13

58.8K 3.5K 346
                                    

hehe long time no see~~
akhirnya setelah berbulan-bulan struggle sama laptop uzur, akhirnya ganti juga yang baru 🥳🥳

happy reading!!

-

namanya lee mingyu, lima tahun lebih tua dari mark. figur wajahnya mirip sekali dengan donghyuck namun terkesan lebih tegas. matanya tak lepas memperhatikan mark yang duduk di hadapannya. kini keluarga lee tengah menyantap makan malam bersama, setelah pembicaraan serius yang disela dengan kedatangan mingyu, tuan lee mengakhirinya dengan mengajak kedua pria yang lebih muda untuk makan malam.

ibu dan donghyuck yang wajahnya sembab juga ikut bergabung, mark sempat berbisik mengatakan kalau semuanya berjalan baik-baik saja pada sang kekasih. setidaknya donghyuck akan lebih tenang.

"hyung, kenalkan ini mark, kekasihku." kata donghyuck yang menyadari arah pandangan mingyu terus tertuju pada mark. sang ayah juga tidak terlihat mau menjelaskan, jadi donghyuck memutuskan untuk mengenalkan mereka berdua.

mark tersenyum sopan, mingyu menyipitkan matanya. "ada angin apa kau membawa kekasihmu ke rumah. dan tadi sesaat ketika aku datang sepertinya kekasihmu punya pembicaraan yang serius dengan ayah."

donghyuck membasahi bibirnya yang terasa kering. masih segar diingatannya betapa kesalnya mingyu ketika sang ayah tidak memberi ijin untuk membawa hubungan sang kakak dan kekasih kakaknya ke jenjang yang lebih serius dalam waktu dekat.

"itu... mark hyung menemaniku datang berkunjung setelah mendapat kabar ibu jatuh sakit. dia khawatir karena aku terlihat sangat kalut tempo hari."

mingyu mengalihkan atensi pada ayahnya yang nampak tenang menyantap makan malam, juga ibunya yang terlihat tidak berminat untuk ikut berkomentar. hanya sesekali ibunya menawari mark atau ayahnya lauk.

sebenarnya mingyu nampak belum puas akan jawaban sang adik. helaan napas lolos dari belah bibirnya, dia hanya mengangguk lalu memutuskan untuk mengisi perut malam itu.

selepas makan malam donghyuck membantu ibu mencuci piring, ayah mendapat telpon dari kantor dan sedang membicarakan masalah pekerjaan. sementara mark dan mingyu duduk di halaman belakang. mingyu mengajaknya merokok bersama dan meskipun mark sudah berhenti merokok, dia tetap menerima ajakan mingyu. mark sudah mendengar dari donghyuck tentang mingyu dan keinginan pria itu menikahi sang kekasih. perasaan tidak enak itu tentu saja ada, jadi mark memutuskan untuk berbicara empat mata dengan calon kakak iparnya. karena tuan lee juga tidak terlihat ingin membahas masalah pernikahannya dengan donghyuck pada anak pertamanya. mark merasa tuan lee memberinya space untuk menjelaskan terlebih dahulu.

"aku tahu kau ikut berkunjung tidak hanya karena khawatir pada donghyuck." mingyu memulai percakapan. kepulan asap keluar dari belah bibirnya, lalu kemudian menghilang tertiup angin.

"sudah berapa bulan?"

"huh?"

"usia kandungan adikku?"

"tiga. dia baru saja melewati trimester pertamanya." mark menatap lurus ke depan, berusaha menjawab setenang mungkin.

"lalu apa ayah kami menyetujuinya?"

mark mengangguk. "kalaupun saat ini beliau tidak memberikannya aku akan mencoba lagi besok dan seterusnya. tapi untungnya beliau mempercayakan anaknya padaku. aku harap hyung juga begitu."

mingyu menghembuskan kepulan asap rokoknya ke udara. "kau beruntung bisa meluluhkan hatinya yang sekerasa batu itu tanpa mendapat pukulan. mengingat tindakan kurang ajarmu pada adikku." mark meringis mendengar komentar mingyu.

"ya. dan kuharap keberuntunganku belum habis malam ini."

"sebenarnya aku agak kesal. bagaimanapun aku lebih tua dari adikku tapi justru adikku yang menikah lebih dulu." sahut mingyu. "namun setelah menilik kembali pada diriku sendiri kurasa aku juga masih belum siap. aku baru lulus tahun ini dan masih belum mendapat pekerjaan tetap. kurasa kau jauh lebih mampu dariku mengingat ayah mau memberi restu."

baby | markhyuck vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang