1

981 118 82
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat arata dan asahi

Aku lihat asahi sedang duduk di halaman belakang rumah dengan tenang sambil melihat bola voli nya karena bosan aku mendorong asahi membuat asahi tersungkur ke depan.

"Argh siapa sih?!" Kesal Asahi.

"Ash!" Rengekku.

"Eh gomen gomen arata!" Panik Asahi.

Asahi mendekat lalu memelukku dengan erat sementara aku hanya diam saja dan melepaskan pelukan.

"Gomen arata aku tidak bermaksud!" Pekik Asahi.

"Hahahaha." Tawaku.

"Aku tahu kok." Ucapku.

"Lalu kenapa tadi kau menangis?" Tanya Asahi.

"Kaget tahu melihat wajah ash yang menyeramkan." Ucapku.

"Maaflah aku masih kepikiran masalah kekalahanku waktu itu." Ucap Asahi.

"Padahal ash keren lho pas smash voli." Ucapku.

"Tapi aku membuat tim kalah karena smash ku tidak masuk ke pertahanan musuh." Ucap Asahi.

"Kan masih ada tahun ini." Ucapku.

"Aku akan berhenti saja." Ucap Asahi.

"Eh kok gitu sih?!" Pekikku.

"Aku tidak berguna untuk tim jadi lebih baik aku berhenti saja." Ucap Asahi.

"Nishinoya padahal sudah menyakinkanmu tapi kau tetap saja mau berhenti." Ucapku.

"Aku kehilangan minat terhadap voli." Ucap Asahi.

"Oh begitu ya." Ucapku.

Aku mengambil bola voli milik ash lalu melemparkannya ke wajah asahi membuat wajah asahi memerah karena ulahku.

"Gomen aku sengaja." Ucapku.

"Aku tidak berminat bermain voli." Ucap Asahi.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Entahlah." Ucap Asahi.

"Ash!" Panggilku.

"Ada apa?" Tanya Asahi.

"Mau makan dong." Ucapku.

"Menginginkan apa?" Tanya Asahi.

"Yang pedas gitu." Ucapku.

"Kan tidak boleh." Ucap Asahi.

"Ayolah ash!" Rengekku.

"Baiklah ayo." Ucap Asahi.

✔️ Azumane Asahi Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang