2

104K 8K 2.3K
                                    

"hoiiiiii lee donghyuck!" donghyuck memutar tubuhnya ke belakang mendengar teriakan melengking memanggil namanya.

na jaemin dengan senyuman lebar berlari menghampirinya dengan kedua tangan memeluk erat tiga buku tebal. begitu sampai di sampingnya, pemuda bermarga na itu meletakan tangan di bahu donghyuck dan memberikan dua dari tiga buku yang dia bawa. keduanya mulai berjalan bersama menyusuri koridor yang penuh dengan lalu lalang mahasiswa.

"kau kemarin kemana huh? kenapa tidak masuk?" tanya jaemin.

"malas?" sebelah alis donghyuck terangkat membalas pertanyaan jaemin. jaemin ikut menaikan alisnya.

"eiyyy, sejak kapan lee donghyuck jadi pemalas?"

donghyuck mengerucutkan bibirnya. "sejak kemarin mungkin."

"ah, imutnya." jaemin mencubit pipi gembul donghyuck. donghyuck mendelik lalu mengusap bekas cubitan jaemin. mengabaikan tatapan tajam yang sahabatnya lemparnya jaemin kembali mengoceh. "kau masih ada kelas setelah ini."

"tidak. kau sendiri?"

"aku juga tidak." sahut jaemin cepat. "mau mencoba kafe baru di dekat sini? kata seonho tempatnya bagus, makanannya juga enak."

"tentu saja." jawab donghyuck dengan senyuman cerah. "ayo berangkat!"

"baiklah. aku akan mengambil mobil dulu, kau bisa menunggu di gerbang."

donghyuck mengangguk. pun keduanya berpisah di ujung koridor setelah singgah ke loker untuk menaruh beberapa barang. sementara jaemin mengambil mobilnya, donghyuck melangkah ringan menuju gerbang sambil menyenandungkan lagu-lagu favoritnya. semakin dekat dengan gerbang--entah ini hanya perasaannya saja atau bukan, tapi orang-orang. kebanyakan perempuan dan para submisif tengah berbisik-bisik sambil melemparkan pandangan malu-malu ke arah gerbang.

donghyuck mengernyit. dia lebih memilih untuk mengabaikannya saja dan menghampiri yunho ahjussi, security yang sedang berjaga di pos keamanan sambil melompat riang. "selamat sore ahjussi!" sapa donghyuck ceria.

"oh, donghyuck. selamat sore!" balas yang lebih tua ramah.

"sendirian saja ahjussi?"

"sama seperti dirimu."

"aku menunggu jaemin tahu!"

yunho ahjussi tertawa kecil. "kalian mau jalan-jalan?"

"tidak. kami mau mencoba makanan di kafe yang baru buka di sekitar sini. kata seonho rasanya enak."

"bukankah semua makanan itu enak di lidah seonho?"

donghyuck tertawa, mungkin karena terlalu bersemangat dia jadi tertawa keras sekali. "eh, maaf." katanya kemudian. yunho ahjussi tersenyum maklum karena sudah hapal betul bagaimana donghyuck.

donghyuck itu ramah--juga sangat cerewet. dia punya banyak teman, semua orang dia ajak bicara. mulai dari petugas kebersihan, security bahkan sampai supir bus. jadi dia punya banyak kenalan.

"donghyuck?" baik donghyuck maupun yunho mengangkat wajah dan menoleh ke arah pemuda yang baru saja menepuk pelan pundak pemuda jeju.

"mark?!" donghyuck memekik heboh. "kenapa kau bisa ada di sini?"

"kau tidak membaca pesanku?" alih-alih menjawab, mark malah balik bertanya. mulut donghyuck terbuka, di depannya ada mark lee, hanya dengan sweater hitam dengan aksen sedikit garis putih sebagai motif, rambut yang ditata rapi dan backpack tersampir di sebelah pundaknya kini menatap tepat di mata donghyuck.

 mulut donghyuck terbuka, di depannya ada mark lee, hanya dengan sweater hitam dengan aksen sedikit garis putih sebagai motif, rambut yang ditata rapi dan backpack tersampir di sebelah pundaknya kini menatap tepat di mata donghyuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
baby | markhyuck vers. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang