Odelia mengerjapkan matanya dengan perlahan, menatap sekelilingnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ingatan terakhir yang terpampang jelas di ingatannya masih membekas dan nyata. Arus air yang menenggelamkan dirinya masih terasa bergerak di tubuhnya yang kaku.
Merasakan benda empuk di bawahnya, Odelia segera menyadari bahwa dia berada di atas kasur. Menatap sekelilingnya, tempat ini berbeda dengan ruangan putih yang dia tempati sebelumnya. Ruangan ini tidak begitu besar, namun ada suasana hangat di dalamnya, membuatnya terasa nyaman.
Kakinya mulai bergerak turun dari ranjangnya dan menyentuh lantai kayu. Namun perasaan aneh mulai terasa dengan sesuatu yang mengganjal perutnya. Menatap kebawah, saat ini matanya menjadi kosong dan hampa.
Sejak kapan...
Dia mencubit kulit tangannya untuk memastikan apa yang dia lihat saat rasa sakit menjalar di lengannya. Dan benar saja, ini bukan mimpi, bukan khayalannya.
Dengan dirinya yang terbangun pada tempat yang berbeda, dan dengan dirinya yang sedang mengandung, dia mempunyai kesadaran yang memuakkan tentang kemungkinan apa yang terjadi pada dirinya. Dia tidak bodoh, Dia tahu tentang tempat ini di dalam sebuah tontonan yang pernah dia lihat saat dirinya masih muda. Tidak menyangka itu benar-benar bisa terjadi, sungguh menggelikan. Khayalannya saat muda benar-benar terjadi.
Namun gagasan dirinya yang mengandung tanpa persiapan membuatnya tiba-tiba mendapatkan kejutan besar.
Mengerang lelah, dia dengan perlahan menerima kondisinya, dia belajar dari kehidupan lalunya bahwa apa yang sudah terjadi tidak bisa dia sangkal. dia juga cukup bahagia jika di kehidupan ini dia terbebas dari penyakitnya.
Menelusuri tempat tersebut dengan perlahan karena kehamilan yang cukup besar, dia berjalan menuju meja makan dan menatap sebuah kotak bergradasi indah dengan ukiran yang cantik, penasaran dengan benda tersebut, dia membukanya dan melihat buah apel emas didalamnya.
Entah apa itu, namun itu membuatnya lapar karena baunya yang harum. Tapi dia masih menelusuri buah aneh tersebut. Apakah ada apel yang berwarna emas? Ataukah ada seseorang yang membuat lelucon ini? Atau jika tidak, di dunia ini memang tidak ada yang mustahil, terutama dia tahu tentang buah iblis.
Dia tahu dia seharusnya tidak ceroboh dengan memakan buah aneh tersebut, namun firasatnya selalu benar, dia merasa buah ini akan membuat keuntungan besar untuknya. Dia mulai menggigitnya saat rasa yang cukup manis dan segar terasa di indra pengecap nya. Kehamilannya saat ini juga membuatnya ingin merasakan rasa itu lebih banyak lagi. Namun kekecewaan memenuhinya saat buah itu tidak menyisakan apapun.
Menatap ke luar jendela. Dia menatap pelabuhan di kejauhan dengan perasaan campur aduk. Dia tidak tahu bagaimana akan bersikap di dunia ini, dunia yang jelas berbeda dengan kehidupan lalunya. Yang terkuat akan selalu dipuncak, dan yang terlemah akan diinjak hingga dasar terdalam. Kekuatan sangat penting di dunia ini, membuatnya harus mencari cara untuk bertahan hidup mempertahankan diri.
Mengapa dia cukup tenang? Entahlah, perasaannya sudah cukup mati, Jika dia hidup kembali dia bersyukur, jika dia diberikan kesempatan dia akan menggunakannya dengan baik, namun semua kehidupan yang telah dia jalani, dia sadar, apapun yang dipijak terkadang akan tetap menjadi buruk, dan dia percaya, di dunia yang kejam ini, dia akan berusaha untuk bertahan karena kesempatan. Dia tidak akan mempercayai seseorang dengan mudah, dan dia sudah tahu bagaimana karakteristik berbagai jenis manusia yang benar-benar tulus dan tidak. Sehingga disaat penyakitnya yang membuatnya koma, dia tidak ingin mengulangi rasa kesepiannya dan rasa sakit ditinggalkan.
Dan dia percaya, dengan anak yang berada dikandungannya sekarang membawa kebahagiaan dan kehidupan baru untuknya.
Dia mulai mengitari ruangan tersebut, mencari sesuatu untuk menggali informasi yang perlu dia ketahui. Dia bahkan tidak tahu, apakah dia seperti terlahir kembali atau berada di tubuh seseorang. Namun jelas dia merasa dia ditempatkan pada tubuh seseorang seperti cangkang kosong yang siap diisi.
Mengambil segelas air hangat untuk dirinya. Dia perlahan duduk saat merasakan kakinya yang membengkak, dan menegak segelas air penuh itu dengan perlahan. Saat ini dia bertanya-tanya, siapa dirinya, siapa ayah dari anak di kandungannya. Namun yang terpenting saat ini mencari identitas tubuh ini. Jika dia bertanya pada seseorang, mungkin saja seseorang akan bingung, dan dia berharap ada sebuah catatan yang menjelaskan tentang tubuh ini.
Dia mencoba membuka beberapa laci, sedikit menggelikan saat dia merasa seperti pencuri karena ini bukan tempatnya. Saat itu dia mencapai laci terbawah, dan menemukan buku yang memiliki sampul polos berwarna biru. Cukup menonjol di matanya walaupun terlihat seperti biasa saja. Dia mulai membukanya dan menatap tulisan yang diukir sempurna, namun hanya ada satu halaman tulisan pendek.
'Odelia D Arxhier namanya. Tumbuh pada sebuah tempat yang saat ini tidak jelas asal-usulnya.'
Dia tidak tahu, mengapa disebutkan tidak jelas asal-usulnya? Dia bahkan sedikit bingung sudut pandang yang ditulis dalam buku ini seakan sedang menyampaikan sesuatu, dan seperti sedang diceritakan oleh orang lain.
'Wanita misterius, hidup dan mati tergantung pada dirinya. Kekuatan besar muncul saat dihidupkan kembali. Mengubah dunia di sekitarnya seperti menjentikkan debu.'
Dia semakin bingung dengan kata kiasan tersebut. Dia hanya ingin mencari tahu, namun pertanyaan mencul lebih banyak di benaknya. Namanya sama dengannya, Odelia. Perasaan yang familiar merayap pada tubuhnya.
'Setiap kehidupan membawa perubahan, efek kupu-kupu yang selalu terjadi membuatnya berpindah-pindah.'
Dia saat ini hanya bisa mencerna tulisan itu, masih tidak tahu motif apa yang dibuatnya. Dia harus mencari petunjuknya. Dia menutup sampul buku tersebut dan menyimpannya kembali di tempatnya, namun belum sempat menyimpannya, buku itu sudah menghilang dari tangannya tanpa sebab.
Tiba-tiba sebuah dobrakan pintu membuatnya terkejut, segera memegang jantungnya dan menepuknya untuk membuatnya tenang, dia segera menatap pelaku yang mengejutkan.
"AKU MEMBAWA SESUATU, LIHAT! HAHAHHAHAHA,"
Dia menatap pria itu dengan kejengkelan, dan segera menyembunyikan ekspresinya dengan sempurna.
"Garp?" Tanyaku, menyipitkan mata dengan menyelidik.
"Ya! Ya! Tentu saja!" Ucapnya bersemangat.
Dia hanya menatap Garp dengan kerutan di dahi, tidak tahu akan bersikap.
"Tidak perlu kaku seperti itu terhadapku, kamu selalu seperti itu. Makan."
Dia sedikit mengernyit pada nada memaksa milik Garp, namun kepeduliannya membuat dia sedikit menerima.
"Terima kasih." Ucapku dengan senyum dangkal.
Garp hanya menggaruk kepalanya saat suasana di antara keduanya sedikit canggung. Garp hanya mengangguk dan memakan salah satu buah semangka yang sudah dipotong dengan terburu-buru sehingga tersedak.
"COUGH* COUGH* AIR!"
Dia dengan cepat membawa secangkir air dan menyodorkannya pada Garp. Garp segera mengambilnya dan menegaknya dengan cepat.
"Apakah kamu tidak tahu bagaimana makan dengan tenang? Jika mati aku tidak tahu cara menguburmu."
"........"
Garp hanya bisa diam, tidak tahu apakah Odelia bercanda atau serius dengan wajah datarnya.
------------
AZEKKK!
Udah lama aku pengen baca fanfic yg jadi ibu Luffy tuh gaada, makanya aku pengen buat, walaupun ga bagus-bagus amat tapi udah puas bngt😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
she is Luffy's mother(One Piece)
Adventure(Dihentikan sejenak & penulisan ulang, disarankan untuk tidak dibaca terlebih dahulu) Menjadi ibu dengan keluarga monster? Odelia, seorang wanita pekerja kantoran yang mati karena penyakitnya dan tiba-tiba saja terbangun menjadi seorang ibu Monkey D...