Akhirnya

3 0 0
                                    

Setelah Asila menjalankan misinya itu tentu saja Asila tidak bisa tenang. Dirinya sekarang malah menjadi panas dingin. Bener-bener menyebalkan rasanya. Sebelum-belumnya Asila pun pernah ngestalk dan mencoba berinteraksi, oke ralat bukan pernah melainkan sering melakukan itu. Tapi kali ini rasanya berbeda. Mungkin karena dirinya sempat mengalami insiden di block jadilah sekarang dirinya menjadi manusia yang gampang panik.

Selama jam pelajaran berlangsung dirinya benar-benar tidak konsen seuprit pun dalam memerhatikan pelajaran. Asila tidur mengecek ponselnya yang ditarunya di kolong meja.

"Hei kamu yang di sana coba jelaskan kembali apa yang saya terangkan dari awal!" Ucap Pak Koko selaku guru bahasa Indonesia sambil menunjuk ke arah Asila

Asila yang ditunjuk itu malah menengok ke belakang. "Lo anjr bukan gue." Ucap Karin yang duduk di belakang Asila

"Loh gue?" Tanya Asila yang berhasil mendapat anggukan dari Karin

Kemudian Asila pun membalikkan tubuhnya dan menghadap Ke arah pak Koko. "Saya pak?" Tunjuk Asila pada dirinya sendiri

"Ya kamu Cepat!" Perintah pak Koko tanpa basa-basi. Asila yang tidak tahu apa-apa karena sedari tadi tidak fokus pun panik sendiri karena dirinya mau menjelaskan apa untuk teman-temannya.

"Kok kamu malah diem aja? Kamu dari tadi ngapain? Gak merhatiin?" Tanya pak Koko bertubi-tubi

Asila hanya bisa menggaruk-garuk  tengkuknya yang tak gatal.

"Yasudah kalau gak bisa menjelaskan. Sekarang kamu keluar dari kelas saya!" Perintah pak Koko yang terkenal dengan guru killer itu dan sudah pasti teman-teman sekelas Asila tak ada yang ricuh karena takut keseret keluar kelas juga.

Asila hanya bisa menelan salivanya dan segera berdiri meninggalkan kelas. Tak lupa Asila pun membawa ponselnya yang buru-buru ia masukkan ke dalam saku roknya.Untung saja saat itu dirinya memakai rok yang memiliki kantong. Karena dulu mamahnya sempat salah membelikan rok untuknya, mau dibuang sayang dan pada akhirnya dirinya pakai untuk ganti-ganti rok ke sekolah. Selagi dibolehin oleh pihak sekolah kenapa engga dipakai.

Walaupun dirinya dulu pernah jadi bahan guyonan teman-temannya karena memakai rok yang menurut mereka aneh.

Di luar kelas tentu saja Asila bingung ingin pergi kemana. Dirinya merasa aneh berjalan sendiri tanpa Aiza yang menemani, apalagi saat jam pelajaran begini. Di luar kelas ramai oleh kelas yang sedang melangsungkan pembelajaran olahraga. Mau ke kanti malas dan mau duduk di koridor merasa aneh. Asila pun memutuskan untuk ke UKS saja itung-itung dirinya menenangkan pikiran sambil rebahan.

>>

"Woi bangun! Buset kebo banget mana di sekolah lagi!" Ucap Aiza sambil menggoyang-goyangkan tubuh Asila agar Asila bangun

"Em..." Balas Asila dengan suaranya yang agak berat dan parau

"Bangun heh! Sekolah mau tutup."

Perkataan itu sontak membuat Asila terduduk dari posisi tidurnya. Dan sekarang dirinya merasa pusing.

"Nah kan kalau gue ngomong begitu pasti lo langsung bangun hahaha."

"Sialan." Timpal Asila

"Enak ya lo sampai pule begitu, gue di kelas pusing plus panas udah kayak di gurun sahara." Ucap Aiza dengan lebay

"Lebay! Mangkanya bolos dong trus temuin gue di sini." Balas Asila

"Gak gue gak berani kalau gurunya modelan dia. By the way ayo balik lah gue mau buru-buru sampai rumah trus mandi."

"Oh lo nunggu gue?" Tanya Asila yang berhasil mendapatkan toyoran dari Aiza

"Lo kira gue nunggu siapa Markonah?" kemudian setelah itu Aiza pun berjalan duluan meninggalkan Asila

"Eh anjrr tunggu buset." Ucap Asila sambil merapikan pakaiannya yang berantakan akibat tidur di UKS itu.

>>

"Woii Faris bales komen gue! Ahahaha." Ucap Asila di keheningan secara tiba-tiba di atas motor sambil memukul-mukul bahu Aiza

"Woi buset lo tenang napa! Ini gue lagi ngendarain motor! Kalau jatuh gimana?!"

Ucapan Aiza itu tentu saja dihiraukan oleh Asila, karena dirinya masih bergerak-gerak heboh kesenangan.

Aiza pun menghentikan motornya. "Lo tenang napa! Kalau kita jatoh gimana?! Udah tau gue bawa motor masih amatiran!" Seru Aiza dengan dirinya yang sudah seperti banteng yang siap menyeruduk

"Hehehe sorry..." Cengenges Asila

"Tenang-tenang gue traktir es krim ya? Biar hati lo tenang sedikit lah." Lanjut Asila sambil berusaha merayu temannya yang sedang merajuk itu

"Gak usah! By the way tadi lo bilang apa?" Tanya Aiza yang kepo dengan ucapan Asila yang sampai membuat Asila heboh sendiri

"Bliin lo es krim." Balas Asila

Aiza menepuk dahinya. Benar-benar gemas sekali dirinya kepada Aiza. Rasanya dirinya ingin sekali mendorong Asila ke got saat itu.

"Bukan itu. Tadi lo kenapa heboh gitu di motor?"

'Awas aja dia masih lemot bakal gue dorong beneran ini' Batin Aiza

"Oh itu...tadi Faris bales komen gue. Gue gak nyangka." Jelas Asila

Aiza yang sudah bersiap-siap ingin mendorong Asila ke got pun berusaha mencerna kembali
pendengarannya. "Tunggu..tunggu..coba ulang lagi?"

"Dih kok lo budek sih? Ke THT sana."

"Sial. Tadi lo bilang Faris bales komenan lo? Demi apa?!" Seru Aiza

"Demi cintaku padamu." Balas Asila

"Najisin lo."

"Iya dia bales komenan gue. Jujur gue gak nyangka berasa mimpi. Gak sia-sia gue sampai dikeluarin
dari kelas gegara gak konsen pas tadi karena pikiran gue dipenuhi Si Abang." Ucap Asila yang dibalas
oleh adegan ingin muntah dari Aiza

"Coba-coba gue liat balesannya." Ucap Aiza

​​​​​        Twitter

Membalas @akun random
Iya benar saya setuju dengan pendapat kamu, memang benar kenyataannya. Pendapat kamu bagus. Salam kenal.

"Woi lah hahaha gak salah lo suka liat-liat berita gitu. Dia bilang salam kenal lagi!" Heboh Aiza

"Dan ada untungnya gue sempet searching dulu biar gak salah pas komen." Timpal Asila

"Gu-gue kira lo ga-gak searching." Balas Aiza terbata-bata kaget

"Hehehe."

Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti itu.

>>

"Mumpung sekarang gak ada tugas, gue bisa bersantai ria twitter-an." Ucap Asila di atas kasurnya

"Gue bales gak ya?"

"Kayaknya bales aja deh."

Twitter

Membalas @fariss
Salam kenal juga

"Seseneng itu ternyata di bales komenan sama doi, ya walaupun bukan dibales perasaannya."

"Eh dia ngetweet lagi! Nah gini kek tweet-annya yang enteng-enteng bahasannya."

"Apa gue komen lagi aja ya? Lagian akun gue kan gak pake nama asli ini jadi gak bakal ketahuan."

Kemudian Asila pun memberi komentar pada tweet-an Faris.

"Anjrr langsung di bales! Apakah ini pertanda kalau misi gue bakal berjalan sempurna?" Tanya Asila pada diriny

From twitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang