"Coba duduk dibawah,"
"Ga mauuu, dingin, Sultan,"
Mingyu merengek, membuat Jaehyun merasa kesal sendiri. Hadeh, ingin merasakan sepongan saja sesusah ini ya.
"Gak dingin sayang, kan ada karpet, coba duduk dulu,"
Meski dengan raut kesal, sang pemuda manis tetap menurut, duduk nyaman di karpet berbulu berwarna putih itu. Matanya nampak beredar polos, sedang menunggu maksud dari mengemut permen besar dari kekasihnya tadi.
Melihat pemuda di depannya sudah duduk, Jaehyun menyeringai kecil, lalu mengangkat dagu Mingyu sekilas, memberi kecupan kecil pada pucuk hidungnya.
"Eumm, mau ciumm!" kembali merengek, Mingyu sukses, membuat Jaehyun semakin merasa sesak di bawah sana. Dan ya, dengan sisa sisa kesabaran yang ada di dirinya, Jaehyun menggosokkan penis yang masih berbalut celana itu, pada pipi sang kekasih.
Rona merah lantas menghiasi wajah Mingyu. Dirinya spontan menjauh, tapi lagi lagi, tengkuk belakangan di dorong sedikit kuat oleh Jaehyun.
"Keras ya, sayang?"
Ketua badminton itu jelas gelagapan, mencoba mendorong paha pemuda tampan di depannya ini.
"Sultan, ga boleh ihhh, ga boleh gosokin anunya ke muka orang,"
Mata elang milik Jaehyun sedikit menggelap, wajahnya total licik seketika. "Kata siapa?" tanya nya retoris. Mingyu menggigit bibir bawahnya, lalu tak sengaja memggerang, saat penis Jaehyun kembali menggesek wajahnya.
"Buka resletingnya, cantik,"
Tunggu,
Ini mau apaaa?
AAAAAAAAAAA
MINGYU PANIK.
MAU PULANG.
HYUNBIN JEMPUT MINGYU
AAAAAAAA
BUNDAAAA
SEND HELP
oke alay.
"Tapi ke—"
"Aku bilang buka, sayang,"
Dengan tangan yang gemetar Mingyu membuka resleting celana milik Jaehyun, dan tentu saja, penis 17cm itu menyembul keluar. Mingyu menelan ludah.
Seumur hidupnya, Mingyu tidak pernah melihat penis sebesar ini, mungkin, jika dulu, penis besar yang dirinya tau itu milik Hyunbin, karena yaaa, beberapa kali mandi bersama, itupun kepepet.
Tapi sungguhan, penis di depannya ini, benar benar besar, dan tebal. Diameter 3 centi mungkin? Oh atau lebih?
"Kenapa? Gede ya?" goda sang ketua taekwondo. Mingyu tanpa sadar mengangguk.
"Ini punya kamu, sayang,"
Dengan lembut, Jaehyun mengusap pipi Mingyu, dengan sebelah tangan mengocok penisnya sendiri. Penis jantan itu nampak berkedut, Mingyu jadi,
Ikut sange.
"Di emut ya sayangg? Mau kan?"
Oke baiklah, Jaehyun nampak seperti om om India.
"Emang boleh ngemut punya orang lain, Sultan?"
Aduh dedek, gak boleh.
"Boleh, kalau punya pacar,"
Dan ya, meski nampak ragu, Mingyu akhirnya mengangguk, meraih penis tegang itu, memasukkan nya kedalam mulut. Wajar saja, jika sang pemuda manis hanya diam, karena ia sungguh tidak faham apa yang harus di lakukan setelahnya.
Harusnya sih, di kasih tutorial dulu.
Oke.
"Di jilat, sayang. Terus di mainin bisa? Hhhhh..."
Deru nafas sang tampan mulai tak beraturan, saat kekasihnya melakukan apa yang ia suruh. Menjilat kejantanan nya, sedikit memberi hisapan. Sialan, mulut Mingyu benar benar hangat dan licin.
Yang di berikan servis mendongak, mencoba menahan diri agar tidak menghentak penisnya kedalam mulut kekasihnya.
Sebagai gantinya, Jaehyun mengusap rambut Mingyu, yang sudah lepek karena keringat. "Pinter, yang kenceng ngisepnya,"
"Eugmmm..."
Saliva menetes deras, dari sudut bibir Mingyu, hingga membuat Jaehyun mengumpat, terlalu cantik, bangsat.
"Bwahh... Hahh.. capek..."
Tersenyum menegangkan, Jaehyun lantas menggeleng, "gapapa, sayang."
Dan berakhir, pemuda tampan itu mengocok penisnya, lalu menyembur kan sperma kental itu, pada wajah Mingyu.
"Sering sering gini ya, sayang.."
"Heeumm.."
Siapapun, tolong selamatkan Mingyu.
Fyi. Meras berdosa, tapi pengen buat adegan Mingyu di ewe😗
Yay or nay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?
Short StoryMingyu punya penggemar rahasia. Cowok, gapapa katanya. Tapi pas tau penggemar rahasianya itu Jaehyun, Kaget lah.