Afifah Emilia gadis sederhana si maniak novel sudah 3 bulan bersekolah menjadi siswa kelas 10 di SMA pelita mulia, afifah bukan anak orang kaya dan bukan cikal bakal menjadi siswi yg populer, dari awal dia masuk sekolah hanya untuk belajar. Dia bahkan tidak seperti siswi yang lain yang sudah mengerti make up, bahkan untuk pakaian dia memilih yang nyaman dipakai.
"Ifah" teriak Nagita gadis kaya raya yg fashionable dia termasuk gadis populer seangkatannya, banyak banget yang mau jadi sahabat nagita, tapi Nagita memilih Afifah sebagai sahabat barunya di SMA pelita mulia karena Ifah satu satunya yg memandang nagita sebagai siswa biasa.
"Apa git" Dengan mata yang masih mengarah ke novel yang sedang dia baca.
"Kekantin yuk, aku laper yuk yuk" Sambil menggoyang goyangkan tangan ifah.
"Aku lagi puasa git, ajak yg lain aja"
"Hah puasa, hapal gw lo lagi ngumpulin uang beli novel kan? ngapain sih Fah beli novel mulu, plise lah yg butuh asupan itu tubuh lo bukan halu lo"
"Gimana ya klo menghalu itu enak git, tokoh tokoh di novel ini bikin dunia aku hidup terutama tokoh Emyr udah ganteng, tulus, setia, kurang apalagi git"
"Gini nih lo harus melirik yg nyata fah, kan banyak cowo di sekolah Pelita Mulia aja gak habis habis klo lu mau pacarin"
"Gak tertarik walau siapa sih ketua kapten basket yg lo banggain sorry gw gak tertarik git"
" Ka Irzan"
"Ya itu entahlah siapa namanya, dan mana mungkin ada cowok yg tertarik sama gw"
"Ya udah deh fah temenin kekantin ya ayoo terus kita makan di kelas kosong dekat gudang olahraga gimana"
"Yaudah aku temenin" Afifah dengan malasnya menerima tawaran nagita buat nemenin dia kekantin.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻Nagita pun memesan banyak makanan karena dia tau Afifah anak yg mandiri mau sekaya apapun sahabatnya dia gak pernah memanfaatkan Nagita.
Setelah itu mereka makan di kelas kosong dekat gudang olahraga, seperti biasa nagita bilang dengan alasan gak habis dan mubazir sehingga Ifah pun ikut makan makanan kantin yang dibeli Nagita.
"Fah nyanyi dong sepi amat kita berdua doang, ntar klo lu kesurupan gimana"
" Yaudah deh eh ntar aku mau bawa gitar biar bisa nyanyi disini kan jauh dari kelas yg lain"
"Punya suara bagus itu dipamerin jangan dipendam"
"Gw gak mendam, gw cuma pengen hantu hantu disini aja yg dengar"
"Eh Istighfar lu nyet, klo beneran gimana" Ucap nagita ketakutan.
Hahaha Ifah pun menyanyikan lagi "𝕥𝕒𝕝𝕜𝕚𝕟𝕘 𝕥𝕠 𝕥𝕙𝕖 𝕞𝕠𝕠𝕟" Bruno mars.
Suara Ifah yang merdu dan bikin candu siapapun yg mendengar.
"Eh gila suara siapa nih bagus banget" Ujar Marco dari gudang olahraga kebetulan dia mau mengambil bola basket buat latihan basket bareng temannya.
Marco adalah anak kelas 11 A Ips. "Datang suaranya dari kelas sebelah apa jangan jangan".
Marco yang penasaran pun ke kelas sebelah utk memastikan apakah itu suara hantu atau bukan. Dia pun membuka pintu pelan pelan sehingga Afifah dan Nagita terkejut.
" Eh kak Marco ada apa kak" Kata Nagita semeringah jangan ditanya deh Nagita emang hapal nama-nama pemain basket disekolahnya.
" Eh iya, kalian siapa terus tadi yg nyanyi siapa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Afifah (A miracle in 10 days)
Teen Fiction"Aku sayang Afifah" ucap Yesaya dengan wajah dingin dan datar. "Ngak bisa dia udah tanda tangan kontrak jadi pacar aku 10 hari, iyakan fah" menatap Ifah sambil memainkan alisnya & memamerkan dimplenya. Baru saja menginjakkan kakinya ke dunia SMA...