#12

305 32 0
                                    

Sudah sekitar 3 bulan mereka di Tokyo, menikmati hidup bersama di rumah lama mereka. Lev mengingat kenangan mereka berdua di rumah ini. Semangkok sup miso dan hangatnya rasa kekeluargaan di rumah ini. Lev benar benar mengutuk dirinya sendiri, Yaku tidak mempunyai siapapun lagi di hidupnya. Dan mengapa Tuhan mengharuskan dirinya untuk pergi? Apakah Tuhan melarang mereka untuk bersama? Atau apakah Tuhan mempunyai rencana yang lebih baik lagi?

Tidak ada yang tau, yang pasti Lev sudah akan tenang jika dia sudah pergi. Karena Lev tau Yaku adalah orang yang bisa di andalkan. Hari ini mereka jalan jalan santai di trotoar kota, sekedar mencari udara segar dan membeli beberapa jajanan di toko pinggir jalan. Yaku dan Lev memilih untuk beristirahat sejenak di sebuah kursi taman, mereka memakan jajanan mereka sambil menikmati angin sore. Dan juga ada beberapa anak yang bermain bersama teman atau orang tuanya.

"Yaku-san? Lev-san?" Suara seorang wanita terdengar di belakang mereka, mereka menoleh.

Wanita itu berambut hitam pekat, memakai kacamata dan mengenakan seragam kantor, dia tinggi dan dia sangat cantik. Yaku hampir tidak mengenalnya, dan dia akhirnya mengingat nya

"Harumi-chan??" Ucap Yaku tak percaya, Lev pun terkejut. Sekarang dia mengingat siapa itu Harumi Yosuke, dia sangat cantik...

Harumi tertawa, "Sudah lama sekali..."

"Iya, sudah sangat lama" jawab Yaku

"Apa yang kalian berdua lakukan di Tokyo? Apakah kalian ada pekerjaan disini?" Tanya Harumi

"Tidak, kami sengaja pindah ke negara ini lagi. Kami sangat merindukan negara ini" jawab Yaku

"Halo Harumi-chan.. aku tidak menyangka kau akan mengingat kami berdua" Lev ikut masuk ke percakapan mereka

"Ah iya, bagaimana bisa saya melupakan kalian berdua? Kalian sangat baik jadi saya selalu mengingat kalian. Apa kalian tinggal d apartemen tua itu juga?" Tanya Harumi, mereka mengangguk.

"Wahh apakah lain kali saya boleh mampir???" Tanya Harumi, wajahnya berseri-seri

"Boleh, kapanpun" ucap Lev

"Terimakasih! Oh iya, apakah kalian punya Line? Saya bisa menghubungi kalian nanti, saya sangat merindukan kalian.." pinta Harumi

"Baiklah, ini line ku" ucap Yaku dan memberikan username Line nya

"Lev-san?"

"Tidak, cukup Yaku-san saja. Tidak apa kan?" Ujar Lev

"Ah iya, cukup Yaku-san saja.. baiklah, terimakasih! Saya sangat senang bertemu dengan kalian berdua lagi, saya masih ada urusan pekerjaan. Kita akan bertemu lagi lain waktu, sampai jumpa" pamit Harumi sambil membungkukkan tubuhnya, lalu ia pergi

"Cantik ya?" puji Lev

"Kau cemburu?" Tanya Yaku

"Untuk apa saya cemburu, Yaku-san? Toh saya hanya memuji nya, lagipula anda adalah yang paling terindah di hidup saya." Ucap Lev

"Benarkah?" Tanya Yaku, Lev mengangguk

"Aku tidak menyukai gadis itu. Berhenti memikirkan hal lain, yang aku cintai hanya dirimu." Ucap Yaku, Lev tertawa

"Baik" jawabnya, Yaku kesal. Ia berdiri, menatap sekitar lalu menunduk. Lev meraih tangannya dan menggenggam erat tangan itu.

"Hei," Yaku berhenti sejenak, mengatur nafasnya dan sedikit memperlihatkan rona merah di pipinya. Ia seperti sedang menyusun sebuah kalimat dengan kata kata yang dasar. 3 kata, hanya 3 kata itu kenapa sangat sulit untuk di ucapkan? Lev masih menunggu Yaku untuk berbicara

"Aku..." Yaku berhenti lagi, Lev mengelus tangannya.

"Tidak apa, ucapkan saja.. anda masih punya waktu" ujar Lev sambil tersenyum

"Aku..." Yaku yang awalnya menunduk pun menatap Lev

"Aku cinta kamu"

3 kata yang sangat berat di ucapkan namun sangat berarti ini akhirnya keluar dari mulut Yaku. Lev tersenyum menahan tawa

"Jangan tertawa dasar bodoh. Jangan membully ku" ucap Yaku yang blushing, ia lalu pergi meninggalkan Lev. Lev berdiri dan menyusulnya.

Lev, lelaki ini sering mengucapkan kata "Aku Sayang Kamu" , "Aku menyukaimu", dan "Aku mencintaimu", berulang kali. Ia sangat lega dan sangat bahagia mendengar 3 kata yang keluar dari mulut kekasihnya ini. Sekarang harapan terakhir nya telah di kabulkan, dia ia sekarang hanya menginginkan istirahat dari segala hal. Semuanya, dan terbang bebas menjadi bulan di atas sana.

'terkadang, aku merasa bahwa Tuhan memang menyatukan kita untuk bersama selamanya. Namun takdir Tuhan hanya mempertemukan, dan menyatukan kita hanya untuk sementara. Aku tersadar, aku sudah melepasmu..  dan tolong lepas aku juga, aku harus menjadi bulan yang sangat terang di hidupmu. Terimakasih, Aku mencintaimu'

Tentang Kita Berdua [LevYaku] ! END ! #INDONESIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang