"Sampai kapan kau tidak akan ke kampus? " terlihat seseorang mengenakan kaos hitam bercampur merah yang lebih besar dari tubuhnya,dengan di lengkapi celana pendek selutut menggunakan topi yang menutupi rambut blonde nya dengan poni yang menutupi antara kening dan alis matanya.
Orang itu menyandang tas, sembari memegangi ponsel yang dia tempelkan di telinganya. Dia sedang berdiri di dekat tiang lampu yang berada di sebuah taman yang tidak terlalu ramai. Wajar saja,langit sudah mulai menampilkan warna jingga yang akan berganti menjadi hitam.
Orang itu berdiri dan menendang beberapa kerikil yang dia lihat tepat di atas aspal yang dia injak."Sampai aku sembuh.." dibalik suara yang terdengar dari ponsel itu.
Ada orang yang sedang berada di sebuah taman juga,dengan langit yang berwarna jingga dan burung burung berterbangan serta angin yang berhembus dengan pelan.
Dia terduduk di sebuah bangku yang ada di taman.
Berambut putih pendek,memiliki sebuah gambar di tengkuknya . Dia mengenakan kaos hitam berlengan panjang dan celana training longgar serta sendal jepit yang melindungi kakinya dari kasarnya kerikil."Kau di mana? Aku akan melihat keadaanmu...Manjiro." terdengar sahutan yang berasal dari ponsel orang yang sedang duduk di taman itu.
"Chifuyu,aku baik-baik saja..kau tidak perlu khawatir.....sebentar lagi pasti akan sembuh." ucap manjiro yang baru saja mengeluarkan kepulan asap dari mulutnya,diantara jarinya terselip sebantang rokok yang menyala..
Pandangannya hampa,kantung mata yang sangat tebal selalu setia tampil di bawah matanya yang gelap,lalu anak anak rambut putih nya yang mengikuti tiupan angin.Sudah hampir dua minggu selepas Kejadian Draken yang hampir saja membunuh Manjiro.
Sudah hampir dua minggu pula Manjiro tidak datang ke kampus.
Sebenarnya dia sudah sembuh,dia sudah bisa beraktifitas seperti biasa.
Tapi entah kenapa,dia tidak ingin memasuki kampus lagi.
Entahlah,mengingat kejadian Draken yang hampir menyentuh seluruh tubuhnya membuat Manjiro tidak bisa berfikir dengan baik."Manjiro...
Apa kau tidak merindukan ku?
Terlalu banyak hal yang ingin ku ceritakan." ucap chifuyu yang berada di seberang telefon,suaranya sedikit pelan dan terdengar rasa sedih disana.Selama hampir dua minggu manjiro tidak masuk,banyak hal yang terjadi.
"Kau tahu,aku sudah mulai mempersiapkan penampilanku untuk Pentas Seni bulan depan...
Dan ku dengar juga,Para investor dan Kepala Direktur serta para staf yang mengelola kampus tokyo akan datang.
Jadi aku harus menampilkan yang terbaik,aku juga akan menyatakan perasaanku pada kazutora saat itu.." chifuyu berbicara panjang lebar,menampilkan senyum yang tak bisa di lihat manjiro."Chifuyuuu...
Semoga berhasil.." balas manjiro yang membuang asal sisa rokok yang hampir habis. Berbicara tanpa ekspresi."Eumh..terimakasih manjiro.
Kau selalu mendukungku.
Makanya kau harus cepat sembuh dan kembali ke kampus,aku kesepian tanpamu." yah mulai lah chifuyu kumat."Kau itu benar-benar idiot." balas manjiro dan berdiri dari duduknya berjalan kesebuah arah tepatnya ke sebuah lampu taman yang berdiri di pinggiran lapangan taman.
Di dekat tiang itu ada seseorang yang sedang berjongkok sedang mengelus elus seekor kucing.Kini manjiro sudah berdiri tepat di belakang orang yang larut dengan aktifitasnya itu.
"Baiklah,aku akan mematikan sambungannya yah,semoga cepat sembuh sayang..." apa yang terdengar di ponsel manjiro persisi sekali dengan apa yang dikatakan orang yang bermain dengan seekor kucing itu.
" berbalik..
Lihat kebelakang." manjiro menatap punggung chifuyu.
Dan orang yang disuruh pun berbalik dan melihat kebelakang."Ehh?? Kau??...
Siapa???" masih dalam posisi jongkok dan wajah yang menoleh kebelakang,chifuyu melongo melihat seseorang yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd
Romance"Menjadi diriku sendiri adalah hal terburuk,itulah alasan kenapa aku menjadi orang lain." -Mikey "dirimu yang seperti ini ataupun dirimu yang lain,aku...aku ingin menjagamu."-Draken " setiap melihatmu,aku membenci diriku.kau mengingatkan ku denganny...