Rasanya udah lama Afifah tidak memainkan Laptopnya, ia ingin suasana baru disore minggu, dengan memakai sweater rajut coklat gede dan celana tidur yg sepadan dengan atasan yg dia kenakan, Ifah menuju taman apartement di lantai 24.
Afifah pun berdiri di pinggir balkon taman melihat pemandangan kota Jakarta yg ramai dari apartementnya.
Mata Afifah seperti sensor dia menangkap sinyal seseorang yg berdiri di sudut lain yg dia kenal, sambil tersenyum berjalan menghapiri sosok yang familiar.
" Kak Yesa " Yesaya pun berbalik.
" Afifah "
" Ngapain Ka "
" Mau keliling apartement melihat fasilitas disini "
" Oh, aku kesini mau ngetik di laptop ka Yes, ka Yesa mau ku temanin keliling " Afifah tau kak Yesaya jarang bertanya balik, lebih baik dia yang bilang langsung.
" Ngak usah "
Afifah mengangguk dan berjalan ke bangku kosong dengan atap yg ditumbuhi tanaman anggur hijau. Ifah pun memetik buahnya " Asem " Ucap Ifah yg tidak tahan dengan rasanya. Yesaya pun menarik kursi sebelah Afifah.
Afifah pun mengetik novel karangannya yang tertunda hampir aja segala idenya tenggelam dan menghilang. Sesekali Yesaya melirik Afifah.
" Kak nanti malam mau ngak keatap gedung, ada taman kecil ala ala drakor gitu, mau kesana ngak "
Yesaya meangguk setuju. Dalam pikiran Yesaya drakor itu cerita cerita vampir yg sering dia liat tapi tidak ada taman diatap gedung. (Itu Draculla yesayang 😌).
" Kak yesa ngomong dong klo ngangguk doang Ifah ngak paham "
" Ok Fah "
" Habis isya, Habis makan malam gimana " Tanya Afifah yang mendapat anggukan Yesaya.
" Kak Yes " Tatap tajam Ifah.
" Ah iya iya Fah "
" Bener-bener manusia Es Batu, Kapan cairnya sih " omel Afifah, yang disambut tawa oleh Yesaya.
______________________________________Sore itu juga Irzan selesai mandi, dari bangun tidurnya, dia pun ingin bertemu Afifah, Irzan berusaha menelpon kontak Sayangnya irzan yang tidak mendapat respon sama sekali.
Irzan pun mendatangi unit Apartement khawatir Afifah sakit akibat hujan deras malam tadi.
" Afifah " Teriak Irzan sambil memencet bel.
" Eh Irzan ada apa " Tanya tante Lia.
" Ada Ifah tante "
" Dia tadi izin keluar sambil membawa laptopnya, mungkin ke taman "
Irzan pun mengarahkan matanya kebelakang dan kembali menantap wajah camernya." Sama Yesa, Tan "
" Ngak sih, ya udah kamu cari aja ditaman nak "
" Kalau boleh tau taman yang mana Tante kan di sini ada 3 taman "
" Kalau kamu ada perlu penting cari aja di ketiga tempat tersebut "
" Ifah bawa hp Tante "
" Ngak kayaknya dia cuman bawa laptop aja "
" Iya tante, Assalamu'alaikum " Pamit Irzan.
" Waalaikum salam "
Irzan pun kearah apartement Yesaya, Lia mengintip dari pintu, dia tertawa melihat Irzan cemburu.
" Yesaya " Teriak Irzan sambil memencet bel sesekali dia pun mengetuk pintu Yesa namun tidak ada jawaban.
Irzan berusaha menelpon rivalnya itu namun sayup sayup Irzan mendengar suara ponsel dari apartement Yesa.
![](https://img.wattpad.com/cover/287742350-288-k747135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Afifah (A miracle in 10 days)
Teen Fiction"Aku sayang Afifah" ucap Yesaya dengan wajah dingin dan datar. "Ngak bisa dia udah tanda tangan kontrak jadi pacar aku 10 hari, iyakan fah" menatap Ifah sambil memainkan alisnya & memamerkan dimplenya. Baru saja menginjakkan kakinya ke dunia SMA...