BAGIAN DUA

1K 107 18
                                    

HOLLA SEMUAA MAAF YA AKSARA BAKALAN SLOW UPDATE HUHUHU😭

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAA HEHEHE🥰

SELAMAT MEMBACA KISAH AKSARA DAN HARUNA🥰

-Permainan takdir yang tak bisa di prediksi-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Permainan takdir yang tak bisa di prediksi-

Kegiatan pembelajaran hari ini sudah berakhir. Para siswa masih terlihat ramai di sekolah karena di jadwal tertentu siswa yang memilih jurusan MIPA akan mendapatkan tambahan praktikum.

Hari ini bukan jadwal kelasnya untuk praktikum, jadi kelasnya bisa pulang lebih awal. Tapi sebelum pulang Haruna memilih untuk ke pusat belajan di dekat apartement yang sudah di siapkan oleh SMA Mandala. Haruna akan membeli beberapa bahan makanan dan juga beberapa novel Indonesia yang di rekomendasikan oleh Luna.

Jadi saat ini dia sudah berada di sebuah super market lengkap yang berada di tengah pusat belanja. Haruna memilih bahan makanan yang dia inginkan, sejujurnya Haruna bukan tipikal gadis yang handal dalam bidang dapur. Saat di Jepang ibunya tak pernah membiarkannya membantu memasak karena pasti akan hancur, jadi sampai sekarang hal yang paling tak bisa di lakukan oleh Haruna adalah memasak. Tujuan kedua Haruna saat ini adalah book store, memilih 3 novel yang di rokomendasikan Luna dan juga membeli alat tulis tambahan. Haruna menyelesaikan kegiatan berbelanjanya di supermarkert tersebut.

Selanjutnya Haruna memilih untuk ke sebuah kedai es krim yang terlihat mecolok di antar toko lainnya. Memilih bangku pojok yang memperlihatkan padatnya jalan ibu kota di sore hari ini. Motor dan mobil saling berhamburan di sore ini. Pesanan yang di pesannya sudah datang, semangkuk es krim rasa choco mint dan segelas matcha latte menjadi pilihannya.

Saat sedang menikmati dia melihat segerombolan perempuan yang sedang bertengkar. Anak perempuan yang terlihat hampir menangis itu hanya diam saat anak lainnya berkata yang buruk padanya. Haruna tak tinggal diam, dia menghampiri anak-anak itu. "Hallo kenapa ya ini?" Tanya Haruna pada anak kecil yang menatapnya sinis.

"Apaan sih ikut-ikutan aja." Sahutnya anak kecil tersebut.

"Kamu sendirian disini? Orang tua kamu dimana? Saya mau bicara dengan orang tua kamu, apa mereka tidak mendidik anaknya dengan benar sampai bisa melakukan perundungan seperti ini. Padahal masih mengenakan baju sekolah tapi kamu masih berani ya melakukan perundungan dan parahnya ditempat ramai seperti ini." Kata Haruna tegas dan dingin. Anak yang merundung tadi langsung diam tak bisa berbicara dan langsung mengajak para pengikutnya untuk meninggalkan kedai ini.

Haruna melihat anak perempuan di depannya yang sudah mengeluarkan air mata ini. Haruna mengajaknya ke bangkunya. Mengambil tissue dari tasnya dan memberikan anak di depannya. Ia tak menanyakan apapun, membiarkan gadis kecil di depannya menangis. Saat sudah terlihat tenang barulah ia mengajaknya berbicara. "Kamu mau es krim, pesan aja." Kata Haruna sambil tersenyum lembut. Gadis kecil di depannya melihatnya dengan tatapan bingung. "Tidak apa pesan saja." Lanjut Haruna.

THE END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang