Afifah seharusnya sudah berganti baju dengan seragam, tapi entah kenapa dia ingin lebih lama memakai baju Irzan. Saat membuka pintu kamar ternyata Irzan lengkap dengan seragam mau ikut sarapan dirumah Ifah.
Ifah terkejut rasanya mau balik lagi kedalam kamar mengganti baju tapi keburu kepergok mata Irzan yg sudah menatapnya dengan senyum lebar 𝘥𝘪𝘮𝘱𝘭𝘦𝘯𝘺𝘢 membuat Irzan semakin manis.
Ifah pun menarik kursi disebelah Irzan dengan sedikit menunduk dengan wajah bete, dan Irzan tetap memandang Ifah dengan senyum jahilnya sampai gigi putih Irzan sedikit terlihat.
" Ifah tuh Irzan udah siap sekolah kamu masih pakai baju rumah, Udah mandi ngak " Tanya mama Ifah yg heran anaknya pakai kaos bukan seragam.
" Udah " Sahut Ifah menunduk.
Mama Ifah sadar perubahan anaknya yg biasanya percaya diri dan jutek dan mimik wajah Irzan yang semakin tersenyum lebar, mama Ifah yg pernah muda tau banget apa yang mereka rahasiakan. "Kaos baru ya koq mama gak pernah liat" Goda mama Ifah ke anaknya.
" Ish apaan sih mah, baju lama nih, bekas, bau, bikin gatel" Sahut Ifah dengan muka jutek.
" Ya udah nanti mama buang deh" Sahut mama Ifah.
" Eh jangan" Sambil menatap Irzan "bisa koq ma dijadiin lap ni baju" Lanjut Ifah.
Irzan pun berbisik "yakiiin, nanti ngak berasa dipeluk loh". Ifah memukul halus pundak Irzan.
" Yaudah deh" Mama Ifah tau itu baju Irzan, Ifah hanya gengsi aja. Irzan sudah mengode dengan matanya bahwa itu adalah bajunya.
" Habis sarapan langsung siap siap ya kasian Irzan nungguinnya"
Ifah pun mengangguk menurut perintah mamanya. Sesekali Ifah memandang wajah Irzan yg sangat cerah karena dia berhasil memergoki Ifah memakai bajunya.
Mereka pun pamitan berangkat sekolah. Ifah dan Irzan saling diam. Sesekali Irzan melihat muka ifah yg menunduk malu ya wajar sih Ifah yg gengsinya tinggi kepergok gitu ya jadi jaim.
Irzan menggandeng tangan Ifah. Ifah pun melihat kearah Irzan dan membalas gandengan tangan Irzan.
Sampai ditempat parkiran motor. Irzan melihat muka Ifah dengan senyum manisnya Ifah pun membalas dengan muka juteknya walau memerah karena rasa malu dan deg degan di dekat Irzan.
" Nanti jangan kangen ya, sementara gak ada lagi yg nemenin dibalkon"
" Siapa juga yg kangen, ada kak Yesa tinggal telpon dia untuk ke apartement beres deh" Jawab Ifah dengan mimik ngeledek Irzan.
"Yesa Yesa Yesa, bisa gak sih jangan ngomongin cowok lain didepan aku" Irzan Menatap Ifah dalam.
" Sayangnya Irzan aku denger sekarang mah ngak jaman nembak menembak menyatakan cinta jadi kita langsung aja yah pacaran jadi jangan manggil ka Irzan Irzan lagi, panggil sayang gitu klo berdua atau beb" Kata Irzan sambil meangkat alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afifah (A miracle in 10 days)
Fiksi Remaja"Aku sayang Afifah" ucap Yesaya dengan wajah dingin dan datar. "Ngak bisa dia udah tanda tangan kontrak jadi pacar aku 10 hari, iyakan fah" menatap Ifah sambil memainkan alisnya & memamerkan dimplenya. Baru saja menginjakkan kakinya ke dunia SMA...