"Sayang...ayo bangun.." Ucap mamah Asila sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Asila yang masih terkunci.
Asila pun menggeliat. Terdengar suara ibunya di balik pintu kamar miliknya. Dirinya langsung mengecek jam yang bertengger di dinding, jam pun menunjukkan pukul 05.30. Dirinya segera beranjak dari kasur kemudian segera membuka pintu kamarnya.
"Pagi, Mah." Ucapnya sambil merapihkan rambutnya yang berantakan akibat tidurnya semalam
"Pagi juga sayang." Balas mamah Asila
"Kamu mandi gih, abis itu sarapan biar gak telat. Sudah beresin buku?" Tanya mamah Asila
Asila hanya bisa membalas dengan cengirannya saja. Dari situ pun mamahnya sudah bisa menebak apa maksud Asila tanpa perlu jawaban secara lisan. Kemudian mamahnya pun hanya bisa gelelng-geleng kepala saja.
"Yaudah sana mandi." Lanjut mamah Asila kembali
"Siap bos!" Seru Asila
Asila pun menutup pintu kamar kemudian segera menuju ke kamar mandi. Setelah mandi dirinya memakai seragam sesuai jadwal dan segera membereskan buku-bukunya.
Dari kamar Asila dapat mencium aroma nasi goreng yang nikmatbuata mamhnya. Asila pun buru-buru menuju meja makan untuk menyantap nas goreng itu. Dirinya tidak akan melewatkan salah satu nikmat dunia ini. Nasi goreng mamahnya ini enak sekali, sampai-sampai dirinya pernah mengusulkan mamahnya untuk berjualan nasi goreng.
"Eummm enak banget." Puji Asila kepada mamahnya dan mamahnya hanya bisa membalas dengan senyuman
"Sudah selesai... ya udah aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Asila
"Hati-hati di jalan ya sayang. Waalaikumsalam." Balas mamah Asila
Asila berangkat dengan ojek online yang dipesan di aplikasi gojek.
"Neng, SMA Anak Bangsa ya?" Tanya mamang ojek itu random
"Iya mas kok tahu?" Tanya Asila balik
"Kan alamat tujuannya ini ke SMA Anak Bangsa." Ucap mamang gojek itu sambil tertawa sedikit. Asila merutuki betapa bodohnya dirinya. Kan udah jelas-jelas alamat tujuannya SMA Anak Bangsa ya pastinya dirinya sudah dicap anak SMA itu dong.
Sesampainya di gerbang sekolah, Asila segera memberikan ongkos kepada mamang ojek itu tak lua dirinya pun memberikan helm yang dipakai di kepalanya. "Makasih ya, Mas." Ucap Asila dengan sopan kepada mamang ojek itu"Ya sama-sama, Neng. Banyakin minum air putih neng biar fokus." Tutur mamang ojek itu yang mendapat anggukan kikuk dari Asila. Asila pun segera berjalan menuju kelasnya.
Di dalam kelas sudah terdapat Aiza yang sedang memakan nasi uduk. Pasti Aiza membeli nasi uduk itu di pertigaan jalan menuju sekolahnya. Memang nasi uduk itu sejak dulu terkenal dengan cita rasanya yang enak dan harganya yang sangat ramah dengan kantong pelajar.
"Enak bener lo makannya." Ucap Asila tiba-tiba sambil berjalan mendekat ke arah Aiza
Aiza pun hanya menatap Asila sesaat kemudian melanjutkan makannya."Za, gue mau cerita. Sumpah kemarin bener-bener hari tersial gue." Ucap Asila sambil menaruh tasnya di atas meja milikya
"Cerita apa?" Tanya Aiza dengan suara yang agak tidak jelasnya, karena dirinya sedang makan
"Ekhemm jadi-" Ucapan Asila terhenti karena tiba-tiba Pak Ahmad masuk kelas
"Anak-anak bu Rini hari ini tidak bisa mengajar dikarenakan sedang sakit-"
Ucapan pak Ahmad padahal belum tuntas tapi murid-murid sudah bersorak kegirangan. "Yee!!" Sorak murid-murid kelas Asila termasuk dirinya
"Astahfirullah." Balas pak Ahmad sambil mengelus dada, kemudian dirinya melanjutkan ucapannya yang belum sempat dirinya lanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
From twitter
General FictionSeorang gadis cantik berambut hitam lurus dengan mata berwarna coklat muda yang sehari-harinya memiliki hobi dan juga profesi yang terdengar cukup aneh. Hobi dan profesinya tersebut adalah nge-stalk. Dia mengaku memiliki kemampuan yang mumpuni layak...