17. day 1 menjadi pacar Afifah

50 2 0
                                    

Irzan datang dengan rapi untuk makan malam, membuat Emil dan istrinya kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irzan datang dengan rapi untuk makan malam, membuat Emil dan istrinya kebingungan. Setelah makan pun Irzan meminta izin untuk menjadi pacar Ifah dan mendapat Restu dari ortu Afifah.

" Yang penting jangan kelewat batas aja selalu ingat Allah biar selalu dijalan lurus plus jangan lupa belajar, masa gara gara pacaran nilai menurun maksudnya untuk Irzan " Pesan Lia.

" Ih apaan sih ma, kayak anaknya pengaruh buruk aja " Afifah mencoba membela diri.

" Hmmm liat aja nilai besok " ujar Lia setengah berbisik

" Zan om minta jangan buru buru perkenalkan Ifah ke orang tua kamu nunggu waktu yg tepat melihat progres hubungan kalian, om ngak mau anak om dianggap hal hal aneh sama orang tua kamu, bagaimana pun orang tua kamu bukan orang sembarangan "

" Iya om, dan saya mau izin, ngajak Ifah liburan bareng, saya janji om saya akan jaga Afifah dan ngak akan ngapain atau pun menyakiti Afifah, dan om bisa lapor polisi dan lain lain klo sampai saya seperti itu"

" Om lebih memilih membunuh kamu sih " Canda Emil, " Asal kalian mengikuti aturan negara dan agama om izinin "
............................
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Ifah dan Irzan pun bersantai di balkon.

" Rasanya aneh banget deh " Keluh Afifah.

" Nanti juga bahagia " Goda Irzan memainkan alis matanya dan tersenyum mendapat pelukan Ifah.

" Terbiasa kali, Awas ya klo nyakitin aku, ya tapiiiiiiiii untungnya beban ini cuman 10 hari "

" Hati hati kalo ngomong ntar Klo sayang susah lagi move on, buaya nih "

" Idih iya deh buaya sekolah yang ngak pernah pacaran, buaya cupu " ledek Afifah sambil ketawa.

" Gw janji 10 hari kedepan adalah hari terindah yang akan kamu ceritakan ke anak anak kita, ingat ya setelah 10 hari jangan sakitin aku pokonya wajib jadiin aku pacar selamanya "

" Gimana ya " Lepas pelukan Irzan, " Tergantung kamu sih "

" Emang kamu mau aku dibunuh ayah kamu "

" Ih mulutnya, otaknya juga, boleh sih kamu pinter, sopan, berakhlak tapi mesummmm, aku ngak maulah orang yang aku cintai saling menyakiti juga " Peluk Afifah ke Irzan. Malam itu rasa Indah dan mereka ingin menghentikan Waktu agar lebih lama bersama.

" Aku balik ya but cieeelah sok Inggris banget (sambil tertawa kecil bersama), malam ini manja banget sih plak pluk ngak boleh takut di bunuh "

" Zan hati hati kalo ngomong ayah itu bercanda "

" Aku tau koq, kan lumayan jadi pengingat aku yang mesum kamu yang manja hobbynya minta peluk lama lama minta cium lagi "

" Idih Najissss " ujar Afifah menatap Irzan. (" Tapi koq perasaan aku ngak enak ya" )

Afifah (A miracle in 10 days) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang