#10

317 41 0
                                    

Hari demi hari berlalu, sudah 6 minggu dan Lev masih juga belum bangun. Yaku sangat ketakutan, dia harus bangun sebelum waktu hidup nya habis. Yaku agak emosi, namun ia tetap menahan emosi nya itu. Ia memasuki ruangan putih, agak dingin karena angin dari pendingin ruangan ini. Ruangan yang dulu adalah musuhnya sekarang menjadi rumahnya, sahabat terdekat nya hanyalah selang, bau antiseptik, televisi dan kursi. Serta satu satunya harapan baginya adalah suara monitor jantung milik Lev, dia selalu memastikan bahwa suara monitor itu tidak berhenti dan menandakan Ice Bear masih ada di hidupnya.

"Hai manis," Yaku menyapanya, sudah terlalu kebiasaan bagi nya untuk berbicara dengan orang yang sedang menikmati waktu tidur panjangnya ini.

"Kalau kau tidak bangun kau akan mati bersama dengan mimpimu" ucapnya. Kejam, baiklah hal ini adalah salah satu fakta terkejam yang pernah Yaku katakan

"Bangunlah, aku tidak ingin kau pergi tanpa kata terakhir darimu. Tidak, aku hanya ingin mendengar suaramu agar aku bisa benar benar yakin bahwa aku percaya padamu dan aku akan merelakan mu"

Yaku terdiam, ah sudahlah tidak akan ada habisnya. Lelaki itu tidak akan bangun sampai dia puas bermain di dalam mimpinya, Yaku menikmati mie goreng dan satu cup kopi yang dia beli di kantin rumah sakit tadi. Kak Alisa pernah menjenguk Lev, dia menangis tapi dia tetap tegar. Kak Alisa berpesan :

"Tolong jaga adikku, sesungguhnya dia adalah adik termanis dan terbaik yang pernah ada. Aku rasa sudah cukup aku untuk menjadi kakaknya untuk saat ini, aku hanya ingin melihat senyumannya nanti saat dia terbangun. Yaku, aku percaya padamu.." ucap nya, lalu dia pergi karena dia juga harus pergi bekerja.

Yaku menatap ponselnya, ia membuka beberapa aplikasi media sosialnya. Tidak terlalu menarik, dia membuka aplikasi mengirim pesan. Tidak ada pesan yang masuk, di beranda nya hanya ada pesan dari beberapa karyawan kantor. Dia membuka Instagram nya lagi, pesan dari beberapa penggemar... Ah membosankan, dia memutuskan untuk tidur siang ini karena tidak tau harus melakukan apa lagi.

---

12 minggu, akhirnya si pria tinggi ini terbangun juga dari mimpi bermain nya... Yaku sangat merindukan dirinya, Lev sempat bingung dan bertanya apa yang terjadi pada dirinya. Yaku menjawab

"Kau tertidur lalu di bawa kerumah sakit" ucapnya, tak masuk akal pikir Lev.. ah, dia sadar dia koma selama ini dan dia bertanya berapa lama dia koma, saat di beri tau dia menganga tidak percaya

"HAH!?? 12 MINGGU!!!??? YAKU SAN! SAYA BENAR BENAR MINTA MAAF!!!!" Rengek nya

"Biarlah, aku senang kau terbangun dan kau masih mengingat diriku..." Jawab Yaku sambil tersenyum dan menggenggam tangan Lev lalu ia mengecup bibir Lev. Walau sebentar, rasa rindunya sudah cukup terbayarkan.

"Yaku-san, apa kakak saya menjenguk saya?" Tanya nya

"Yea, sehari setelah di beri tau kalau kau koma. Dia tidak menetap, dia langsung pergi" jelasnya

"Saya mengerti maksudnya.." ujar Lev, ia tersenyum kepada Yaku seperti sangat paham apa yang di butuhkan Yaku untuk tersenyum. Dia memang sangat peka

"Yaku-san~~" ah.. suara ini, sangat merindukan... Yaku menoleh, dia sempat terkejut. Akhirnya, akhirnya suara Ice Bear itu kembali utuh tanpa rapuh sedikitpun. Suara manja itu, Yaku langsung meraih tubuh Ice Bear yang di kelilingi selang itu. Hangat, itu melindungi mereka dari cuaca dingin di luar sana, benar benar hangat ...

"Aku merindukan mu.." ucap Yaku dan mempererat pelukannya

"Yaku-san, terkadang saya merasa tersadar ketika ada seseorang yang berbicara pada saya. Saya tau bahwa itu adalah anda, anda memanggil saya manis?? Benarkan??? Panggil saya begitu lagi dong Yaku-san~~~" goda Lev, tapi masih berharap.

Rona merah di pipi Yaku mulai terlihat disitu, ah anak ini memang jago dalam hal merayu... Tapi panggilan 'manis' itu tidak terlalu buruk

"Baiklah manis, sesuai keinginan mu." Ucapnya sambil tersenyum

"Huaaa rasanya saya akan terbangg~~ ini tidak adil!!! Saya harus impas dengan Yaku-san saya yang cantik ini!" Ucapnya, heh? Apa maksudnya? Firasat Yaku tidak enak... Pasti...

Benar saja, Lev langsung meraih wajah Yaku. Tanpa aba aba dia langsung mencium bibir Yaku yang basah dan lembut, dia mencium nya sampai dia benar benar merasa puas. Yaku tidak menolak, tidak apa.. dia senang, Yaku menutup matanya. Ternyata rasa rindu nya masih belum terbayarkan, dia ingin lagi... Lagi... Tolong beri lagi....

Mereka melepaskan ciuman mereka, saling menatap. Tak lama Yaku menutup wajahnya di pundak Lev, blushing berat yang ada di wajahnya. Lev tertawa,

"Saya sangat merindukan anda, Yaku-san~" ujar Lev sambil mengelus kepala Yaku,

"Oh saya ingat, anda juga akan membeli apartemen tua yang kita tempati di Tokyo ketika saya sudah bisa keluar dari rumah sakit!! Saya akan berusaha membaik setelah sampai di Tokyo! Saya sudah tidak sabar!!" Ujarnya,

"Ya baiklah, aku juga merindukan apartemen tua itu" ucapnya, Sup Miso... Bintang... Ah banyak sekali kenangan mereka di ruangan itu...

'terkadang aku masih berharap kepada suatu ketidakmungkinan. Namun aku tidak menyesal, karena aku memang menginginkan ketidakmungkinan tersebut untuk terjadi, berharap suatu keajaiban datang untuk ku dan dirimu.'

Tentang Kita Berdua [LevYaku] ! END ! #INDONESIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang