Yaku.
Jika dahulu dia hanya bisa bertemu saat makan siang di jadwal kerja, sekarang dia akan bertemu dengan kekasihnya setiap waktu selama 8 tahun yang dia punya.
"Mau pergi jalan jalan?" Ucap Yaku, jujur dia agak depresi karena dia terus berada di dalam rumah dan hanya bekerja. Walaupun dia juga senang dia di dalam rumah di temani Lev setiap waktu, apa penting nya itu sekarang jika Lev tetap akan meninggal nanti? Oh maafkan aku para reader's...
"Kita mau kemana?" Tanya Lev
"Taman?" Usul Yaku
"Taman?" Tanya Lev, untuk apa ke taman? Bermain?
"Aku.. hanya ingin pergi kesana" ujar nya, Lev hanya mengangguk dan mereka pun pergi ke taman.
———
Taman terlihat hampir sepi, karena sudah hampir menjelang malam hari. Anak anak sudah banyak yang pulang bersama orang tuanya ataupun bersama teman temannya, Yaku hanya memainkan ayunan daritadi sambil melihat anak anak yang bermain bersama dengan riang
"Jadi?" Tanya Lev yang juga memainkan ayunan di sebelahnya
"Tidak ada, aku ingin menunggu sampai esok hari." Balas Yaku
"Anda bercanda? Esok hari? Mengapa?" Tanya Lev, untuk apa disini hingga esok hari? Bahkan hari ini sudah gelap dan sudah hampir pukul 9 malam
"Aku tidak bercanda, jika kau ingin kau bisa menunggu ku di dalam mobil" balas Yaku sambil mendorong ayunan nya ke depan dan ke belakang.
Lev hanya terdiam, dia lalu memainkan ayunan nya. Setengah jam berlalu, rasanya seperti 3 jam. Lev merasa bosan, ia lalu pergi ke dalam mobil. Sepertinya Yaku lupa sesuatu, ah iya! Jadwal minum obat Lev, mengapa dia merasa seperti Lev sangat sehat untuk sekarang? Dia bergegas menghampiri Lev di dalam mobil, Lev sedang memainkan ponselnya lalu ia menatap Yaku.
"Lev...." Sapanya
"Hai" balas Lev
"Tenang, saya mengingat jadwal meminum obat setelah masuk ke dalam mobil dan melihat obat obat an ini. Sekarang mungkin saya akan tertidur sebentar, apakah anda masih ingin menunggu di luar?" Tanya nya
"Aku..." Yaku berhenti, lalu tersenyum
"Aku akan tetap menunggu" ucapnya, itu membuat Lev mengurungkan niatnya untuk tertidur sebentar. Ia lalu keluar mobil dan memeluk Yaku "kalau begitu saya akan menemani anda" balasnya.
Mereka menatapi langit, terdapat banyak bintang dan juga sebuah bulan yang sangat terang. Menerangi langit malam,
"Ketika saya sudah pergi nanti, saya tidak ingin menjadi bintang" guman Lev
"Kenapa? Semua orang menginginkan menjadi bintang saat mereka pergi nanti" balas Yaku
Lev menggeleng, "ada berjuta juta bintang di atas sana, jika anda mencari saya.. maka saya akan sulit di temukan dari sekian banyak nya bintang tersebut, tetapi jika saya menjadi bulan yang paling terang dan menyinari langit malam, anda dengan mudah mencari saya jika anda merindukan saya." Ucap Lev,
"Saya ingin menjadi bulan, dimana saya bisa di lihat kapan saja di malam hari. Dan saya akan selalu melindungi anda dari bahaya apapun Yaku-san.." tambahnya, jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Yaku meneteskan air matanya, apakah dia harus merelakan Ice Bear nya? Merelakan dia pergi dan terbang bebas di angkasa sana? Atau dia harus mengunci nya sehingga Ice Bear nya hanya menjadi satu satu nya miliknya? Itu egois! Tidak, bagaimanapun dia akan tetap membiarkan Ice Bear nya ini pergi terbang bebas dan menjadi bulan yang paling bersinar di gelapnya malam.
Dia mengerti, mulai saat ini dia akan menggunakan waktu sebaiknya yang dia punya bersama kekasihnya ini, dan ketika waktunya tiba dia akan merelakan Ice Bear nya tidur tenang dan terbang kemanapun dia suka di atas sana. Pukul 23.55 malam, Yaku langsung lari ke mobil
"Tunggu disini" ucapnya, Lev hanya melihatnya lalu ia melanjutkan menatap langit. Tepat pukul 24.00 malam, Yaku menghampiri nya dan menyodorkan sebuah kotak kado,
"Selamat ulang tahun.." ucapnya, Lev terkejut lalu ia tertawa dan berkata "jadi kita sudah disini selama sehari? Ini sudah keesokan harinya??" Candanya, Yaku tertawa lalu Lev menerima hadiah tersebut. Ah, sebuah permen lollipop dan juga sebuah buku harian yang di lengkapi pulpen. Yaku mengingat bahwa Lev menyukai permen lollipop, dan buku harian itu adalah buku harian lama Lev. Masih di simpan oleh Yaku
"Ah ini..." Lev terharu, ia membuka selembar dari buku itu dan di buka lembaran lainnya. Memori itu, semua itu, sekarang Lev mengingatnya. Walaupun hanya samar samar, dia tetap mengingatnya.
"Terimakasih, ini sungguh indah" ucapnya, lalu ia menarik Yaku dan memeluknya. Yaku membalas pelukannya dan mengelus kepalanya pelan, bahagia... Mereka berdua sangat bahagia...
'Tuhan... Izinkan lah aku untuk di pertemukan dengannya lagi di kehidupan selanjutnya. Dan biarkan dia menjadi bulan yang menerangi setiap malam gelapku, aku sudah merelakan nya pergi dan terbang bebas di atas sana...'
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita Berdua [LevYaku] ! END ! #INDONESIA
FanfictionTahun ajaran baru kelas 3 bagi Morisuke Yaku. Mulai dari tahun ini mungkin dia akan menemukan cerita hidup baru, dan dimana awal cerita hidupnya di mulai... Bertemu dengan Haiba Lev bukanlah hal yang buruk, dia senang Si Tiang Bule itu ada di sisiny...