04. Jail break

72 9 13
                                    

Malam yang sunyi, hanya diisi suara jangkrik. Terlihat sekelebat bayangan yang bergerak cepat dari satu tempat menuju tempat lainnya, menghindari area bercahaya.

"Kalian sepertinya sudah mempersiapkan ini dengan begitu matang." Reyhan mulai menatap dua orang dihadapannya dengan takjub.

Penjara Nusa Kambangan yang dikenal sebagai penjara tak tertembus dari timur itu, kini berhasil mereka lewati.

"Huh! Apa kau yakin akan membawanya Kak Sam? dia tidak akan membawa masalah pada kita kan?" Pria bertato mulai memandang ke arah pria kekar di samping yang ternyata hanya tersenyum tipis menanggapi hal itu.

Samir Nasri, seorang pria paruh baya yang telah menjadi tahanan dalam Nusa Kambangan dan di vonis hukuman seumur hidup.

Sebelumnya dia adalah seorang bodyguard yang bekerja di bawah seorang juragan kaya raya. Pada suatu waktu dia ditugaskan untuk menjaga pengiriman suatu barang dan menjalankan tugasnya dengan begitu baik.

Namun sayangnya, dia ditipu. Barang yang dia bawa sebenarnya berisi obat-obatan terlarang, yang menyebabkan dia dan seluruh bawahannya di tangkap oleh polisi.

Dia pun akhirnya di jebloskan ke dalam bui tahanan dan sama sekali tak tahu apa yang terjadi dengan istri dan anaknya.

Hingga pada suatu ketika, salah satu bawahannya yang tidak ikut dalam misi itu datang ke penjara dan memberinya info tak terduga.

Istrinya sendiri, telah di perkosa oleh sang juragan sebelum kemudian membunuhnya, menyisakan sang anak yang kini hidup sendirian tanpa tempat tinggal.

Marah karena hal itu, dia melakukan jailbreak, sebelum kemudian pergi dan membantai seluruh orang yang ada di rumah sang juragan.

Dengan dugaan kasus pembantaian dan penjualan obat-obatan terlarang, dia kemudian di bawa ke Nusa Kambangan, tempat dimana para penjahat kelas kakap di tahan. Penjara itu memiliki sistem keamanan yang sangat tinggi, serta aturan yang sangat ketat, sehingga dia sama sekali tak pernah menemui putrinya semenjak kejadian itu.

"Hah ..., entah bagaimana keadaannya sekarang." pikir Samir sambil menghela nafas.

Memang sebelum dia ditahan, dia sempat meminta bantuan kepada seseorang yang bisa dia percayai untuk merawat anaknya. Namun meskipun begitu, nalurinya sebagai seorang ayah entah mengapa merasa resah setiap hari. Hal itupun membuatnya segera menyusun rencana untuk kabur dan menemui anaknya selama belasan tahun terakhir ini. Dia tentu saja tahu resiko akan hal yang dilakukannya ini namun, dia tidak bisa berhenti merasa resah sebelum memastikan bahwa putrinya baik-baik saja.

"Huh? Hei! Kali-"

Seorang penjaga yang sedang bertugas melihat ketiganya dan berniat untuk berteriak, guna memperingatkan penjaga lain.

Sayangnya sebelum dia sempat untuk melakukan hal itu, Reyhan bergerak cepat. Dia bagaikan bayangan yang tiba-tiba muncul di belakang dan segera memukul tengkuknya, membuat penjaga sipir itu kehilangan kesadaran.

Pria kekar segera memandang ke arah pria bertato yang hanya bisa menganga melihat hal itu.

Membawa masalah? dia adalah jaminan bagi mereka dalam keberhasilan rencana ini.

Samir hanya memandang pria berambut hitam itu sambil menggeleng pelan. Seseorang yang terlibat dalam kasus pembantaian seperti dirinya hanya memiliki dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama dia adalah psikopat sadis yang memang senang untuk membunuh. Adapun kemungkinan kedua, dia dijebak sama seperti dirinya.

Manapun yang menjadi satu dari dua kemungkinan itu, akan tetap membuktikan jika dia memiliki kemampuan bertarung di atas rata-rata, sehingga Samir berniat untuk merekrutnya dalam rencananya untuk melarikan diri.

Alteia Land : The Bird CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang