2

451 85 37
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

😥 Arata itu sangat

Aku pergi menuju ke kelas arata untuk mengajaknya ke kantin bersama-sama dan aku menghindar saat ada daichi.

"Ash!" Panggil Arata.

"Astaga!" Kagetku mengelus dadaku karena ulah arata barusan.

Arata malah tertawa membuat aku ikut tertawa.

"Gendong dong." Ucap Arata.

Aku berjongkok dan membawa arata ke taman belakang sekolah karena arata suka pemandangan disini.

"Ash!" Panggil Arata.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Sekolah kok harus sampai kuliah?" Tanya Arata.

"Tamat sma juga tidak apa-apa sih." Ucapku.

"Ya sudah aku tamat sma saja tidak mau kuliah lagipula aku malas belajar tapi kok nilaiku selalu bagus ya?" Heran Arata.

"Kau sudah pintar makanya begitulah." Ucapku.

"Begitu ya." Ucap Arata.

"Kau tidak lapar?" Tanyaku.

"Laper sih tapi mau yang pedes." Ucap Arata.

"Touchan melarangnya lho." Ucapku.

"Iya dan itu menyebalkan!" Kesal Arata.

"Arata nanti kita bangun butik yuk!" Ajakku.

"Hah?" Bingung Arata.

"Jadi perancang busana." Ucapku.

"Aku kan setiap tugas menggambar selalu dikerjakan oleh ash." Ucap M/n.

"Habisnya gambar matahari saja kau tidak bisa." Ucapku.

"Kan matahari hanya bulat saja namun guru ku bilang itu bulan kan aneh." Ucap Arata.

"Darimana kau tahu kalau matahari bulat?" Tanyaku.

"Aku baca buku astronomi yang dibelikan touchan saat ulang kita yang ke-10 tahun." Ucap Arata.

"Iya kau tidak salah namun guru terlalu berpatokan akan hal lama." Ucapku.

"Lagipula yang selalu bilang kalau kau secantik bulan itu bullshit lha kan bulan itu jelek banyak lubangnya." Ucap Arata.

"Dengar dari siapa kata itu?" Tanyaku.

"Teman sekelasku sering bilang begitu sama pacarnya." Ucap Arata.

"Kau tidak punya pacar?" Tanyaku.

"Malas nanti harus jalan, perhatian, dan dengerin curhatan dia kan malas aku mending tidur lebih enak." Ucap M/n.

✔️ Azumane Asahi Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang