Akun baru

4 1 0
                                    

Setelah jam pelajaran berlalu dan memasuki waktunya untuk pulang Asila begitu bersemangat tidak seperti tadi saat jam pelajaran berlangsung. Asila benar-benar tidak sabar untuk segera membuat akun twitter baru di rumah. Kenapa tidak di sekolah saja buatnya lagian kan mudah? Karena dirinya merasa kurang nyaman saja menjalankan misi pentingnya yang akan dirinya jalani. Kalau diibaratin sih gak santai saja menjalankan misi penting di keramaian karena semua itu memerlukan konsentrasi tinggi, asik.

"Lo mau kemana buset? Piket!" Ucap Dika yang tak lain dan tak bukan adalah seksi kebersihan kelas.

Dika ini orangnya sangat bersih nan perfeksionis, ya wajar saja dia terpilih menjadi seksi kebersihan. Dika ini telah dinobatkan sebagai Duta Kebersihan Se-SMA Anak Bangsa, bangga gak? Banggalah masa enggak... ya walaupun cuman teman sekelasnya ck.

"Emm anu.. anu.." Ucap Asila gelagapan sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal

Dika pun menatap Asila begitu intens. "Kenapa lo?!" Tanya Asila gelagapan

"Anu apa? Lo mau kabur kan? Bersih-bersih sana! Sekarang!!" Ucap Dika yang sudah seperti ibu kos yang sedang nagih bayaran

Asila pun dengan terpaksa akhirnya mengambil kemonceng untuk bersih-bersih jendela dan meja guru dari debu. 

"Heh lo mau ngapain?" Ucap Dika ketika Asila mulai membersihkan meja guru dengan kemoceng yang barusan dia ambil

Kegiatan membersihkan meja pun terhenti, Asila menatap Dika dengan dongkol. "Lo nanya gue ngapain? Lo buta? Ya gue beres-bereslah kan lo sendiri yang nyuruh!" Seru Asila

"Maksud gue lo nyapu atau gak ngepel! Kalau gitu doang mah gampang!" Jelas Dika

"Dih lo aja kalau gitu! Kenapa gak yang lain aja yang nyapu tau ngepelnya?!" Tanya Asila dengan penuh kesebalan pada dirinya

"Karena gue gak pernah liat lo nyapu atau ngepel." Jelas Dika

Asila pun bungkam. Dirinya tak bisa berkelit karena memang yang dikatakan Dika itu benar nyatanya. 

"Yaudah yaudah awas!" Ucap Asila yang diikuti sumpah serapah yang keluar dari mulutnya

Asila pun menyapu dari belakang lebih tepatnyadari pojok ruang kelas. Setelah selesai menyapu dirinya pun akhirnya bisa hengkang dari kelas menyebalkan ini, tapi lebih tepatnya dari Dika Si Seksi Kebersihan yang banyak cingcong menurutnya.

Asila pun menunggu mamang gojek menjemput dirinya, karena setiap piket baik Asila atau Aiza tidak akan saling menunggu satu sama lain untuk pulang bersama. Setelah sekitar sepuluh menit menunggu akhirnya Sang Gerangan pun datang menjemput. "Sesuai aplikasi kan mba?" Tanya mamang gojek kepada Asila yang mendapatkan anggukan dari dirinya

Kemudian motor pun melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan sekolah.

>>
"Udah bersih-bersih sekarang saatnya gue istirahat." Ucap Asila sambil membaringkan tubuhnya di kasur empuk miliknya itu

Tiba-tiba ponselnya berdering, tanda ada yang menghubungi dirinya.

"Aiza? Tumben ini anak nelpon gue jam segini." Ucap Asila saat melihat layar ponselnya

Kemudian Asila pun mengangkat telpon tersebut.

"Assa-" Ucapan salam yang ingin dia ucapkan belum selesai tapi Aiza sudah heboh duluan di telpon

"Sil!! Asal lo tahu gue abis liat twitternya Faris dan lo tahu? Dia abis ngetweet." Ucap Aiza heboh

"Hah demi apa? Ngetweet apa?" Ucap Asila yang benar-benar kepo dengan tweet-an Faris

"Foto dia sama temen-temennya dan gue baru tahu dia anak kedokteran." Ucap Aiza

"Demi apa sih?! Gue juga baru tahu dia anak kedokteran kalau gak lo yang ngasih tahu. Gue tahunya dia kuliah di luar negri doang." Balas Asila

"By the way lo gak mau buat akun baru apa? Akun lo kan di block." Ucap Aiza meningatkan Asila perkara akun Asila yang di block itu

"Oh iya gue lupa juga kan. Anyway kok tiba-tiba lo yang malah bersemangat gini?" Tanya Asila yang melihat ada kejanggalan dari tadi

"Ehmm jadi begini... setelah gue selidiki ya walaupun cuman sebentar sih barusan doang, gue rasa Faris anak yang baik dan memiliki masa depan yang cemerlang." Ucap Aiza ya memang tak bisa dipungkiri selain cakep dia juga pinter

"Trus?" Tanya Asila

"Ya gue setuju kalau lo sama dia. Eh salah maksudnya lo suka sama dia. Seenggaknya walaupun cuman suka bukan pacaran tapi yang lo suka juga harus berkualitas, misal suatu hari nanti lo sakit hati gegara cinta lo bertepuk sebelah tangan doang dan Faris bersanding dengan yang lain, tapi lo gak nyesel-nyesel juga pernah demen atau deket sama orang yang berkualitas. Begitu." Ucap Aiza ditelpon panjang kali lebar

"Dan biasanya juga kalau kita suka sama orang yang berkualitas kita juga bakal kena aura berkualitas juga dari dia. Kenapa begitu? Karena kita selalu ingin menjadi dan tampil lebih baik ya ibaratnya sih biar sama atau seimbang lah." Lanjut Aiza

"Ngerti-ngerti." Jawab Asila

"Yaudah sana gih lo buat akun. Bye!" Kemudia telpon pun terputus alias diputuskan oleh sepihak
Setelah telpon terputus langsung Asila pun membuat akun twitter baru. Dirinya benar-benar kepo dengan foto itu.

"Gue rasa gue gak bego-bego banget deh masalah pelajaran dan gue juga nyambung kalau diajak ngobrol." Ucap Asila yang mengingat orang yang ingin dirinya dekati itu memiliki kualitas baik

"Tapi pasti seleranya yang cantik sama pinter gue yakin banget sih kalau ini."

Setelah berbicara sendiri dan akun barunya berhasil dibuat Asila pun segera mengetik username milik Faris di layar ponselnya untuk melihat akun milik Faris.

Asila tercengang, takjub saat melihat foto tersebut.

"Gilaaa cakep bener mana keren juga." Seperti itulah kalimat yang keluar dari mulut Asila

Kemudian dirinya langsung berkaca di cermin. Dia merasa bagai langit dengan bumi kalau Faris bersanding dengan dirinya.

"Kira-kira kalau gue ngobrol sama Faris bakal nyambung gak ya? Kalau ngobrol sama dia topiknya apa ya? Apa topiknya pnyakit? Please gue cuman tahu flu, batuk, demam, nyeri otot, sama pusing doang lagi. Kalau pusing kan kayak gue sekarang, pusing mikirin cara chatan sama dia hehe."

Asila pun terus nge-scroll twitter Faris sampai ke akar-akarnya, bahkan tag-annya pun dia telusuri. Mata Asila yang sudah lelah dan tangannya yang sudah pegal tak membuat dirinya menghentikkan kegiatan nge-stalk itu. Hatinya yang malah berbunga-bunga dan dirinya yang semakin kepo, rasanya Asila ingin ngestalk teman-temannya Faris juga.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh dirinya pun menunda kegiatannya itu dan segera untuk shalat. Setelah shalat Asila sebetulnya ingin ngestalk lagi tapi sehubung ada pr yang sungguh membagongkan itu dirinya memilih untuk mengerjakan pr dibanding ngestalk.

"Udah lah gue ngerjain pr aja dulu, kalau udah selesai baru gue lanjut ngestalk. Lagian Faris pasti demen cewe pinter ya gue harus pinter dan juga rajin hahaha."

Kemudian Asila pun mengerjakan pr. Baru saja satu nomor dirinya ingin istirahat sebagai bentuk self reward atas keberhasilannya mengerjakan soal ya walaupun baru berjumlah satu.

"Udahlah gue rebahan dulu encok nih punggung."

From twitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang