Penemuan

9 1 0
                                    

"Sil, lo gak bosan apa? Tiap hari twitteran mulu apa serunya sih?" Tanya Aiza bertubi-tubi kepada Asila yang sedang duduk sambil membuka aplikasi bernama twitter itu

Asila pun menaruh ponselnya kemudian menatap Aiza,"Gak sama sekali gak bosan. Dunia gue nih ya ada 2. Satu dunia nyata satunya lagi dunia maya. Twitter seru nambah teman dan siapa tau juga ketemu jodoh." Jawab Asila yang membuat Aiza membisu.

Aiza membisu karena mendengar penuturan Asila yang mengatakan di twitter bisa mencari jodoh.

'Kenapa harus lewat dunia maya? Kenapa tidak dunia nyata? Dia gak takut di ghosting atau ketipu foto apa?' Ucap Aiza dalam hatinya yang terheran-heran

"Lo gak takut apa?" Tanya Aiza kepada Asila

Asila pun mengerutkan keningnya, "Takut apa?" Tanya Asila

"Ya..takut. Takut punya teman online gitu, kalau dia jahat gimana?"

"Ya pilih-pilih atuh neng. Sama saja seperti di dunia nyata, harus pinter pilih-pilih."

"Cara lo tahu kalau dia baik atau buruknya gimana? Kan gak pernah ketemu. Jangan bilang lo liat dari cara dia ngejawab pesan."

"Susah dijelasinnya. Kalau lo terjun di dunia itu pasti lo juga bakal tahu dengan sendirinya." Ucap Asila

Aiza hanya mengangguk saja. Padahal dirinya masih belum paham, tapi mungkin benar apa kata Asila kalau sudah terjun di dunia itu pasti lambat-laun paham dengan sendirinya. Tanpa tutorial yang di buku atau di internet jelaskan.

"Kantin yuk!" Ajak Asila yang menyadari kalau temannya yang satu ini sedang melamun.
Sesampainya di kantin...

"Lo mau pesan apa?" Tanya Asila kepada Aiza

"Gue pesan bakso sama es teh manis aja. Gue cari tempat kosong ya." Jawab Aiza

Asila hanya mengagguk. Kemudian dirinya segera memesan makanan dan minuman.

"Bu saya pesan mie ayam satu, bakso satu, sama dua gelas es teh manis ya. Ibu antar di meja yang itu ya."
Ucap Asila sambil menunjuk meja yang sudah ditempati oleh Aiza. Aiza yang menyadari itu pun melambaikan tangan ke arah Asila dan ibu kantin.

"Baik neng. Nanti saya antar, tunggu saja ya." Jawab ibu kantin tersebut

Kemudian Asila pun sberjalan menuju meja tempat Aiza duduk. Dirinya pun membuka ponselnya kembali.

"Sumpah..sumpah gue nemu cogan!" Seru Asila heboh yang membuat dirinya kini menjadi pusat perhatian, dirinya hanya bisa cengar-cengir sambil meminta maaf karena telah membat gaduh kantin

"Anjrit gila ya lo. Coba mana liat!" Balas Aiza dengan antusias

Asila pun menyodorkan ponselnya ke tangan Aiza.

"Orang mana nih? Cakep juga."

"Gak tahu. Gue tiba-tiba nemu aja gitu. Sebenarnya gue tadi lagi ngestalk orang, tapi tiba-tiba nemu dia. Ternyata dia temannya orang yang lagi gue stalk. Nanti ah gue stalknya di rumah aja." Tutur Asila

"Awas anjr lo ketipu sama foto. Tau-taunya orangnya gak sesuai sama yang di foto." Balas Aiza yang lagi-lagi mengingatkan temannya itu

"Tenang aja." Balas Asila dengan entengnya

Setelah itu tiba-tiba datanglah makanan dan minuman yang mereka pesan. Kemudian mereka segera menyantap itu semuanya. Setelah selesai makan mereka pun kembali ke kelas. Sesampainya di kelas mereka dikejutkan oleh bu Yanti yang sudah duduk di kursi guru. Bu Yanti ini termasuk ke dalam golongan guru yang sudah masuk ke dalam kelas padahal jam pelajaran belum di mulai. Tapi untung saja beliau guru yang baik tidak suka nyinyir. Dia pernah berkata bahwa dirinya senang menemani anak-anak yang bawa bekal dari rumah dan memakannya di dalam kelas.

"Permisi bu.." Ucap Asila dan Aiza bersamaan saat melewati meja bu Yanti

Asila dan Aiza tidak salim terlebih dahulu karena bu Yanti posisinya sedang menyantap makanan.
Asila dan Aiza ini tergolong orang yang kurang dikenal di sekolah. Mereka kemana-mana hanya berdua. Mereka dipertemukan dan disatukan saat MPLS. Mereka mempunyai motto yaitu lebih baik tidak dikenal daripada dikenal tetapi memicu masalah. Sampai-sampai kalau diantara mereka akan izin tidak masuk sekolah pasti satunya lagi izin tidak masuk sekolah juga.

"Sil, lo udah ngerjain pr?" Tanya Aiza sambil mengambil beberapa buku dan pulpen dari tas sekolah miliknya

Asila yang sedang menyantap roti itu pun menjawab,"Udah lo mau liat?" Balas Asila
Asila tergolong teman yang peka. Padahal dirinya hanya bertanya sudah mengerjakan pr belum. Tapi Asila dengan senang hati menawarkan Aiza untuk melihat alias mencontekkan jawaban dari pr tersebut. Aiza pun mengangguk antusias. Siapa sih orang yang gak mau dicontekin?

Asila pun menaruh roti miliknya di dalam tempat makan kemudian segera mengambil buku matematika peminatan. Sungguh dirinya dan Asila benci dengan pelajaran matematika peminatan. Mereka benar-benar tidak minat dengan pelajaran itu. Bukankah nama pelajarannya matematika peminatan yang dimana hanya orang-orang yang berminat saja yang mengikuti pelajaran itu.

"Nih." Ucap Asila sambil menyodorkan bukunya
Kemudian Aiza pun mengambil buku itu, lalu segera menyalin jawaban dari soal-soal yang menyebalkan itu.

Tiba-tiba bel berbunyi pertanda istirahat telah selesai dan dilanjutkan pembelajaran. Tapi sebelum belajar di SMA Anak Bangsa diwajibkan selama lima belas menit untuk literasi dahulu. Tujuannya adalah untuk menanamkan buday membaca yang perlahan mulai menghilang di kalangan anak muda zaman sekarang ini.

"Lo baca apa, Za? Tanya Asila kepada Aiza yang tengah serius membaca buku

Aiza yang tengah membaca itu pun tanpa memalingkan wajahnya dari buku itupun menjawab, "Buku fiksi terjemahan."

Asila hanya ber "Oh" saja kemudian dirinya membuka buku miliknya yang berjudul "Cara PDKT terampuh"

"Lo baca apa?" Tanya Aiza kepada Asila. Belum sempat Asila menjawab dirinya sudah dibuat kaget duluan dengan judul buku yang dirinya lihat. Aiza hanya bisa melongo dengan mulut mangap. Kaget bukan main.

"Jangan bilang lo mau PDKT-in cowo twitter itu?"

"Gak usah gue jawab deh kayaknya lo juga tau gue bakal jawab apa." Balas Asila yang kemudian segera membaca buku miliknya itu.

Lima belas menit berlalu, kemudian murid-murid pun melanjutkan kegiatan pembelajaran.
Baru saja tiga puluh menit bu Yanti menjelaskan Asila dan Aiza sudah bosan. Bosan dengan pelajaran karena tidak mengerti bukan karena pelajarannya membosankan. Sebenarnya semua pelajaran akan seru kalau kita mengerti dengan materinya. Materi aja mau dimengerti, apalagi manusia.

"Ke toilet yuk." Ajak Asila kepada Aiza yang segera diberi anggukan

Mereka pun berdiri dan segera menghampiri bu Yanti untuk meminta izin ke toilet.

"Ibu kira kalian mau menjawab soal yang di papan tulis, ternyata mau izin ke toilet." Kata bu Yanti yang dibalas oleh cengiran milik Asila dan Aiza
Setelah mendapa izin mereka segera pergi menuju ke toilet. Di toilet mereka mencuci muka dengan air kran dan berbincang-bincang.

"Gue mau ngeretweet orang itu ah nanti." Ucap Asila

Aiza mengernyitkan dahinya, "Siapa? Yang lo tunjukin pas di kantin itu?"

Asila mengangguk, "Nanti pas di rumah pas udah santai."

"Sejak kapan lo gak santai di rumah? Kerjaan lo aja main handphone mulu." Tutur Aiza

"Maksud gue kalau di sekolah gak enak aja kayak kurang puas gitu." Jelas Asila

"Oh.."

Setelah itu mereka meninggalkan toilet dan sebelum masuk kelas, mereka mengelilingi sekolah dulu. Setelah puas mengelilingi sekolah, mereka pun menuju kelas.

>>
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 yang artinya waktunya murid-murid SMA Anak Bangsa pulang. Begitu pun Asila dan Aiza mereka pun langsung membereskan buku dan segera menuju parkiran.

"Nih." Ucap Aiza sambil memberikan helm kepada Asila. Asila pun menerima hel itu kemudian memakaikannya di kepalanya.

From twitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang