03. Two Sides : Saling Mengobati

589 118 2
                                    

"Sinb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sinb."

"Apa? Sudah selesai, jangan menangis lagi."

"Kau juga terluka."

Sinb tersenyum miring. "Lalu?"

"Duduklah, sekarang waktunya aku yang mengobati dirimu."

Glek!

Sinb menelan ludahnya dengan susah payah, dia menegang ketika mendengar Eunha akan mengobati luka itu.

"Tidak, tidak perlu."

Eunha mengernyit. "Kenapa? Kau mengobati luka di lututku, sekarang waktunya aku mengobati lukamu."

"No! Eunha, aku bisa sendiri."

"Kenapa? Ada apa denganmu?"

Sinb menggelengkan kepalanya. "Aku, aku, aku bisa mengobatinya sendiri."

Eunha menggigit bibir bawahnya menggoda, Sinb yang mengerti arti dari pergerakkan Eunha pun melotot.

"A-apa? A-apa yang sedang kau pikirkan?"

"Kau tahu? Bagaimana obat ini bereaksi pada luka yang separah itu?" Eunha berkata dengan suara yang dibuat-buat.

Glek!

Sinb menelan ludahnya dengan susah payah sekali lagi, ia lantas beranjak siap untuk kabur dari Eunha. Namun, sebelum dia kabur dari sana, Eunha sudah lebih cepat mencekal dan mendudukkan secara paksa Sinb.

"Diam!" tegas Eunha, tetapi dia justru terlihat menggemaskan.

"Ti-tidak, tidak, jangan lakukan apapun pada—"

"Rasanya seperti disayat pisau~ seperti digerogoti buaya~ seperti dicakar macan~"

"TIDAK!"

Bwahahahahahaha!

Betapa Eunha puas, dia tertawa sambil menepuk-nepuk perutnya sekarang. Sinb mengatur napasnya yang mendadak tidak beraturan akibat perkataan Eunha.

"Tidak, 'kan?" tanya Sinb memastikan.

"Ck, kenapa kau tiba-tiba berubah menjadi kucing hitam yang ketakutan?" Eunha bertanya tidak habis pikir.

"Tidak, jangan menyentuh lukanya, Eunha."

"Kau sangat berisik kalau sedang ketakutan begini, ya?"

"Tidak, siapa yang takut, hah?"

"Baiklah, kalau begitu biarkan aku—"

"TIDAK EUNHA JANGAN AKU TAKUT!"

Bwahahahahaha!

Dan Eunha semakin puas dibuatnya, kini dia duduk selonjoran guna menikmati tawa lepasnya. Biasanya dia akan menggerak-gerakkan kakinya, tetapi karena sedang sakit, jadi dia terpaksa tertawa seadanya saja.

Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang