Taeyong mengantar kedua anak nya sampai gerbang. Kedua anak nya langsung bersosialisasi dengan anak anak lain nya, membuat Taeyong senang.
Kini tatapan mata beralih kepada nya, banyak yang memuja namun banyak juga yang kesal dan iri. Tentu saja male pregnant masih di anggap tabu, Taeyong tau jelas orang orang ini membenci nya karena dia melahirkan dua anak tampan yang selalu mendapat peringkat atas
"aigo, anak nya tampan sekali tapi ibu nya ternyata lelaki"
Taeyong tak mempedulikan omongan seperti itu, toh memang kenyataan. Dia memang lelaki kan?
Hendak berbalik, pinggangnya di peluk dari belakang. Taeyong menoleh menatap siapa pelakunya, "Jaehyun, astaga aku kira orang lain"
Jaehyun tertawa, mengecup pipi Taeyong dan kembali memeluk pinggang Taeyong posesif. Mereka berjalan ke dalam mobil, Taeyong bahkan di buka kan pintu oleh Jaehyun. Mereka benar benar berlagak seperti remaja di mabuk asmara
Taeyong tertawa saat Jaehyun membuka kan pintu mobil untuk nya, duduk di dalam menunggu Jaehyun dengan tenang.
"kau mau kencan dimana?"
Taeyong tampak berfikir sebentar, "tidak perlu yang mahal mahal, makan ramyeon di pinggir jalan saja sudah menyenangkan"
Jaehyun mengusap kepala Taeyong tak lupa mengecup dahi lelaki manis itu. "baik, tapi setelah aku bekerja oke? Pekerjaan ku tidak banyak"
Taeyong mengangguk, lagi pula dia masih kenyang
)(
Taeyong dan Jaehyun duduk disini, ruang meeting. Pekerjaan Jaehyun memang sudah selesai, tapi rapat mendadak membuat nya sedikit kesal. Tidak tidak, sangat kesal
Jabatan Jaehyun sudah di naikan menjadi CEO setelah ayah Taeyong memutuskan untuk pensiun menyerahkan perusahaan nya untuk mertua nya. Menjadikan Jaehyun CEO muda yang sangat tampan.
"bagaimana ini bisa terjadi?"
Jaehyun mencampakan kertas di tangan nya ke tengah meja panjang itu. Amarah yang tidak meledak ledak semakin membuat suasana mencekam
"mencabut saham dari perusahaan kita, membuat kita rugi besar. Kalau begini siapa yang mau bertanggung jawab?"
Jaehyun menatap kepala yang menunduk satu persatu, Jaehyun memang kejam, semua orang tau itu. Namun kinerja nya tidak bisa di bilang buruk, bahkan kenaikan keuntungan lebih dari sepuluh persen karena dia yang memimpin.
"kembali lah ke ruangan kalian, biar aku yang mengurus ini semua" Jaehyun memijat dahi nya menandakan dia sangat lelah sekarang
Semua orang disana berlari cepat menjauh dari ruangan tak ingin membuat Jaehyun kembali murka.
Taeyong mengusap bahu Jaehyun menenangkan suami nya. Dia tidak paham sama sekali tentang bisnis, tentu saja dia tak bisa membantu apapun. Semoga saja dengan menenangkan Jaehyun cukup membantu.
"maafkan aku, aku tak seharusnya marah di depan mu" Jaehyun tak pernah sekalipun meninggikan nada nya kepada Taeyong, untuk menegur mungkin sering tapi kalau marah dan membentak tidak pernah sama sekali
"tidak masalah, kau hanya sedang lelah" Taeyong mengusap lengan Jaehyun menenangkan suami nya. Jaehyun tersenyum lembut, dia tak akan pernah memarahi istri nya karena dia tak ingin kehilangan dunia nya. Harta satu satu nya yang di milikinya, Jaehyun sangat menyayangi Taeyong.
"maafkan aku karena aku kencan kita batal" Taeyong kembali menggeleng, "tidak masalah, anak anak sudah pulang. Ayo menjemput mereka"
Jaehyun mengangguk, tapi sebelum itu menarik Taeyong ke pangkuan nya. Jaehyun mengalungkan tangan nya di pinggang Taeyong.
Tentu Taeyong paham maksud Jaehyun nya. Mengecup bibir Jaehyun, sesekali melumat bibir tebal itu. Masih sama, masih menjadi candu nya.
Tangan Jaehyun masuk ke dalam coat Taeyong mengusap perut datar Taeyong sampai ke tonjolan di dada nya. Jaehyun memainkan nya dengan jari nya bersamaan dengan Taeyong yang mengecupi leher nya.
Kedua nya lupa akan sekitar kalau sedang menikmati waktu berdua seperti ini. Taeyong melepaskan gigitan di leher Jaehyun melihat tanda kemerahan disana, mengecup kissmark nya Taeyong kembali meraup bibir tebal Jaehyun
Jaehyun tentu tak tinggal diam, menarik turun coat Taeyong membuat kain yang menutupi istri nya terjatuh. Kini di depan nya Taeyong terpampang jelas, santapan lezat menurut nya.
Jaehyun membuka jas nya memasangkan kepada Taeyong tapi mulutnya bermain di dada Taeyong. Dada yang masih berisi karena pernah melahirkan itu menjadi hal kesukaan Jaehyun sekarang.
"hnhh-jae.."
Jaehyun meremas dada Taeyong membuat Taeyong kembali melenguh panjang. Namun dobrakan di pintu membuat kedua nya terkejut sebentar
"mommy daddy!"
Pekikan nyaring terdengar dari arah pintu. Kedua anak kesayangan nya berlari masuk ke dalam ruang rapat yang besar itu.
Taeyong bergerak turun dari pangkuan Jaehyun dan berjongkok di depan anak anak nya memeluk erat kedua malaikat kecil itu
"kalian kesini dengan siapa?"
Mereka berdua menunjuk ke arah pintu dan tersenyum lebar, "samchoon" Taeyong menoleh ke arah pandang kedua anak nya dan menahan nafas tak percaya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Lee (2)
Romancehanya tentang kehidupan Jung Jaehyun dan Jung Taeyong dengan anak anak nya Jaeyong Markhyuck Nomin