¹².

2.7K 374 53
                                    

Walaupun aliansi itu belum dilakukan, Odelia sudah menebaknya dengan pasti, insting dan kejadian masa depannya tidak pernah salah.

-----------

Sudah 1 tahun berlalu, Luffy larut dalam pelatihan setiap harinya dengan Rayleigh, wakil kapten raja bajak laut pada masanya. Odelia turut serta dalam melatih Luffy, bagaimanapun juga tanpa paksaan Luffy untuk menemaninya berlatih, Odelia tetap akan memperkuatnya dan membimbingnya. Luffy selalu berbicara jika ia masihlah lemah, dan belum cukup kuat untuk melewati perbatasan antar dunia baru, ia bertekad untuk menjadi kuat dan lebih kuat membuat Odelia sangat bangga padanya.

"Aku cukup terkejut kau sudah memiliki seorang anak yang luar biasa, waktu cepat berlalu." Rayleigh berucap dengan mengunyah sepotong daging yang hampir habis.

"Jika itu menurutmu, anak itu sudah melebihi dari kata luar biasa , ia memiliki potensi yang besar, akan tetapi yang ku pikirkan saat ini, aku belum mengajarinya untuk membuka segel di dalam tubuhnya" dagunya bertumpu pada kakinya yang menyilang, ia pikir mungkin saat Luffy ber usia 19 tahun baru ia akan mengajarinya membuka segel dalam tubuhnya. "Mengapa tidak cepat kau ajari, lebih cepat lebih baik, bukankah itu sulit?" Rayleigh menjawab semua pertanyaan di benaknya, jika begitu, mungkin pelatihan ini akan segera dilakukan. "Tapi bukankah ini akan mengganggu pelatihan mu?" Odelia menatap wajah Rayleigh yang sedang berpikir. "Mungkin aku akan mengaturnya, tenang saja, aku mempunyai banyak waktu untuk melatihnya kembali setelah kau mengajarinya" Odelia kembali berpikir dan mengangguk. Sementara itu, ia kembali memperhatikan Luffy yang sedang memakan dagingnya dengan ketiga hewan raksasa di depannya, entah apa yang mereka bicarakan.

Sebenarnya sebelum percakapan ini dimulai, Luffy terus menempel padanya dan tidak ingin melepaskannya pengecualian saat pelatihan dimulai, Odelia sedikit pusing atas apa yang Luffy lakukan. Luffy melambaikan tangannya dengan gembira kepada Odelia, saat itulah Luffy kembali menempel kepadanya, seperti yang dilihat, kelakuan yang dimiliki Luffy akan berbeda jika bersama ibu nya.

"Aku tahu kau ibu yang sangat baik karena itu Luffy terus menempel padamu" Rayleigh terkekeh ringan tak bosan memperhatikan interaksi hangat di depannya, Odelia hanya diam tak menjawab sebelum dia kembali berbicara. "Ah Ray, aku memiliki urusan saat ini, tolong jaga Luffy" Rayleigh mengangguk dan kembali meminum sakenya, Luffy yang mendengar itu mengerutkan alisnya. "Kaa san ingin kemana?" Luffy mengerucutkan bibirnya kembali, ia merasa kesepian jika Odelia tak berada disampingnya, Odelia menghela napas dan mengusak surainya gemas. "Kaa san tidak akan pergi jauh, hanya sebentar saja, lebih baik kau melatih dirimu untuk menjadi raja bajak laut, bukankah itu keinginanmu?" Luffy menatap Odelia dan mengangguk dengan ragu, setelah itu ia memalingkan wajahnya. "Kaa san akan memasakkan makanan kesukaan mu setelah kaa san menyelesaikan urusan, karena itu jika Luffy terus mengerucutkan bibir, kaa san tidak akan memasaknya" Luffy kembali memalingkan wajahnya kepada Odelia dan mencoba tersenyum dengan kikuk. "Aku tidak lagi" Odelia mengembangkan senyuman di wajahnya dan melangkah pergi, begitu sampai pada tepi, tanpa pikir panjang ia pergi menuju markas pasukan besar Revolusioner.

------------

"Pak! Ada seseorang yang menyusup ke dalam markas!" Dragon menoleh pada suara keributan di luar kantornya dan berjalan menghampir suara keributan tersebut datang.

Odelia menghela napas panjang, seharusnya ia tidak menunjukkan dirinya terang-terangan dan membuat keributan, sekaligus ia sama sekali belum pernah mengunjungi tempat ini, gendang telinganya tak bisa ditoleransi oleh suara keras membuatnya berkacak pinggang. Ia ditodongkan sebuah benda tajam beserta barang-barang berbahaya lainnya, ia hanya menatap bosan menunggu seseorang yang ingin ia tuju, mungkin keributan bisa membuatnya datang.... Dan benar saja.

"Ada keributan apa disini?" Dragon menatap pasukannya dengan tanda tanya. "Seseorang menyusup ke dalam markas, bisa saja dia adalah sebuah ancaman." Dragon mengerutkan kening, ia melirik kepada seorang wanita yang dikatakan musuh yang menyusup ke dalam markas, ia tak bisa mengenalinya karena topeng yang menutupi wajahnya, akan tetapi itu sedikit familiar.

she is Luffy's mother(One Piece)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang