¹¹.

2.9K 359 36
                                    

Ia melihat detak jam di lengannya dan berteleportasi ke tempat di mana pulau Amazon Lily berada.

----------

Deru napas berpacu dengan cepat dan keringat bercucuran di pelipisnya, memejamkan matanya dengan erat, ia terus meracau hingga matanya terbuka dan menatap sekitarnya dengan panik, ingatan yang ia terima terakhir kali terlintas di benak nya, dengan gusar ia melepaskan alat yang terpasang di tubuhnya dan menatap horror sekitarnya.

≈≈≈

Tap

Odelia mengembuskan napas lelah, melihat sekelilingnya, ia menghampiri Jinbe dan menanyakan kondisi Luffy.
saat itu ia tak sempat mengobati Luffy, berhubungan kondisi Ace baik-baik saja saat ini, ia ingin berfokus kepada Luffy dan menenangkannya.

Di sisi lainnya, kapten bajak laut Heart, tak luput dari pandangannya, ia terus memperhatikannya membuat Odelia menolehkan kepalanya kepadanya. Odelia memasang raut bertanya-tanya pada wajahnya, ahhh Odelia tahu pasti apa yang dipikirkan olehnya.

"Jinbe, terima kasih karena telah membantuku untuk menyelamatkan Luffy, maaf aku tidak memiliki sesuatu untuk tanda terima kasihku"

Jinbe mengangguk dan tersenyum."Tidak masalah."

Odelia berjalan pergi dan meminta salah satu kru bajak laut Heart untuk membimbingnya menuju ruangan di mana Luffy berada, Bepo mengajukan dirinya dan membantu Odelia untuk memberi tahu ruangan tersebut, akan tetapi Law menghentikan Bepo dan menatap Odelia dengan tatapan tajam. Odelia mengerutkan keningnya keseribu kalinya menatap jengkel kepada Law.

"Aku tidak akan menyakiti kru milikmu, untuk apa aku melakukan itu?." Dengan kerutan di wajahnya, Odelia memutar bola matanya dengan malas, seharusnya ia tahu jika Law memang sangat protektif terhadap kru miliknya.

Bepo menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan mencoba untuk membuat Law percaya, memang agak mencurigakan, akan tetapi dia merasa wanita tersebut tidak asing baginya.

"Kapten... percayalah, aku akan pergi bersama Shachi dan Penguin, kami bertiga akan baik-baik saja" Shachi dan Penguin mengangguk dengan cepat, Law hanya menghembuskan napas lelah dan membiarkan Bepo dan yang lainnya untuk membimbing wanita itu.

"Aku ingin berbicara denganmu setelah ini."

Odelia menghentikan langkahnya, mendengar perkataan Law, setelahnya ia mengangguk dan pergi dari tempat pijakannya tadi. perjalanan begitu sunyi, tak ada percakapan apapun yang dilakukan mereka, ketiganya merasa canggung, itu karena ulah Odelia, hawa yang di miliki Odelia begitu kuat dan menakutkan, karena itu suasana tersebut menjadi hal yang mencekam bagi mereka.

"Em, apakah kau pernah mengunjungi tempat tinggalku, err- maksudku apakah kau pernah mengunjungi pulau Zou?" Bepo berbicara membuat suasana canggung tadi sedikit memudar, Odelia menatap Bepo tanpa tertarik dengan arah matanya kembali lurus ke depan, sedangkan Bepo, ia sedikit kecewa karena wanita itu tidak tertarik sedikit pun pada topik yang ingin ia bicarakan.

"Aku pernah mengunjunginya, itu sudah sangat lama."

Bepo menatap Odelia dengan harapan karena telah berhasil membuka suara wanita yang berada di sebelahnya, ia kembali melanjutkan perkataannya pada topik tersebut.

"Benarkah?"

Odelia tetap diam dan tak menjawab, saat perjalanan semakin mendekat pada sebuah pintu yang dituju, Odelia mengatakan kepada ketiganya untuk berhenti.

"Sampai sini saja, terima kasih. Oh dan beritahu kepada topi berbintik, aku akan menemuinya di sisi timur laut."

"Baik" ketiganya menggaruk tengkuk mereka yang tidak gatal, julukan itu membuat perut mereka menggelitik, membayangkan kapten mereka mendengar julukan itu langsung di telinganya mungkin wajahnya sudah terlihat sangat tertekan.

she is Luffy's mother(One Piece)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang