10

248 41 8
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

😢 Ternyata arata

Hari ini aku dan arata akan mengambil surat kelulusan di sekolah touchan dan mio akan menyusul karena saat ini ada sedikit urusan jadi hanya aku dan arata saja yang pergi lebih dulu ke sekolah.

Aku seperti biasa akan menggendong arata hingga tiba di sekolah karena akhir-akhir ini kesehatan arata semakin menurun namun arata tidak mau pergi berobat ke luar negeri sebelum acara kelulusan.

"Ne ash aku mau mochi." Ucap Arata.

"Mau berapa?" Tanyaku.

"Yang banyak." Ucap Arata.

"Baiklah." Ucapku.

"Setelah acara kelulusan belikan aku mochi ya." Ucap Arata.

"Tentu saja apapun untukmu." Ucapku.

"Hehehe aku sayang ash!" Pekik Arata.

"Aku juga menyayangimu otouto." Ucapku.

"Hehehe." Tawa Arata.

Di perjalanan menuju ke sekolah aku bertemu daichi, sugawara dan shimizu yang akan pergi ke sekolah juga.

"Arata kenapa tidak di rumah saja?" Tanya Sugawara.

"Aku cuma ambil surat kelulusan saja kok setelah itu pergi." Ucap Arata.

"Bukannya akan pergi ke luar negeri?" Tanya Daichi.

"Nanti juga akan pergi kok tapi ke tempat yang lebih indah." Ucap Arata.

"Tidak malu selalu digendong oleh azumane?" Tanya Shimizu.

"Hm tidak kok kan ash kakak ku lagipula kesempatan tidak datang dua kali kan." Ucap Arata.

Akhirnya sepanjang jalan kami semua hanya membicarakan hal random dan setelah tiba di sekolah aku menyuruh arata diam di halaman belakang sekolah karena aku yang akan mengambilkan surat kelulusan nya.

Aku ke kelas arata dan teman-teman arata melihat kearahku membuat aku canggung.

"Aku kakaknya azumane arata." Ucapku.

"Baiklah ini hasilnya." Ucap Guru.

"Azumane arata tahun ini dinobatkan sebagai siswa dengan nilai tertinggi dan ini piala untuknya." Ucap Guru.

Aku mengambil piala milik arata dan tersenyum senang karena arata memang sangat pintar namun selama ini arata
mencari aman malas diperhatikan guru.

Setelah menerima itu aku langsung pergi ke halaman belakang sekolah untuk memberitahukannya kepada arata.

✔️ Azumane Asahi Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang