BAGIAN EMPAT

533 72 19
                                    

HAPPY READING💖

JANGAN LUPA UNTUK VOTE KOMEN DAN FOLLOW YAAA, SHARE JUGA CERITA INI, TERIMAKASIH❤️

STAY SAFE SEMUANYA💖

-Kedekatan kita berdua membuatku takut, jika nanti aku pergi meninggalkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Kedekatan kita berdua membuatku takut, jika nanti aku pergi meninggalkanmu. Tapi ini akan menjadi kenangan terindah untukku-


Rak besar menjulang tinggi yang berisikan berbagai macam buku menjadi pemandangan Aksa. Dia tidak suka dengan buku tapi karena Haruna sangat menyukai buku jadi Aksa harus mulai menyukainya.

Binar cerah dari  wajah Haruna terlihat, gadis itu tak hentinya berjalan kesana-kemari karena bingung ingin memilih buku yang mana. Aksa hanya mengikuti kemana langkah gadis didepannya, bahkan ditangan gadis itu sudah berada 8 buku dipelukan Haruna.

Kini Haruna berhenti dibagian buku sejarah. Matanya fokus membaca beberapa biografi pahlawan revolusi. Helaan nafas kecil terdengar, gadis itu menaruh kembali buku tersebut.

Aksa menatap bingung. "Kenapa ditaruh? Lo mintakan sama tu buku."

"Mahal, ini aja aku sudah beli 8. Kalau tambah dua lagi sejuta aku cuman beli buku saja." Kata Haruna pelan. "Kapan-kapan lagi deh aku kesini untuk beli."

Haruna berjalan menjauh dari rak tersebut. Aksa melihat dua buku yang tadi sempat diambil oleh Haruna. Terlihat ada sebuah note kecil dengan bacaan 'edisi terbatas', Aksa mengambil kedua buku itu membawanya ke kasir.

Setelah membayar Aksa menunggu Haruna di sebuah bangku kecil. Aksa melihat Haruna mencarinya saat mata gadis itu menemukan sosoknya barulah Haruna berjalan kearahnya. "Maaf ya lama. Tadi banyak yang ngerobot." Keluh Haruna.

"It's okey," Kata Aksa sambil menyodorkan dua buku biografi pahlawan revolusi. "Buat lo, edisi terbatas takutnya kalau nggak lo beli keburu habis."

"HEH!" Kaget Haruna. "Seriusan untuk aku?"

"Hm, untuk siapa lagi? Gue nggak suka baca buku."

"Terimakasih Aksa." Kata Haruna dengan nada senangnya. Aksa yang melihat itu tersenyum kecil sambil mengacak rambut Haruna gemas.

"Lo suka baca buku sejarah Indonesia?"

"Suka, Ibu sering cerita ini. Apalagi cerita tentang pahlawan revolusi, semuanya pasti diceritakan oleh ibu. Dan ibu paling suka dengan Pierre Tendean, makanya aku juga tertarik dengan beliau. Sayangnya pas aku di Jepang susah untuk nyarinya, apalagi pas beli di toko online kebanyakan habis." Jelas Haruna semangat, sangat terlihat jelas bahwa gadis itu sangat suka dengan pemberian Aksara.

"Sekarang puas-puasin deh lo baca bukunya."

"Puas banget!" Seru Haruna senang. "Nanti aku ya yang traktir kamu, tanda terimakasih aku."

"Hm... Boleh di keep dulu nggak? Gue mau minta yang lain." Kata Aksara ambigu.

Haruna melihat Aksara dengan tatapan was-was. Aksara yang ditatap seperti itu memutar bola matanya kesal. "Heh, nggak usah mikirin yang aneh deh." Kata Aksara sambil menyentil pelan kening Haruna.

THE END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang