BAB 63 KEYAKINAN ARRA

983 116 12
                                    

Lanjut lagi kuy....

Jangan lupa vote dan follow sebelum lanjut bacanya...

Yuk bisa yuk...

Mari kita lanjutkan.....













Makan siang hampir tiba tapi lisa dan jennie masih saja tertidur nyaman sambil saling berpelukan satu sama lainnya.
Mereka seolah sedang melepas rindu karena tidak saling bertemu satu sama lain kemarin.


Arra yang sudah selesai melukis di ruang lukisnya mulai menghampiri jennie dan lisa di kamar mareka.

"Daddy, mommy. Waktunya kita makan siang, arra tunggu di meja makan ya" teriak arra dari luar pintu kamar jennie dan lisa

Jennie dan lisa masih saja nyaman tidur dan tidak menjawab perkataan arra tadi.
Arra yang tidak mendapatkan jawaban mulai mengetuk pintu kamar lisa dan jennie dengan kencang agar lisa dan juga jennie membuka pintu kamar mereka.

"Daddy, mommy. Waktunya makan siang" teriak arra dengan suara lebih kencang

Lisa akhirnya terbangun dan mulai berjalan perlahan untuk membuka pintu kamarnya. Setelah pintu terbuka arra terkejut melihat lisa tidak memakai bajunya dengan luka di pundaknya.

"Daddy kenapa, siapa yang menyakiti daddy?" Tanya arra yang terkejut melihat luka lisa

"Daddy jatuh kemarin saat menuju bandara" jawab lisa

"Jangan bohong daddy, ini bukan luka jatuh. Jujur sama arra daddy" tegas arra

"Arra, dengarkan daddy. Ini hanya luka kecil besok juga sudah di buka perbannya" jelas lisa

"Daddy bohong, arra bisa liat itu. Itu luka akibat daddy di tembak oleh orang bertopeng kan. Daddy jangan bohongi arra, arra tau daddy yang jujur atau sedang berbohong" balas arra

Lisa hanya diam begitu anaknya menyebut lisa di tembak pria bertopeng dan semua yang di bilang arra memang benar adanya.

"Kenapa daddy diam, jujur sama arra dan juga mommy" ucap jennie yang berdori tepat di belakang lisa

"Dokter pribadi daddy sudah menjelaskan mommy, ini hanya luka jatuh saja. Besok juga sudah di buka perbannya" jelas lisa

"Buka sekarang perbannya daddy, arra dan mommy mau liat kalau benar itu hanya luka jatuh" tegas arra

"Sayang, dokter bilang lusa baru bisa di buka perbannya. Kita harus ikut apa kata dokter kan" jawab lisa

"Jujur daddy, arra tidak mau makan sama daddy atau peluk daddy. Arra tau daddy sedang berbohong dan daddy sedang menyembunyikan sesuatu dari arra dan juga mommy. Daddy jujur sekarang" balas arra

"Daddy, mommy dan arra tidak akan marah kepada daddy jika daddy jujur kita bisa lebih waspada dan akan makin banyak yang menjaga daddy nantinya" jelas jennie

"Daddy baik-baik saja mommy, tidak ada yang daddy sembunyikan dari mommy dan juga arra" jawab lisa

Arra langsung pergi dan masuk ke dalam kamarnya. Jennie yang melihatnya langsung mengikuti arra yang berlari masuk ke dalam kamarnya.

"Sayang, jangan menangis" ucap jennie yang melihat arra mulai menangis di atas kasurnya

"Kenapa daddy bohong mommy, arra takut nantinya orang bertopeng itu menyakiti daddy lagi" jawab arra

''Sayang, daddy sudah berkata jujur dan dokter pun sudah menjelaskan ke mommy tentang keadaan daddy" jelas jennie

"Dokter itu bohong mommy, mommy liat mata daddy. Daddy sedang bohong, daddy kalau sedang bohong tidak berani menatap mata arra" jelas arra

Dominasi seorang LISA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang