Selamat membaca.
"Gua nganterin si Lala dulu."
Mingyu berdecih, wajahnya asem seketika.
Mood nya jelek.
Seperti wajah June kalau tidak sempat beli sate, saat jam istirahat.
"Gii ngintirin si lili Dili."
Jaehyun otomatis menoleh, menatap Mingyu bingung, ada apa nih? Aroma aromanya ada yang panas.
"Kenapa sayang?"
"Kinipi siying?"
"Loh, kok ngejek?"
Mingyu semakin merengut. Kan harusnya dia yang pulang sama Jaehyun!! Bukan si Lala. Tapi salah Mingyu juga sih.
Jadi, Jaehyun ada tugas kelompok di cafe, dan si semok Mingyu ngotot ikut, sampai ngancem mau gulung gulung di lantai kelas, kalau tidak di ajak.
Alhasil, Jaehyun pasrah dan mengiyakan.
Lalu, saat kerja kelompok sudah selesai, ternyata teman mereka si Eunha, tidak dapat tumpangan dan tidak ada yang jemput. Jaehyun dengan baik hati menawari gadis cantik itu.
Mana pakai acara ketawa ketawi, Mingyu kan panas, mungkin AC Toshiba tidak kuat memadamkan api di dalam tubuh Mingyu.
"Yang, gua udah bilang loh dari awal. Jangan rewel, siapa yang tadi maksa ikut hm?"
"Siapa coba? Angkat tangan."
Mingyu merengut, lalu mengangkat tangan kanannya, kepalanya tampak menunduk lucu. Jaehyun gemas sekali. Hingga akhirnya menepuk kecil kepala sang pacar.
"Gemes banget sih, sayangkuuu~"
Jaehyun menguyel nguyel pipi pacarnya.
GEMES BANGET, PLIS!
"Sultan, swakittt," Mingyu berujar dengan susah, karenya pipinya yang di tekan seenaknya sendiri.
Kan sakit!
"Sakit? Mana yang sakit sayang? Coba liat!"
Mingyu tampak menunjuk pipi kanannya, lalu Jaehyun dengan kilat mengecup pipi tembam itu. Sesekali di gesekkan dengan hidungnya.
:(
"Sultan? Jadi nganter ga? Ini udah mendung."
Jaehyun dan Mingyu yang tengah gemas gemasan itu langsung menghentikan aksinya. Berdehem kecil, Jaehyun lalu berdiri, sedikit menepuk pelan pipi Mingyu sebagai salam pamitan, lalu berjalan keluar bersama Eunha.
Baiklah, Mingyu sendirian saat ini.
Persis orang jomblo.
"Aku harus ngapain yah-"
"Permisi mas?"
Mingyu menoleh, lalu tersenyum manis. "Iya kenapa?" sang pemuda yang mengajak Mingyu berbicara itu tertawa canggung. "Boleh duduk disini gak? Kayaknya mas nya sendirian." Mingyu sih ngangguk ngangguk saja, soalnya lumayan, dapet temen.
"Dari SMA mana mas?" sang pemuda berambut hitam legam itu tampak menatap lembut Mingyu, sialan, Mingyu salting.
Astaga, ini kenapa pemuda di depannya tampan sekali heh?
Mingyu kan jadi cenat cenut.
"Oh itu SMA deketnya perum indah permai."
"Ohh, nama saya Aldi, dari SMAK Deket stasiun." Leedo, murid SMAK itu tampak tersenyum manis, menjulurkan tangannya pada Mingyu, hendak bersalaman. Mingyu tentu saja membalas.
Gila coy, tangannya kekar banget.
Anget lagi.
"A-aku Saka."
"Haha, lucu banget kamu, mukanya merah. Jadi pengen unyel unyel," kata Leedo dengan kekehan kecil.
Mingyu semakin malu, lalu menepuk kecil bahu Leedo. Keduanya mengobrol satu sama lain, bahkan sampai mutualan di Instragram, yah gimana yah, Leedo asik, Mingyu jadi suka kan mengobrol bersama pemuda itu.
Semuanya berjalan lancar, sebelum ada satu dehema yang membuat acara mengobrol itu berhenti.
"Ekhem, ngapain sayang?"
"Oh halo Sultan, ini lagi ngobrol sama Aldi."
Jaehyun memasang wajah super galak dan songong, lalu menarik tangan kiri Mingyu, hingga sang kekasih berdiri dari duduknya. "Anak mana dia?" tanya Jaehyun judes.
"Saya anak SMAK mas."
"Oke."
"Ayo pulang."
Mingyu mengangguk, lalu berdadah ke arah Leedo, "Aku duluan yah, Aldi."
Waduh, seperti nya si imut itu membangunkan maung dalam tubuh Jaehyun.
Fyi. nanti chapter depan kita buat dua sejoli itu gelud dikit ahaha. Anw book ini akan tamat di chapter 15 yah, karena ini memang dari awal hanya berisi cerita pendek. Dahh♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?
Kısa HikayeMingyu punya penggemar rahasia. Cowok, gapapa katanya. Tapi pas tau penggemar rahasianya itu Jaehyun, Kaget lah.