15. Approccio

34 5 0
                                    

Paginya setelah sarapan terenak ala hotel bintang lima tertata rapi di dapur Apartement Afifah masakan chef kebanggan mereka Yesaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paginya setelah sarapan terenak ala hotel bintang lima tertata rapi di dapur Apartement Afifah masakan chef kebanggan mereka Yesaya. Merekapun makan dengan lahap. Setelah itu ketiga murid Pelita Mulia ini pamit berangkat sekolah.

Yesaya pun melangkah duluan, karena dia udah hapal Irzan Ifah akan berangkat bareng.

" Kak Yesa boleh nebeng " Tanya Afifah.

" Boleh, lo Zan mau sekalian " Yesaya menatap Irzan.

Irzan pun meraih tangan Ifah " Please jangan bikin aku patah hati ".

Afifah dan Irzan saling bertatapan, Ifah mau banget berangkat dengan Irzan tapi pergosipan yang anak-anak buat Ifah bikin Ifah tidak tenang. Dari peletlah, kecentilan, Irzan cuma manfaatin Ifah dll. Walau tidak mau peduli tetap aja semua itu tersampaikan dengan baik dan jelas ke telinga Ifah.

Tatapan mereka menyadarkan Yesaya bahwa tidak ada kesempatan dalam diri Yesa ada diantara mereka. " Fah berangkat aja sama Irzan, aku duluan ya " Sahut Yesaya dengan senyum. Yesaya pun melangkah maju dan berhenti Melihat ke belakang.

" Fah, jangan takut dengan omongan orang lain mereka sebatas berbicara aja, tanpa kontribusi apapun dalam hidup kamu, aku udah menjalani hidup 17 tahun, aku hidup dengan fitnah yang ku abaikan, fighting " Afifah pun tersenyum kearah Yesaya.

Dari kecil Yesaya menerima banyak hal dari omongan orang, sejak kecil ayahnya tidak mau terlalu dekat dengan Yesaya karena wajah Yesaya yang mirip ibunya belum lagi dari orang orang yang sekitar bilang Yesaya anak pembawa sial. Sedari dulu juga Yesaya pendiam membuatnya dijauhi anak anak temen sekolahnya mau di Negara Monaco dan juga Indonesia.

" Iya aku berangkat dengan kak Irzan " Kali ini Ifah yg duluan menggandeng lengan tangan Irzan. Irzan pun merubah wajahnya semeringah tersenyum manis dengan lesung pipi yang menggoda seakan sombong dengan semesta bahwa dia berhasil membawa tuan putri cantik kesekolah.

...........
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Yesaya masuk kedalam mobilnya, hati Yesaya sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Setiap ingat Afifah, rasanya ada rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan, melepaskan secara perlahan, seseorang yang berhasil menjadi rumah bagi Yesaya sangat berat. Yesaya menarik nafas panjang dan melepaskannya.

" Yesaya kuat Yes demi Afifah, mata yg penuh cinta itu hanya untuk Irzan, disini tugas lo cuma buat jaga Afifah sampai Afifah jadi milik Irzan se-pe-nuhnya " Rasanya dadanya semakin sesak, dia berusaha menahan tangis, rasanya dia merasakan rasa ketika ayahnya ditinggalkan pergi oleh ibunya. Afifah Emilia adalah mataharinya, saat semuanya menawarkan hujan ke Yesaya sehingga hujan Yesaya semakin deras.

Afifah (A miracle in 10 days) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang