chapture 6 : siapa yg disalahkan?

49 10 4
                                    

Pagi itu Ifah memutuskan untuk tidak sekolah, Irzan dan Nagita menghormati keputusannya, dan pamit kepada orang tua Afifah untuk berangkat sekolah.

Setelah mengantar Nagita dan mengambil motornya, dia cepat-cepat pulang kerumah dan berangkat sekolah, untungnya bibi Nilam (salah satu pembantu senior Irzan) sudah menyiapkan segala keperluan sekolah Irzan, ya tetap bisa dipastikan Irzan terlambat sekolahsekolah.

Untuk pengalaman pertamanya, dia tau dia akan mendapat hukuman dari pak Yusman. Dia bukan guru bk, guru bk adalah ibu Lidya tapi tetap aja pak Yusman sebagai guru piket hari ini pasti akan menghukumnya menghormati tiang bendera atau lari lari di lapangan ibarat latihan tawaf di Baitullah.

Sebenarnya pikiran Irzan juga sedang kacau jadi entahlah dia lebih suka dihukum daripada harus mengikuti pelajaran yang ngak bakalan dia pahami.
______________________________________
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

LBI

Yesaya berangkat dengan tidak penuh semangat seperti biasanya, wajahnya pun menunjukkan kebencian yang dalam pada anggota basketnya yg menghianatinya, perasaan kacau yg tidak bisa dijelaskan rasanya dia ingin menghajar semua orang yg dilewatinya.

Begitu pun para siswa yg melihat Yesaya merasakan bahwa cowok es itu sudah tidak sedingin itu. Malah menakutkan seperti malaikat maut yang siap mencabut nyawa.

Sampai disekolah pun Yesaya langsung ke ruang BK, Yesaya memang tidak populer di kalangan para siswa tapi Yesaya populer diantara para guru anak yg paling rajin, pintar.

Bahkan nilainya diatas rata rata yg pernah didapatkan siswa pintar disekolahnya, disiplin yg tinggi, kapten basket, tidak terlambat bayar spp, rajin ibadahnya sering sholat dhuha disekolahnya, penurut dengan perintah para guru dia tidak pernah menjawab dan bikin kenakalan seperti yg dilakukan hampir seluruh anak anak disekolahnya, anteng aja anaknya, dan pokoknya sempurna deh seandainya Yesaya bukan seorang siswa mungkin para guru disekolahnya sudah ingin menjadikan calon mantu.

" Ada apa Yesa" Tanya pak Andaru, guru BK yg terkenal galak namun sebenarnya beliau sangat baik.

" Saya ingin melaporkan kejahatan yg dilakukan siswa kita terhadap siswi sekolah lain pak" Jawab Yesaya mantap dengan muka tegas menahan air mata yg mulai berasa hangat diujung matanya.

" Hah siapa Yes"

" Julian dan semua anak tim basket kelas 11 pak"

" Apa yg mereka lakukan"

Yesaya pun menceritakan kejadian malam tadi kepada pak Andaru, pak Andaru mendengarkan cerita Yesaya yang sangat sempurna seperti tanpa cacat apa yg telah Julian the gank lakukan kepada Afifah murid pelita mulia yg sangat Yesaya cintai menurut pandangan beliau.

Yesaya memang pengingat yang baik dan detail, terlihat sekali kejujuran dalam cerita Yesaya.

" Yesa apakah kamu punya bukti apa yg dilakukan Julian dan lain lain, atau kamu bisa mendatangkan si korban ke hadapan saya" Jawab pak Andaru bijak agar tidak langsung memihak kepada Yesaya.

" Bapak bisa panggil Julian dan kawan-kawan pak, untuk bukti dan korban saya tidak yakin apakah saya bisa membawanya kesini" Yesa pun menundukkan wajahnya yg memerah menahan marah bahkan pak Andaru pun melihat hujan yang ada dipipi Yesa mengalir pelan.

Pak andaru yakin yesa tidak berbohong tapi tanpa bukti dia tidak bisa menentukan hukuman kepada seseorang.

" Baik saya akan panggil Julian dan yg lain untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka, kamu silahkan kembali ke kelas Yesa"

Yesa pun kembali kekelas 11 A (Cambridge International AS & A Level), Yesa memilih kelas ini karena sekolah Yesaya berkurikulum Cambridge advanced.

Afifah (A miracle in 10 days) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang