05. Dunia yang kejam

41 9 4
                                    

Di suatu tempat, tepatnya di sebuah gorong-gorong yang gelap, tiga sosok terlihat sedang duduk beristirahat. Satu dari mereka terlihat sedang menandai peta, sementara dua lainnya sedang memperhatikan pria berambut hitam itu dengan seksama.

"Jika kita melalui jalanan ini, kemungkinan besar akan ada pemblokiran jalan."

Pria itu kemudian mulai menjelaskan jika jarak antara mereka dan lapas bisa dibilang masih agak dekat. Para penjaga seharusnya sudah menyadari bahwa ketiganya menghilang dan kemungkinan juga sudah mengeluarkan perintah untuk pencarian.

"Mereka kemungkinan sudah menyiapkan parameter sejauh beberapa kilometer, pos penjagaan terketat pastinya akan berada tak jauh dari lapas, yang berarti ...." Reyhan mulai menandai beberapa area pada peta, membuat kedua pria di hadapannya mengerutkan alis.

"Jika yang kau katakan ini benar maka, kita harus bergegas Joko." ucap Samir sambil menghela nafas, dia segera menatap ke arah pria bertato di sampingnya yang hanya bisa tersenyum masam menanggapi hal itu.

Ya, salah satu area yang ditandai oleh Reyhan adalah desa tempat dimana kekasih pria bertato yang ternyata bernama Joko itu tinggal.

"Perkiraan mu, berapa lama para polisi sampai ke sana?" Joko menatap Reyhan dengan tatapan serius.

Reyhan di sisi lain terlihat mengelus dagu sejenak sebelum akhirnya membuat beberapa perhitungan.

"Karena jarak yang tidak begitu jauh, ditambah jumlah desa yang ada di sekeliling lapas ..., jika mereka tidak memiliki terlalu banyak personil, seharusnya akan membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam."

Mendengar hal itu, Joko terlihat mengangguk pelan. Sebelumnya dia begitu meremehkan pria ini, dan bertanya-tanya mengapa Samir membiarkannya untuk ikut, dia berpikir bahwa keberadaan Reyhan hanya akan mengganggu rencana mereka untuk kabur.

Namun sekarang berbeda, dia telah melihat bagaimana kemampuan bertarung serta analisa yang dimiliki oleh pria berambut hitam itu. Meskipun usianya relatif lebih muda darinya, namun sepertinya dia memiliki beberapa pengalaman dan kemampuan yang tidak bisa dia pahami.

'Apakah dia memang seorang kriminal sebelumnya?' pikir pria bertato itu sambil melamun. Pengalaman hanya bisa didapatkan dari melalui suatu hal. Dan jelas, Reyhan mendapatkan pengalamannya melalui berbagai macam hal yang tidak dapat dibayangkan olehnya.

***

"Hoammm ...," kini ketiganya sudah berada di dalam sebuah rumah, dua diantaranya sedang duduk sambil minum teh dan menunggu dua orang kekasih yang saat ini sedang melepas rindu selama bertahun-tahun.

"Ah ..., Masa muda, sungguh masa yang indah ...." Samir terlihat menggeleng pelan.

Mereka saat ini sudah berada di rumah kekasih Joko, namanya adalah Wulan, dia dulunya merupakan seorang anak konglomerat yang akan dijodohkan dengan seorang anak konglomerat lainnya.

Dia yang begitu mencintai Joko akhirnya memilih untuk kawin lari, namun ditemukan sebelum mereka dapat melakukannya, sehingga dengan uang yang orang tua Wulan miliki, dia memenjarakan Joko hingga ke Lapas yang memenjarakan para penjahat kelas kakap.

Dia awalnya begitu tersiksa, tanpa satupun pengalaman bela diri maupun pertempuran, dia menjadi sasaran empuk di lapas tersebut.

Untungnya, Samir datang menyelamatkannya dan kemudian melatihnya sehingga tidak ada lagi satupun penjahat yang berani untuk mengusiknya.

Dia pun kemudian ikut dalam rencana pelarian Samir, berharap dia dapat menemui Wulan kembali.

Wulan disisi lain memilih untuk kabur dari rumah, dia akhirnya bekerja di sebuah kafetaria desa terpencil, tempat dimana dirinya dan Joko dulunya berjanji akan hidup bersama. Dia terus menanti selama bertahun-tahun, hingga akhirnya sekarang, penantiannya telah berakhir.

Alteia Land : The Bird CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang